Ancaman VPNFilter

Alfons Tanujaya • May 28, 2018

Dua Gajah Bertarung, Pelanduk Mati Ditengah

 Insiden malware masif dalam 2 tahun terakhir banyak melibatkan dua pihak yang sedang berkonflik, Ukraina yang di dukung oleh negara-negara Eropa Barat dengan Rusia, salah satu negara yang memiliki kemampuan perang cyber yang sangat tinggi. WannaCry, NotPetya dan BadRabbit adalah contoh nyata serangan perang cyber ke Ukraina yang disinyalir dilakukan oleh Rusia. Di tahun 2018 ini, kembali insiden malware yang masif terjadi dan terkait erat dengan konflik di negara Balkan tersebut. Tidak tanggung-tanggung, lebih dari 500.000 router dan perangkat penyimpanan data online NAS Network Attached Storage di 54 negara berhasil diinfeksi oleh malware yang di identifikasi oleh Talos sebagai VNPFilter.

Kode VPNFilter memiliki banyak kesamaan dengan malware BlackEnergy yang sebelumnya juga melakukan penyerangan dalam skala masif terhadap Ukraina sehingga memperkuat dugaan aktor yang sama di belakang aksi VPNFilter.

Kemampuan dan Ancaman VPNFilter

VPNFilter memiliki kemampuan menghancurkan dirinya sendiri termasuk menghapus / merusak firmware pada perangkat keras yang di infeksinya. Yang menjadi masalah, pada router yang di infeksi, jika firmwarenya rusak akan mengakibatkan perangkat tersebut tidak berfungsi dan akibatnya akan memutuskan koneksi internet dari seluruh jaringan yang menggunakan router tersebut. Celakanya, karena kebanyakan router yang diinfeksi adalah router SOHO Small Office Home Office, kebanyakan pemilik router tidak memiliki akses dan kemampuan untuk memperbaiki firmware yang dirusak.

Selain itu VPNFilter memiliki kemampuan mencuri kredensial website, paket sniffing dan melakukan monitoring protokol Modbus SCADA. Adapun beberapa merek perangkat keras yang terancam adalah Linksys, MikroTik, Netgear, TPLink dan QNAP (NAS).

Eksploitasi yang diserang umumnya eksploitasi yang bersifat publik dan salah satu teknik yang digunakan adalah mengakses router menggunakan password awal (default password) pabrik.

3 tahap infeksi

VPNFilter menginfeksi dalam 3 tahap, dimana tahap pertama adalah tahap menguasai piranti keras yang di incar. Keunikan VPNFilter adalah kemampuannya untuk kembali lagi menginfeksi setelah piranti keras di restart ulang. Hal ini cukup mengejutkan karena mayoritas malware yang mengincar IoT Internet of Things seperti Mirai biasanya akan langsung hilang setelah perangkat yang diinfeksi melakukan reboot. Infeksi tahap pertama merupakan tahap menancapkan dirinya pada perangkat yang diinfeksi dan kemampuan untuk kembali menginfeksi sekalipun sudah di reboot.

Infeksi tahap kedua merupakan tahap intelijen dimana ia akan melakukan aksi mengumpulkan data, menjalankan perintah eksekusi, ekstraksi data dan menajamen perangkat korban. Selain itu, pada infeksi tahap kedua VPNFilter memiliki kemampuan untuk menghapus bagian tertentu dari firmware dan hal tersebut akan menyebabkan perangkat keras tersebut rusak dan tidak bisa digunakan. Secara teknis, VPNFilter mampu menyebabkan kiamat internet jika ia melakukan penghapusan atas firmware dari seluruh 500.000 perangkat keras di dunia yang berhasil di infeksinya.

Jika infeksi berlanjut dan didiamkan, maka ia akan bergerak ke tahap 3 dimana kalau dalam dunia nyata batuk pilek berkepanjangan yang didiamkan bisa menyebabkan sinusitis, maka infeksi VPNFilter yang berkepanjangan dan mencapai tahap 3 akan menyebabkan instalasi modul tambahan. Adapun modul tambahan ini akan melakukan aksi seperti paket sniffer yang akan mengumpulkan data yang melalui perangkat router, pencurian kredensial website, monitor protokol Modbus SCADA. Selain itu plugin tambahan akan membuat VPNFilter memiliki kemampuan berkomunikasi melalui TOR (Th Onion Router) yang akan membuat aktivitas foreksi VPNFilter makin sulit.

