Eksploitasi Accessibility M Banking Android

Alfons Tanujaya • October 29, 2024

Security is a process, itu adalah mantra yang menjadi pegangan para praktisi sekuriti. Dan proses sekuriti adalah proses tidak berkesudahan. Ibaratnya anda bermain sepakbola, maka administrator sekuriti adalah penjaga gawang yang harus menjaga data yang dikelolanya setiap saat tanpa istirahat, 1 x 24 jam dari serangan striker peretas dari seluruh dunia.

Apalagi jika anda mengelola data yang kritikal dan berharga seperti mobile banking yang di incar oleh banyak peretas didunia yang tidak kalah pintar dengan anda. Masalahnya adalah mereka bisa menyerang setiap saat dan anda harus siap berjibaku menjaga data berharga yang anda kelola. Kalau yang diserang adalah server aplikasi yang anda kelola, itu saja sudah membuat pusing kepala dan kita melihat pengelolaan server data yang amburadul mengakibatkan banyaknya kebocoran data di Indonesia beberapa tahun belakangan ini.

Dalam kasus pengelola mobile banking, skala serangannya justru lebih luas dimana ketika server dan database aplikasi sudah diamankan dengan baik dan sulit diserang, maka penyerang akan mengincar titik terlemah dalam pengamanan aplikasi .... end user alias pengguna aplikasi.

Serangan terhadap end user mobile banking yang sangat efektif memanfaatkan rekayasa sosial untuk mendapatkan kepercayaan korbannya seperti mengirimkan APK pencuri SMS yang memalsukan diri sebagai APK kurir online, APK pajak, APK Undangan Pernikahan dan APK Surat Tilang yang intinya adalah mengelabui korbannya menjalankan aplikasi tersebut dan bertujuan mencuri SMS OTP yang akan digunakan oleh peretas untuk mengambil alih dan mengeksploitasi aset digital, baik akun mobile banking, Whatsapp, email atau akun lain sekalipun diproteksi dengan OTP SMS.

Pada akhir tahun 2024 ini, aksi yang menggunakan APK pencuri SMS sudah menurun karena efektivitasnya menurun seiring meningkatnya kesadaran pengguna ponsel dan usaha pengamanan yang dilakukan oleh banyak pihak baik pihak bank, dari Google, pengamat sekuriti dan pemerintah yang tidak henti melakukan edukasi terhadap masyarakat atas ancaman ini.

Namun sesuai mantra di atas, security is a process. Kini berkembang satu ancaman baru yang perlu diwaspadai dan sangat berpotensi mengancam pengguna aplikasi mobile banking. Dan celakanya, metode yang dipakai adalah mengeksploitasi fitur tambahan yang disediakan oleh Android untuk memudahkan pengguna dengan keterbatasan tertentu. Fitur Aksesibilitas atau Accessibility.

 

Accessibility / Aksesibilitas

Aksesibilitas adalah fitur Android untuk membantu pengguna disabilitas. Fitur seperti pembaca teks, subtitel atau tampilan kustom. Untuk mengaktifkan layanan ini di aplikasi membutuhkan akses "accessibility permission" atau "izin aksesibilitas" pada ponsel Android. Dan masalahnya izin ini memberikan hak akses penuh pada perangkat aplikasi.

Hak akses penuh ini yang menjadi incaran kriminal siber yang memang selalu berusaha mencari cara untuk mengendalikan ponsel atau tablet. Ketika hak ini didapatkan, maka pengguna ponsel akan terperangkap dan perangkat ponselnya bisa diambilalih. (lihat gambar 1)

Gambar 1, Hak akses yang diminta aplikasi mengakses izin aksesibilitas

Pembuat aplikasi hanya perlu menggunakan BIND_ACCESSIBILITY_SERVICES guna mendapatkan akses penuh pada perangkat Android yang tujuan diciptakannya adalah baik untuk membantu pengguna disabilitas. Dengan hak ini aplikasi dapat mengontrol semua aktivitas di layar, klik perpindahan layar sampai memasukkan password, membaca apa yang tampil di layar sampai membuka dan menutup aplikasi. Namun jika disalahgunakan fitur ini sangat berbahaya karena mengontrol hampir semua tingkatan OS di perangkat. Ketika aplikasi jahat mendapatkan hak ini, ia akan dapat mengakses semua informasi yang ditampilkan di layar, diketik di keyboard dan mengirimkan ke server remote yang telah dipersiapkan. Ia dapat mencegah pengguna menghapus aplikasinya atau melakukan reset dan bahkan dapat mengaktifkan dirinya secara otomatis setiap kali ponsel dinyalakan.

