Sudah dijorokin ditimpa tangga

Alfons Tanujaya • May 2, 2024

Harapkan centang biru di langit, akun Instagram diserahkan

Harapkan iPhone murah, uang diakun disetorkan

 

Sudah jatuh tertimpa tangga, itu adalah pepatah jadul dan melihat aksi penipuan phishing Instagram hari ini, pepatahnya bisa diganti menjadi sudah dijorokin, ditimpa tangga pula. Bagaimana maksudnya ?

Aksi penipu mengelabui korbannya dengan iming-iming centang biru atau blue checkmark Instagram sangat banyak memakan korban dan mayoritas korbannya adalah akun Instagram SMB Small and Medium Business dengan jumlah follower ribuan. Dengan memalsukan diri sebagai admin Instagram dan iming-iming mendapatkan centang biru, korban ditawari centang biru dan digiring ke situs phishing untuk memulai proses mendapatkan centang biru. Jika korban percaya dan memasukkan kredensialnya, jelas bukan centang biru yang didapatkan melainkan haru biru karena akunnya dibajak.

Celakanya lagi, akun yang dibajak akan digunakan untuk melakukan penipuan mengatasnamakan pemilik akun dan follower akun tersebut yang akan dijadikan sasaran penipuan. Follower dijanjikan promo penghargaan iPhone murah khusus untuk follower akun dan jika follower percaya dan mengikuti promo tersebut, ia dijanjikan dapat menebus iPhone dengan harga murah. Jika ia melakukan transfer ke rekening penipu, jelas bukan iPhone yang didapatkan melainkan penipuan dan hal inilah yang membuat pemilik akun yang dibajak tersebut ibaratnya :

"Sudah dijorokin, ditimpa tangga".

 

Menawarkan Centang Biru

Penipu akan mengirimkan DM Direct Message kepada pemilik akun Instagram yang diincarnya. Jika anda tidak memiliki centang biru, maka anda akan diiming-imingi dengan centang biru dan memasukkan kredensial pada situs phishing yang telah dipersiapkan. Sedangkan untuk pemilik centang biru, mendapat ancaman pencabutan centang biru jika tidak melakukan verifikasi pada situs yang telah ditentukan.

Untuk melancarkan aksinya, penipu akan membuat akun khusus dengan profile picture yang meyakinkan seperti gambar 1 di bawah ini :

Gambar 1, Akun Instagram khusus dengan PP centang biru yang digunakan untuk menipu

Adapun pesan akan dikirimkan melalui Direct Message dengan isi pesan sebagai berikut (lihat gambar 2)

Gambar 2, Pesan phishing yang dikirimkan dengan iming-iming centang biru dan ancaman pencabutan centang biru jika tidak melakukan verifikasi ke situs phishing yang telah dipersiapkan.

Jika korbannya tertipu mengklik situs pemendek tautan yang dirancang sedemikian rupa sehingga mirip situs asli. Maka ia akan diarahkan ke situs phishing untuk memasukkan kredensialnya (lihat gambar 3),

Gambar 3, Situs phishing yang akan menipu korbannya untuk memasukkan kredensial Instagram

maka akun tersebut akan langsung diambilalih dan semua email dan nomor ponsel terkait akun akan langsung diganti dan penipu akan mengaktifkan TFA Two Factor Authentication sehingga akun tersebut akan terkunci sekalipun berhasil diklaim balik oleh pemiliknya.

Sebenarnya, jika korban menginstal antivirus yang memiliki fitur anti phishing, situs phishing tersebut akan teridentifikasi dan korban akan diperingati bahwa ia membuka situs phishing (lihat gambar 4)

Gambar 4, Webroot mendeteksi situs phishing ini dan melakukan pemblokiran

Awal dari Bencana

Jika anda mengira penderitaan pemilik akun sudah cukup karena akunnya dibajak, ini hanya awal dari bencana yang lebih besar lagi. Nama baik pemilik akun Instagram yang dibajak akan digunakan dan reputasi pemilik akun yang dibajak akan dieksploitasi sedemikian rupa untuk menipu follower akun tersebut. Penipu akan melakukan posting khusus untuk semua follower akun tersebut yang intinya berterimakasih kepada follower akun dan ingin memberikan penghargaan kepada follower dengan memberikan iPhone murah. Berikut ini adalah salah satu akun komunitas Instagram yang berhasil dibajak dan dieksploitasi sedemikian rupa dimana pemipu mengincar follower akun yang dibajak dan dijanjikan akan mendapatkan iPhone 14 Promax yang harga aslinya lebih dari Rp. 20 juta dapat ditebus dengan hanya Rp. 8.888.000,- (lihat gambar 5) **

Gambar 5, Penipu mengeksploitasi follower akun yang dibajak dengan menawarkan iPhone murah sebagai tanda terimakasih sudah menjadi follower

** Vaksincom sudah berkomunikasi dengan pemilik akun Jelajahcyclingseries yang dibajak dan mendapatkan persetujuan untuk menampilkan informasi ini.