Pengamanan

Mengamankan perangkat dari ancaman ini sangat sulit karena fungsi dan posisi perangkat router yang di incar berada di garda depan jaringan. Perangkat ini mayoritas merupakan pintu gerbang penghubung ke internet dan terhubung secara langsung ke internet serta menjadi pengatur lalu lintas untuk hampir semua perangkat lain di dalam jaringan yang terhubung ke internet. Tidak ada perangkat pelindung atau piranti lunak keamanan yang dapat dipasangkan pada perangkat keras ini. Fakta lainnya adalah karena sifat industri router yang diproduksi secara massal dengan harga murah dimana setiap tipe router memiliki masa dukungan yang terbatas baik untuk piranti keras maupun piranti lunak (firmware)nya. Celakanya, pembuat firmware yang dikontrak oleh pembuat router membuat firmware berdasarkan kontrak jangka pendek dan setelah firmware selesai dibuat, tidak ada lagi dukungan jangka panjang untuk pengembangan firmware router tersebut. Dan banyak kontraktor pembuat firmware memang berasal dari Rusia / negara Eropa Timur sehingga tidak heran kalau mereka mengetahui dengan sangat baik seluk beluk dan kelemahan dari banyak router.

Rata-rata router memiliki masa garansi 1 tahun dan dukungan dari produsen paling lama 2 – 3 tahun untuk piranti lunaknya seperti update firmware. Biasanya setelah 2 tahun dari masa produksi, tipe router sudah digantikan dengan tipe router lain sehingga dukungan untuk satu tipe router tersebut sangat singkat karena sangat cepat sudah digantikan oleh tipe router yang lain dengan teknologi /fitur yang lebih canggih. Dipihak konsumen, sebaliknya umur router banyak yang sangat awet dan tetap bisa berfungsi dengan baik meskipun sudah dibeli bertahun-tahun yang lalu. Selain itu, sekalipun update firmware tersedia, bagi pengguna awam, mendapatkan informasi firmware yang tepat secara juga sangat sulit, kalaupun berhasil mendapatkan update firmware, melakukan upfate / flash firmware juga cukup beresiko dan kesalahan kecil yang sedikit saja dalam proses update firmware bisa berakibat fatal dan membuat router tersebut rusak / tidak berfungsi.

Solusi


  • Cari router yang dukungan piranti lunaknya jangka panjang dan terpercaya atau banyak digunakan sehingga jika menghadapi masalah akan banyak yang bisa membantu.
  • Jika memungkinkan gunakan firmware yang mendapatkan dukungan komunitas seperti DD-WRT. Harap berhati-hati melakukan flash router karena kesalahan tipe dan kesalahan teknis kecil bisa mengakibatkan router anda rusak dan tidak bisa dipakai.
  • Jika memungkinkan, update firmware router dan piranti lain yang terhubung ke internet dengan versi firmware terbaru.
  • Pantau settingan router anda dan backup settingan tersebut. Jika anda meragukan keamanan router tersebut, lakukan factory reset dan restore settingan dari settingan backup yang telah anda simpan. Namun dalam kasus firmware yang memiliki kelemahan dan di eksploitasi oleh VPN Filter dan firmware tersebut tidak memiliki update untuk menutupi kelemahan yang dieksploitasi, salah satunya cara yang paling aman (paranoid) adalah dengan mengganti router tersebut dengan router baru dengan firmware yang aman.
  • Ganti username dan password router anda dengan kredensial yang aman dan sulit di tebak. Hindari memasang router atau perangkat keras lain tanpa melakukan pengamanan setting.E
  • nkripsi semua koneksi ke internet, minimal gunakan https dan jika memungkinkan gunakan VPN.

