Ancaman VPNFilter
Dua Gajah Bertarung, Pelanduk Mati Ditengah
Insiden malware masif dalam 2 tahun terakhir banyak
melibatkan dua pihak yang sedang berkonflik, Ukraina yang di dukung oleh
negara-negara Eropa Barat dengan Rusia, salah satu negara yang memiliki
kemampuan perang cyber yang sangat tinggi. WannaCry, NotPetya dan BadRabbit
adalah contoh nyata serangan perang cyber ke Ukraina yang disinyalir dilakukan
oleh Rusia. Di tahun 2018 ini, kembali insiden malware yang masif terjadi dan
terkait erat dengan konflik di negara Balkan tersebut. Tidak tanggung-tanggung,
lebih dari 500.000 router dan perangkat penyimpanan data online NAS Network
Attached Storage di 54 negara berhasil diinfeksi oleh malware yang di
identifikasi oleh Talos sebagai VNPFilter.
Kode VPNFilter memiliki banyak kesamaan dengan malware BlackEnergy yang sebelumnya juga melakukan penyerangan dalam skala masif terhadap Ukraina sehingga memperkuat dugaan aktor yang sama di belakang aksi VPNFilter.
Kemampuan dan Ancaman VPNFilter
VPNFilter memiliki kemampuan menghancurkan dirinya sendiri termasuk menghapus / merusak firmware pada perangkat keras yang di infeksinya. Yang menjadi masalah, pada router yang di infeksi, jika firmwarenya rusak akan mengakibatkan perangkat tersebut tidak berfungsi dan akibatnya akan memutuskan koneksi internet dari seluruh jaringan yang menggunakan router tersebut. Celakanya, karena kebanyakan router yang diinfeksi adalah router SOHO Small Office Home Office, kebanyakan pemilik router tidak memiliki akses dan kemampuan untuk memperbaiki firmware yang dirusak.
Selain itu VPNFilter memiliki kemampuan mencuri kredensial website, paket sniffing dan melakukan monitoring protokol Modbus SCADA. Adapun beberapa merek perangkat keras yang terancam adalah Linksys, MikroTik, Netgear, TPLink dan QNAP (NAS).
Eksploitasi yang diserang umumnya eksploitasi yang bersifat publik dan salah satu teknik yang digunakan adalah mengakses router menggunakan password awal (default password) pabrik.
3 tahap infeksi
VPNFilter menginfeksi dalam 3 tahap, dimana tahap pertama adalah tahap menguasai piranti keras yang di incar. Keunikan VPNFilter adalah kemampuannya untuk kembali lagi menginfeksi setelah piranti keras di restart ulang. Hal ini cukup mengejutkan karena mayoritas malware yang mengincar IoT Internet of Things seperti Mirai biasanya akan langsung hilang setelah perangkat yang diinfeksi melakukan reboot. Infeksi tahap pertama merupakan tahap menancapkan dirinya pada perangkat yang diinfeksi dan kemampuan untuk kembali menginfeksi sekalipun sudah di reboot.
Infeksi tahap kedua merupakan tahap intelijen dimana ia akan melakukan aksi mengumpulkan data, menjalankan perintah eksekusi, ekstraksi data dan menajamen perangkat korban. Selain itu, pada infeksi tahap kedua VPNFilter memiliki kemampuan untuk menghapus bagian tertentu dari firmware dan hal tersebut akan menyebabkan perangkat keras tersebut rusak dan tidak bisa digunakan. Secara teknis, VPNFilter mampu menyebabkan kiamat internet jika ia melakukan penghapusan atas firmware dari seluruh 500.000 perangkat keras di dunia yang berhasil di infeksinya.
Jika infeksi berlanjut dan didiamkan, maka ia akan bergerak ke tahap 3 dimana kalau dalam dunia nyata batuk pilek berkepanjangan yang didiamkan bisa menyebabkan sinusitis, maka infeksi VPNFilter yang berkepanjangan dan mencapai tahap 3 akan menyebabkan instalasi modul tambahan. Adapun modul tambahan ini akan melakukan aksi seperti paket sniffer yang akan mengumpulkan data yang melalui perangkat router, pencurian kredensial website, monitor protokol Modbus SCADA. Selain itu plugin tambahan akan membuat VPNFilter memiliki kemampuan berkomunikasi melalui TOR (Th Onion Router) yang akan membuat aktivitas foreksi VPNFilter makin sulit.