Ada beberapa kasus yang mulai muncul dimana akses ini disalahgunakan untuk mengambilalih akun mobile banking sehingga sudah tepat jika penyedia mobile banking segera melakukan mitigasi untuk mencegah eksploitasi ini yang akan sangat merugikan pengguna mobile banking.

Lihat gambar 2 dibawah salah satu APK pencuri SMS yang meminta hak akses aksesibilitas pada ponsel yang menginstalnya.

Gambar 2, APK jahat M-Pajak yang meminta akses aksesibilitas

Apa yang harus dilakukan bank

Jadi kalau anda mengalami kesulitan dalam mengakses mobile banking anda, dimana setiap kali dibuka akan langsung menutup atau ada keganjilan yang tidak biasa pada aplikasi anda sebaiknya anda ekstra hati-hati dan mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Langkah terbaik adalah menghubungi Call Center penyedia aplikasi Mobile Banking anda untuk mendapatkan bantuan.

Aplikasi yang lancar dan tidak banyak gangguan memang nyaman, tetapi kalau nyaman namun tidak aman tentunya tidak kita inginkan. Sebaiknya anda memilih mobile banking yang aman dan sedikit ketat dalam masalah sekuriti.

Secara umum dapat dikatakan sekuriti berbanding terbalik dengan kenyamanan, jadi kalau mau aman yang akan agak sedikit kurang nyaman melakukan prosedur sekuriti. Terkadang, ada solusi out of the box yang diterapkan sehingga aplikasi tetap aman tetapi nyaman digunakan, tetapi guna mendapatkan solusi tersebut membutuhkan waktu dan kreativitas.

 

Salah satu pengamanan yang dapat dijadikan patokan dasar oleh bank penyedia layanan mobile banking adalah menyadari bahwa OTP melalui SMS adalah tidak aman dan sisdur yang dibuat harus dapat mengakomodasi andaikan OTP SMS nasabah berhasil diakses oleh kriminal namun akun mobile banking tersebut tetap aman. Solusinya adalah setiap kali terjadi pergantian ponsel atau nomor ponsel, nasabah harus melakukan verifikasi ekstra ketat seperti melakukan tatap muka, mengambil kode aktivasi mobile banking di ATM bank atau melakukan verifikasi melalui video call atau panggilan telepon.

 

Apa yang harus dilakukan nasabah

Untuk menghindari eksploitasi aksesibilitas, anda dapat menonaktifkan semua aplikasi yang memiliki akses pada aksesibilitas dengan cara mengakses :

 

[Settings] [Accessibility] [Installed apps] dan pilih OFF untuk semua setting sehingga tidak ada aplikasi yang boleh menggunakan fitur aksesibilitas. (lihat gambar 3)

Gambar 3, Nonaktifkan semua settingan aksesibilitas pada [Settings] [Accessibility] [Installed apps]

Terkadang ada program antivirus yang meminta akses aksesibilitas, jika program tersebut anda dapatkan dari luar Play Store Vaksincom menyarankan anda menghindari menggunakan aplikasi tersebut kecuali anda yakin sekali atas keamanan aplikasi tersebut.

Namun jika anda sudah menggunakan aplikasi dari Play Store dan masih menyebabkan aplikasi mobile banking anda di blokir dan aplikasi antivirus memang meminta akses aksesibilitas, anda dapat menghubungi Call Center mobile banking anda dan menginformasikan aplikasi Play Store yang anda gunakan untuk tidak diblokir oleh penyedia layanan mobile banking.

Harap jangan salah kaprah dengan menguninstal antivirus dari ponsel anda demi menjalankan mobile banking, aplikasi antivirus tetap diperlukan akan tetap melindungi ponsel anda, anda hanya perlu menonaktifkan akses antivirus tersebut tidak mengakses aksesibilitas / accessibility.

 

 Tanya Jawab :

  • Apakah mobile banking yang otomatis menutup setiap kali anda membuka dan ketika anda menghubungi call center resmi anda diminta menonaktifkan accessibility menunjukkan adanya kelemahan dalam mobile banking tersebut ?
    Tidak, justru sebaliknya. Ini menunjukkan bahwa pengelola mobile banking tersebut selalu mengikuti perkembangan ancaman sekuriti, jadi mereka yang tidak tidur menjaga aplikasinya supaya anda penggunanya dapat tidur. Tetapi yang terpenting adalah adanya komunikasi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan setiap kali aplikasi mobile banking mengalami masalah.