Salam,
Alfons Tanujaya

PT. Vaksincom
Jl. R.P. Soeroso 7AA
Cikini
Jakarta 10330
Ph : 021 3190 3800

Vaksincom Security Blog

By Alfons Tanujaya December 25, 2024
Bulan Desember tahun 2024 ditutup dengan pengumuman Ransomware Bashe yang pada pertengahan Desember mengklaim salah satu bank BUMN yang masuk dalam jajaran 5 besar mengalami kebocoran data dan memberikan waktu sampai 23 Desember 2024 untuk membayar uang tebusan 5 bitcoin atau sekitar Rp. 7,6 milyar rupiah atau data tersebut dijual ke pihak ketiga. (lihat gambar 1)
By Alfons Tanujaya November 25, 2024
Menyambut penutupan tahun 2024, Vaksincom kembali mengadakan event akhir tahun Evaluasi Malware 2024 dan Trend 2025. Namun berbeda dengan tahun sebelumnya, event ini diadakan dalam bentuk Seminar Outing seperti yang pernah diadakan Vaksincom di tahun 2008. Seminar Outing ini akan diadakan dua hari pada awal Desember 2024 di Pengalengan Bandung dan peserta seminar yang umumnya pegiat IT dan admin yang sehari-hari melakukan aktivitasnya dari belakang meja kini akan mendapatkan lingkungan yang berbeda dalam bentuk Outing mengarungi Jeram di Pengalengan Bandung. Selain evaluasi Malware 2024, peserta seminar juga akan mendapatkan informasi tambahan bagaimana mengamankan jaringan dan data yang dikelolanya dari ancaman Ransomware dimana Vaksincom akan meluncurkan VaksinSIEM (Security Information and Event Management) dimana termasuk ke dalamnya Vaksin Protect yang akan dapat mengembalikan data sekalipun berhasil dienkripsi oleh ransomware hanya dengan 1 kali klik tanpa tergantung pada Backup. Peserta baru yang belum menggunakan layanan Vaksincom akan mendapatkan produk andalan Vaksincom Webroot Endpoint Protection untuk melindungi 50 nodes komputer (Windows Workstation / Server dan Mac OS) yang akan dapat digunakan secara full untuk 90 hari. Bonus tambahan akan diberikan kepada seluruh peserta seminar berupa training pengamanan akun digital Call Paman Onetime (True Caller, Password Manager dan aktivasi One Time Password) dimana seluruh peserta seminar akan dibantu langsung oleh teknisi Vaksincom menginstal dan mengimplementasikan aplikasi True Caller, Password Manager dan Aktivasi Two Factor Authentication untuk semua akun penting anda seperti email (Gmail, Yahoo etc) tanpa tambahan biaya apapun alias Gratis. Adapun Seminar Outing tersebut akan diadakan dengan informasi detail sebagai berikut : Seminar Outing Vaksincom 2024 Tema : Evaluasi Malware Indonesia 2024 dan Trend Malware 2025 Waktu : 6 - 7 Desember 2024 Lokasi : Bandung (Rafting Pengalengan dan penginapan hotel Meize City Center Jl. Sumbawa - Bandung) Fasilitas yang disediakan : - Transportasi PP Jakarta - Bandung - Jakarta berangkat dari dari PT. Vaksincom Jl. R. P. Soeroso 7AA, Jakarta 10330 - Penginapan di Hotel Meize City Center sharing 1 kamar 2 orang. - Konsumsi selama event. - Rafting dan peralatan pengaman rafting serta instruktur yang berpengalaman. - Dokumentasi. - Wisata di Bandung. Biaya Seminar sudah termasuk GRATIS : - Sertifikat Seminar - Lisensi Webroot Endpoint Protection Business untuk 50 Nodes selama 90 hari untuk Windows workstation / server dan Mac OS. - VaksinSIEM untuk 1 (satu) nodes beserta Security Hardening dari Vaksincom selama 90 hari. - Aplikasi Password Manager Full Version automatic sync antara Android, iOS, Windows OS, Browser dan Mac OS. Biaya : - Customer Vaksincom Rp. 1.250.000,- (tidak termasuk lisensi Webroot Endpoint Protection Business 50 nodes) - Umum Rp. 1.950.000,- (termasuk lisensi Webroot Endpoint Protection Busienss 50 nodes) Pendaftaran : Hubungi email [email protected] atau Whatsapp 0897-8696-122 dgn ibu Ami I