Pengamanan
Mengamankan perangkat dari ancaman ini sangat sulit karena fungsi dan posisi perangkat router yang di incar berada di garda depan jaringan. Perangkat ini mayoritas merupakan pintu gerbang penghubung ke internet dan terhubung secara langsung ke internet serta menjadi pengatur lalu lintas untuk hampir semua perangkat lain di dalam jaringan yang terhubung ke internet. Tidak ada perangkat pelindung atau piranti lunak keamanan yang dapat dipasangkan pada perangkat keras ini. Fakta lainnya adalah karena sifat industri router yang diproduksi secara massal dengan harga murah dimana setiap tipe router memiliki masa dukungan yang terbatas baik untuk piranti keras maupun piranti lunak (firmware)nya. Celakanya, pembuat firmware yang dikontrak oleh pembuat router membuat firmware berdasarkan kontrak jangka pendek dan setelah firmware selesai dibuat, tidak ada lagi dukungan jangka panjang untuk pengembangan firmware router tersebut. Dan banyak kontraktor pembuat firmware memang berasal dari Rusia / negara Eropa Timur sehingga tidak heran kalau mereka mengetahui dengan sangat baik seluk beluk dan kelemahan dari banyak router.
Rata-rata router memiliki masa garansi 1 tahun dan dukungan dari produsen paling lama 2 – 3 tahun untuk piranti lunaknya seperti update firmware. Biasanya setelah 2 tahun dari masa produksi, tipe router sudah digantikan dengan tipe router lain sehingga dukungan untuk satu tipe router tersebut sangat singkat karena sangat cepat sudah digantikan oleh tipe router yang lain dengan teknologi /fitur yang lebih canggih. Dipihak konsumen, sebaliknya umur router banyak yang sangat awet dan tetap bisa berfungsi dengan baik meskipun sudah dibeli bertahun-tahun yang lalu. Selain itu, sekalipun update firmware tersedia, bagi pengguna awam, mendapatkan informasi firmware yang tepat secara juga sangat sulit, kalaupun berhasil mendapatkan update firmware, melakukan upfate / flash firmware juga cukup beresiko dan kesalahan kecil yang sedikit saja dalam proses update firmware bisa berakibat fatal dan membuat router tersebut rusak / tidak berfungsi.
Solusi
- Cari router yang dukungan piranti lunaknya jangka panjang dan terpercaya atau banyak digunakan sehingga jika menghadapi masalah akan banyak yang bisa membantu.
- Jika memungkinkan gunakan firmware yang mendapatkan dukungan komunitas seperti DD-WRT. Harap berhati-hati melakukan flash router karena kesalahan tipe dan kesalahan teknis kecil bisa mengakibatkan router anda rusak dan tidak bisa dipakai.
- Jika memungkinkan, update firmware router dan piranti lain yang terhubung ke internet dengan versi firmware terbaru.
- Pantau settingan router anda dan backup settingan tersebut. Jika anda meragukan keamanan router tersebut, lakukan factory reset dan restore settingan dari settingan backup yang telah anda simpan. Namun dalam kasus firmware yang memiliki kelemahan dan di eksploitasi oleh VPN Filter dan firmware tersebut tidak memiliki update untuk menutupi kelemahan yang dieksploitasi, salah satunya cara yang paling aman (paranoid) adalah dengan mengganti router tersebut dengan router baru dengan firmware yang aman.
- Ganti username dan password router anda dengan kredensial yang aman dan sulit di tebak. Hindari memasang router atau perangkat keras lain tanpa melakukan pengamanan setting.E
- nkripsi semua koneksi ke internet, minimal gunakan https dan jika memungkinkan gunakan VPN.
Alfons Tanujaya
PT. Vaksincom
Jl. R.P. Soeroso 7AA
Cikini
Ph : 021 3190 3800
http://www.virusicu.com
Fanpage : www.facebook.com/vaksincom
Twitter : @vaksincom
Vaksincom Security Blog