 

  • Mengapa aplikasi dari Play Store juga ikut di blokir ?
    Kalau anda yakin aplikasi yang anda gunakan diunduh dari Play Store dan ketika mengakses accessibility mobile banking anda menolak membuka, ada baiknya anda menghubungi penyedia aplikasi mobile banking tersebut untuk melakukan whitelist pada aplikasi yang anda gunakan.

 

  • Mengapa aplikasi dari luar Play Store kalau mengakses accessibility harus diblokir ?
    Karena hak accessibility membuka celah keamanan sekuriti yang tinggi dan sangat jarang dibutuhkan oleh pengguna awam. Untuk pengguna disabilitas sekalipun harus ekstra hati-hati menjalankan aplikasi apapun yang meminta hak accessibility. Pastikan aplikasi yang anda unduh didapatkan dari Play Store dan kalau ragu-ragu sebaiknya tidak memberikan hak accessibility kepada aplikasi yang tidak anda kenal atau anda ragukan.

 

  • Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah eksploitasi Accessibility ?
    Jangan berikan hak akses accessibility pada aplikasi. Kebanyakan hanya memberikan kenyamanan, kemudahan untuk tujuan membantu disbilitas dan bukan hal kritikal yang dibutuhkan orang awam.

 

  • Apakah pengguna iPhone terancam oleh serangan eksploitasi Accessibility ini ?
    Eksploitasi accessibility ini hanya terjadi pada perangkat Android. Pengguna iPhone tidak terancam oleh serangan ini.


Salam,
Alfons Tanujaya

[email protected]