By Alfons Tanujaya October 29, 2024
Security is a process, itu adalah mantra yang menjadi pegangan para praktisi sekuriti. Dan proses sekuriti adalah proses tidak berkesudahan. Ibaratnya anda bermain sepakbola, maka administrator sekuriti adalah penjaga gawang yang harus menjaga data yang dikelolanya setiap saat tanpa istirahat, 1 x 24 jam dari serangan striker peretas dari seluruh dunia. Apalagi jika anda mengelola data yang kritikal dan berharga seperti mobile banking yang di incar oleh banyak peretas didunia yang tidak kalah pintar dengan anda. Masalahnya adalah mereka bisa menyerang setiap saat dan anda harus siap berjibaku menjaga data berharga yang anda kelola. Kalau yang diserang adalah server aplikasi yang anda kelola, itu saja sudah membuat pusing kepala dan kita melihat pengelolaan server data yang amburadul mengakibatkan banyaknya kebocoran data di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Dalam kasus pengelola mobile banking, skala serangannya justru lebih luas dimana ketika server dan database aplikasi sudah diamankan dengan baik dan sulit diserang, maka penyerang akan mengincar titik terlemah dalam pengamanan aplikasi .... end user alias pengguna aplikasi. Serangan terhadap end user mobile banking yang sangat efektif memanfaatkan rekayasa sosial untuk mendapatkan kepercayaan korbannya seperti mengirimkan APK pencuri SMS yang memalsukan diri sebagai APK kurir online, APK pajak, APK Undangan Pernikahan dan APK Surat Tilang yang intinya adalah mengelabui korbannya menjalankan aplikasi tersebut dan bertujuan mencuri SMS OTP yang akan digunakan oleh peretas untuk mengambil alih dan mengeksploitasi aset digital, baik akun mobile banking, Whatsapp, email atau akun lain sekalipun diproteksi dengan OTP SMS. Pada akhir tahun 2024 ini, aksi yang menggunakan APK pencuri SMS sudah menurun karena efektivitasnya menurun seiring meningkatnya kesadaran pengguna ponsel dan usaha pengamanan yang dilakukan oleh banyak pihak baik pihak bank, dari Google, pengamat sekuriti dan pemerintah yang tidak henti melakukan edukasi terhadap masyarakat atas ancaman ini. Namun sesuai mantra di atas, security is a process. Kini berkembang satu ancaman baru yang perlu diwaspadai dan sangat berpotensi mengancam pengguna aplikasi mobile banking. Dan celakanya, metode yang dipakai adalah mengeksploitasi fitur tambahan yang disediakan oleh Android untuk memudahkan pengguna dengan keterbatasan tertentu. Fitur Aksesibilitas atau Accessibility. Accessibility / Aksesibilitas Aksesibilitas adalah fitur Android untuk membantu pengguna disabilitas. Fitur seperti pembaca teks, subtitel atau tampilan kustom. Untuk mengaktifkan layanan ini di aplikasi membutuhkan akses "accessibility permission" atau "izin aksesibilitas" pada ponsel Android. Dan masalahnya izin ini memberikan hak akses penuh pada perangkat aplikasi. Hak akses penuh ini yang menjadi incaran kriminal siber yang memang selalu berusaha mencari cara untuk mengendalikan ponsel atau tablet. Ketika hak ini didapatkan, maka pengguna ponsel akan terperangkap dan perangkat ponselnya bisa diambilalih. (lihat gambar 1)
By Alfons Tanujaya June 26, 2024