PT. Vaksincom
Jl. R.P. Soeroso 7AA
Cikini

Jakarta 10330
Ph : 021 3190 3800


Website : http://www.vaksin.com
Fanpage :
www.facebook.com/vaksincom

Youtube :  https://www.youtube.com/@alfonstan3090
Twitter : @vaksincom

Vaksincom Security Blog

By Alfons Tanujaya December 25, 2024
Bulan Desember tahun 2024 ditutup dengan pengumuman Ransomware Bashe yang pada pertengahan Desember mengklaim salah satu bank BUMN yang masuk dalam jajaran 5 besar mengalami kebocoran data dan memberikan waktu sampai 23 Desember 2024 untuk membayar uang tebusan 5 bitcoin atau sekitar Rp. 7,6 milyar rupiah atau data tersebut dijual ke pihak ketiga. (lihat gambar 1)
By Alfons Tanujaya November 25, 2024
Menyambut penutupan tahun 2024, Vaksincom kembali mengadakan event akhir tahun Evaluasi Malware 2024 dan Trend 2025. Namun berbeda dengan tahun sebelumnya, event ini diadakan dalam bentuk Seminar Outing seperti yang pernah diadakan Vaksincom di tahun 2008. Seminar Outing ini akan diadakan dua hari pada awal Desember 2024 di Pengalengan Bandung dan peserta seminar yang umumnya pegiat IT dan admin yang sehari-hari melakukan aktivitasnya dari belakang meja kini akan mendapatkan lingkungan yang berbeda dalam bentuk Outing mengarungi Jeram di Pengalengan Bandung. Selain evaluasi Malware 2024, peserta seminar juga akan mendapatkan informasi tambahan bagaimana mengamankan jaringan dan data yang dikelolanya dari ancaman Ransomware dimana Vaksincom akan meluncurkan VaksinSIEM (Security Information and Event Management) dimana termasuk ke dalamnya Vaksin Protect yang akan dapat mengembalikan data sekalipun berhasil dienkripsi oleh ransomware hanya dengan 1 kali klik tanpa tergantung pada Backup. Peserta baru yang belum menggunakan layanan Vaksincom akan mendapatkan produk andalan Vaksincom Webroot Endpoint Protection untuk melindungi 50 nodes komputer (Windows Workstation / Server dan Mac OS) yang akan dapat digunakan secara full untuk 90 hari. Bonus tambahan akan diberikan kepada seluruh peserta seminar berupa training pengamanan akun digital Call Paman Onetime (True Caller, Password Manager dan aktivasi One Time Password) dimana seluruh peserta seminar akan dibantu langsung oleh teknisi Vaksincom menginstal dan mengimplementasikan aplikasi True Caller, Password Manager dan Aktivasi Two Factor Authentication untuk semua akun penting anda seperti email (Gmail, Yahoo etc) tanpa tambahan biaya apapun alias Gratis. Adapun Seminar Outing tersebut akan diadakan dengan informasi detail sebagai berikut : Seminar Outing Vaksincom 2024 Tema : Evaluasi Malware Indonesia 2024 dan Trend Malware 2025 Waktu : 6 - 7 Desember 2024 Lokasi : Bandung (Rafting Pengalengan dan penginapan hotel Meize City Center Jl. Sumbawa - Bandung) Fasilitas yang disediakan : - Transportasi PP Jakarta - Bandung - Jakarta berangkat dari dari PT. Vaksincom Jl. R. P. Soeroso 7AA, Jakarta 10330 - Penginapan di Hotel Meize City Center sharing 1 kamar 2 orang. - Konsumsi selama event. - Rafting dan peralatan pengaman rafting serta instruktur yang berpengalaman. - Dokumentasi. - Wisata di Bandung. Biaya Seminar sudah termasuk GRATIS : - Sertifikat Seminar - Lisensi Webroot Endpoint Protection Business untuk 50 Nodes selama 90 hari untuk Windows workstation / server dan Mac OS. - VaksinSIEM untuk 1 (satu) nodes beserta Security Hardening dari Vaksincom selama 90 hari. - Aplikasi Password Manager Full Version automatic sync antara Android, iOS, Windows OS, Browser dan Mac OS. Biaya : - Customer Vaksincom Rp. 1.250.000,- (tidak termasuk lisensi Webroot Endpoint Protection Business 50 nodes) - Umum Rp. 1.950.000,- (termasuk lisensi Webroot Endpoint Protection Busienss 50 nodes) Pendaftaran : Hubungi email [email protected] atau Whatsapp 0897-8696-122 dgn ibu Ami I
By Alfons Tanujaya June 26, 2024
Ransomware secara de facto menjadi malware yang paling ditakuti oleh pengguna komputer dan pengelola data saat ini. Dalam menjalankan aksinya, ransomware dapat menambahkan aksinya menjadi extortionware. Jika ransomware beraksi dengan mengenkripsi data dan sistem yang diserangnya, maka extortionware adalah ancaman menyebarkan data yang berhasil dicuri jika korbannya menolak membayar uang tebusan yang diminta. Serangan ransomware Brainchiper yang merupakan turunan Lockbit pada Pusat Data Nasional / PDN dibulan Juni 2024 melumpuhkan layanan pemerintah yang memanfaatkan sistem dan data yang dikelola di PDN. Salah satu layanan kritis yang terganggu adalah layanan imigrasi yang menjadi pintu gerbang Indonesia dan mencoreng muka Indonesia karena layanan keimigrasian yang mengakibatkan antrian panjang karena sistem imigrasi yang tadinya dilakukan secara elektronik harus dilakukan secara manual. Lalu institusi apa saja yang menjadi korban serangan ransomware di tahun 2024 ini ? Vaksincom akan mengadakan seminar 2 jam singkat tanggal 2 Juli 2024 mengangkat tema 10 ransomware ganas dan korbannya di Indonesia : Akibat dan mitigasinya. Korban Ransomware Sampai pertengahan tahun 2024, sudah ada 10 institusi besar yang menjadi korban ransomware, baik dari institusi swasta maupun pemerintahan dari berbagai industri seperti logistik, logistik makanan, shopping center, consumer finance, bank, finance services, IT Services, transportasi dan pialang saham. Parahnya lagi ada salah satu institusi keuangan Tbk yang sampai dua kali menjadi korban ransomware yang berbeda pada saat yang berbeda dimana pada Juli 2023 bank tersebut menjadi korban ransomware dengan total data yang berhasil dicuri dan dienkripsi sebanyak 450 GB oleh Ransomhouse (lihat gambar 1).
By Alfons Tanujaya June 26, 2024
Vaksincom akan mengadakan seminar evaluasi malware di pertengahan tahun 2024 dengan tema : 10 Korban Ransomware Indonesia 2024: Dampak dan Antisipasinya Acara akan diadakan di : Aming Coffee Shop Raffles Square Jl. Ir. H. Juanda Stasiun Kereta Api Juanda Gambir Jakarta Pusat Waktu : Selasa, 02 Juli 2024 pukul 14.00 - 16.00 Wib Biaya seminar Rp. 250.000,- sudah termasuk : ⁠Konsumsi snack dan coffee khas Pontianak dari Aming Coffe Shop. ⁠⁠Sertifikat Elektronik Materi ⁠⁠Sharing informasi dan workshop ⁠⁠Antivirus GData Endpoint Protection Business atau Webroot untuk 50 komputer dalam jaringan (30 hari). ⁠⁠Vaksin Protect yang akan melindungi komputer anda dari ransomware dan mengembalikan data terenkripsi ransomware tanpa tergantung backup. Daftar dan Resigtrasi sekarang Hubungi : 0897-8696-122 (Ami) Untuk Pembayaran ke rekening PT. Vaksincom BCA : 6540339251 Tempat terbatas hanya 50 peserta.
By Alfons Tanujaya May 16, 2024
Berubah Menjadi Targeted SMS Phishing Penipu APK pencuri SMS menggunakan metode baru dalam menjalankan aksinya. Jika selama ini APK pencuri SMS menggunakan bot SMS to Telegram untuk memforwardkan semua SMS ponsel korban termasuk SMS OTP ke akun Telegram penipu, setelah dibongkar codingnya salah satunya oleh Malvin Valerian @malvin.val lalu bot Telegram tersebut di serang oleh netizen yang marah dengan aksi jahat penipu ini. Sekarang penipu mengganti metodenya dengan langsung menggunakan layanan SMS langsung ke ponsel penipu tanpa memanfaatkan bot Telegram. Jadi setiap kali korbannya menjalankan APK pencuri SMS, setelah menipu mendapatkan korbannya menyetujui akses data dan layanan SMS maka APK penipu ini akan mengirimkan satu SMS kosong dari ponsel korban ke nomor ponsel yang telah dipersiapkan dengan tujuan untuk mengidentifikasi nomor ponsel korban. Setelah mendapatkan nomor ponsel korbannya, maka nomor tersebut dijadikan sasaran eksploitasi dan penipu mengirimkan banyak OTP dan memalsukan dirinya seakan-akan institusi yang terpercaya dengan memalsukan nama pengirim SMS. Aksi pengiriman APK APK akan datang se perti biasa memalsukan diri seperti Surat Pemberitahuan Wajib Pajak, Paket Kurir Online atau Undangan Pernikahan. (lihat gambar 1)
By Alfons Tanujaya May 2, 2024
Harapkan centang biru di langit, akun Instagram diserahkan Harapkan iPhone murah, uang diakun disetorkan S udah jatuh tertimpa tangga, itu adalah pepatah jadul dan melihat aksi penipuan phishing Instagram hari ini, pepatahnya bisa diganti menjadi sudah dijorokin, ditimpa tangga pula. Bagaimana maksudnya ? Aksi penipu mengelabui korbannya dengan iming-iming centang biru atau blue checkmark Instagram sangat banyak memakan korban dan mayoritas korbannya adalah akun Instagram SMB Small and Medium Business dengan jumlah follower ribuan. Dengan memalsukan diri sebagai admin Instagram dan iming-iming mendapatkan centang biru, korban ditawari centang biru dan digiring ke situs phishing untuk memulai proses mendapatkan centang biru. Jika korban percaya dan memasukkan kredensialnya, jelas bukan centang biru yang didapatkan melainkan haru biru karena akunnya dibajak. Celakanya lagi, akun yang dibajak akan digunakan untuk melakukan penipuan mengatasnamakan pemilik akun dan follower akun tersebut yang akan dijadikan sasaran penipuan. Follower dijanjikan promo penghargaan iPhone murah khusus untuk follower akun dan jika follower percaya dan mengikuti promo tersebut, ia dijanjikan dapat menebus iPhone dengan harga murah. Jika ia melakukan transfer ke rekening penipu, jelas bukan iPhone yang didapatkan melainkan penipuan dan hal inilah yang membuat pemilik akun yang dibajak tersebut ibaratnya : "Sudah dijorokin, ditimpa tangga". Menawarkan Centang Biru Penipu akan mengirimkan DM Direct Message kepada pemilik akun Instagram yang diincarnya. Jika anda tidak memiliki centang biru, maka anda akan diiming-imingi dengan centang biru dan memasukkan kredensial pada situs phishing yang telah dipersiapkan. Sedangkan untuk pemilik centang biru, mendapat ancaman pencabutan centang biru jika tidak melakukan verifikasi pada situs yang telah ditentukan. Untuk melancarkan aksinya, penipu akan membuat akun khusus dengan profile picture yang meyakinkan seperti gambar 1 di bawah ini :
Artikel Lainnya