Ransomware secara de facto menjadi malware yang paling ditakuti oleh pengguna komputer dan pengelola data saat ini. Dalam menjalankan aksinya, ransomware dapat menambahkan aksinya menjadi extortionware. Jika ransomware beraksi dengan mengenkripsi data dan sistem yang diserangnya, maka extortionware adalah ancaman menyebarkan data yang berhasil dicuri jika korbannya menolak membayar uang tebusan yang diminta. Serangan ransomware Brainchiper yang merupakan turunan Lockbit pada Pusat Data Nasional / PDN dibulan Juni 2024 melumpuhkan layanan pemerintah yang memanfaatkan sistem dan data yang dikelola di PDN. Salah satu layanan kritis yang terganggu adalah layanan imigrasi yang menjadi pintu gerbang Indonesia dan mencoreng muka Indonesia karena layanan keimigrasian yang mengakibatkan antrian panjang karena sistem imigrasi yang tadinya dilakukan secara elektronik harus dilakukan secara manual. Lalu institusi apa saja yang menjadi korban serangan ransomware di tahun 2024 ini ? Vaksincom akan mengadakan seminar 2 jam singkat tanggal 2 Juli 2024 mengangkat tema 10 ransomware ganas dan korbannya di Indonesia : Akibat dan mitigasinya. Korban Ransomware Sampai pertengahan tahun 2024, sudah ada 10 institusi besar yang menjadi korban ransomware, baik dari institusi swasta maupun pemerintahan dari berbagai industri seperti logistik, logistik makanan, shopping center, consumer finance, bank, finance services, IT Services, transportasi dan pialang saham. Parahnya lagi ada salah satu institusi keuangan Tbk yang sampai dua kali menjadi korban ransomware yang berbeda pada saat yang berbeda dimana pada Juli 2023 bank tersebut menjadi korban ransomware dengan total data yang berhasil dicuri dan dienkripsi sebanyak 450 GB oleh Ransomhouse (lihat gambar 1).
By Alfons Tanujaya June 26, 2024
Vaksincom akan mengadakan seminar evaluasi malware di pertengahan tahun 2024 dengan tema : 10 Korban Ransomware Indonesia 2024: Dampak dan Antisipasinya Acara akan diadakan di : Aming Coffee Shop Raffles Square Jl. Ir. H. Juanda Stasiun Kereta Api Juanda Gambir Jakarta Pusat Waktu : Selasa, 02 Juli 2024 pukul 14.00 - 16.00 Wib Biaya seminar Rp. 250.000,- sudah termasuk : ⁠Konsumsi snack dan coffee khas Pontianak dari Aming Coffe Shop. ⁠⁠Sertifikat Elektronik Materi ⁠⁠Sharing informasi dan workshop ⁠⁠Antivirus GData Endpoint Protection Business atau Webroot untuk 50 komputer dalam jaringan (30 hari). ⁠⁠Vaksin Protect yang akan melindungi komputer anda dari ransomware dan mengembalikan data terenkripsi ransomware tanpa tergantung backup. Daftar dan Resigtrasi sekarang Hubungi : 0897-8696-122 (Ami) Untuk Pembayaran ke rekening PT. Vaksincom BCA : 6540339251 Tempat terbatas hanya 50 peserta.
By Alfons Tanujaya May 16, 2024
Berubah Menjadi Targeted SMS Phishing Penipu APK pencuri SMS menggunakan metode baru dalam menjalankan aksinya. Jika selama ini APK pencuri SMS menggunakan bot SMS to Telegram untuk memforwardkan semua SMS ponsel korban termasuk SMS OTP ke akun Telegram penipu, setelah dibongkar codingnya salah satunya oleh Malvin Valerian @malvin.val lalu bot Telegram tersebut di serang oleh netizen yang marah dengan aksi jahat penipu ini. Sekarang penipu mengganti metodenya dengan langsung menggunakan layanan SMS langsung ke ponsel penipu tanpa memanfaatkan bot Telegram. Jadi setiap kali korbannya menjalankan APK pencuri SMS, setelah menipu mendapatkan korbannya menyetujui akses data dan layanan SMS maka APK penipu ini akan mengirimkan satu SMS kosong dari ponsel korban ke nomor ponsel yang telah dipersiapkan dengan tujuan untuk mengidentifikasi nomor ponsel korban. Setelah mendapatkan nomor ponsel korbannya, maka nomor tersebut dijadikan sasaran eksploitasi dan penipu mengirimkan banyak OTP dan memalsukan dirinya seakan-akan institusi yang terpercaya dengan memalsukan nama pengirim SMS. Aksi pengiriman APK APK akan datang se perti biasa memalsukan diri seperti Surat Pemberitahuan Wajib Pajak, Paket Kurir Online atau Undangan Pernikahan. (lihat gambar 1)
Artikel Lainnya