 

Tentunya follower akun yang tidak mengetahui bahwa akun tersebut telah dibajak dan memiliki hubungan baik dengan pemilik akun akan mudah percaya dan melakukan transfer ke rekening penipu. Namun jelas iPhone yang dijanjikan tidak pernah dikirimkan. Dan hal ini jelas akan menempatkan pemilik akun pada posisi serba salah karena korban melakukan transfer karena percaya kepada pemilik akun karena hubungan baik yang telah terjalin selama ini.


Apa yang harus anda lakukan jika akun anda berhasil dicuri ?

  1. Segera umumkan ke semua pelanggan anda supaya mereka tidak menjadi korban penipuan yang menggunakan akun anda. Anda dapat menggunakan kanal lain seperti group Whatsapp, situs, SMS atau media lain yang anda yakini dapat mencapai semua pelanggan.
  2. Laporkan segera ke Instagram dan usahakan klaim kembali akun anda dengan mengisi data dan mengikuti proses di https://www.instagram.com/hacked/. Perlu anda ketahui, jika penipu sudah mengganti email dan nomor ponsel akun, anda masih bisa membuktikan bahwa anda pemilik asli dengan catatan akun email dan nomor ponsel tesebut masih anda kuasai. Tetapi, jika pembajak sudah mengaktifkan TFA pada akun tersebut, maka sekalipun anda berhasil klaim balik akun Instagram anda, anda tetap akan terkunci dan tidak bisa mengakses akun tersebut karena tidak mengetahui TFA yang diaktifkan oleh penipu. Karena itu harap anda menyadari bahwa mengaktifkan TFA pada akun Instagram sebelum dibajak akan sangat membantu mengamankan akun Instagram anda.

 

Pelajaran apa yang bisa diambil dan pencegahan.

  • Phishing adalah ancaman yang tidak kalah berbahaya dari malware dan nyatanya serangan phishing justru lebih meningkat dibandingkan malware dan harus diwaspadai.
  • Password sebaik apapun tidak akan melindungi anda dari phishing. Sekalipun anda sudah memilih kombinasi password yang rumit dan panjang dan menggantinya sesering mungkin, jika anda tertipu situs phishing maka tetap penipu akan mengetahui password anda dan mengambil alih akun anda.
  • Pilih antivirus yang dapat melindungi anda dari ancaman phishing sehingga ktika anda tertipu masih ada yang memperingati anda. (lihat gambar 6)
Gambar 6, Antivirus GData memberikan peringatan phishing dan memblokir akses situs penipu
  • TFA Two Factor Authentication (OTP One Time PAssword) akan melindungi akun anda dari pencurian. Sekalipun anda tertipu memberikan password anda, akun yang dilindungi TFA masih tetap akan aman karena untuk mengakses akun Instagram dari perangkat baru harus memasukkan TFA yang hanya anda miliki. Jika anda tidak mengaktifkan TFA lalu akun anda berhasil dicuri dan pencuri mengaktifkan TFA, sebaliknya anda yang akan terkunci dari akun anda karena tidak memiliki TFA yang telah diaktifkan oleh pencuri. Karena itu segera aktifkan TFA pada akun Instagram dan akun penting lainnya. Di Instagram anda dengan mengakses [Account Center] [Password and security][Two-factor authentication]. (lihat gambar 7).
Gambar 7, Aktifkan TFA Two Factor Authentication untuk melindungi akun Instagram anda dari pembajakan

Disarankan memilih TFA menggunakan Authentication app (gratis) karena secara teknis lebih aman dari TFA melalui SMS (Text message). (lihat gambar 8). Jika anda yakin anda selalu menguasai SMS anda atau Whatsapp, anda bisa mengaktifkan fitur tersebut. Sebagai catatan, jika anda tertipu menjalankan APK pencuri SMS, maka TFA menggunakan SMS akan bocor, inilah salah satu sebab kami menyarankan menggunakan Authentication app.

Gambar 8, Sangat disarankan TFA menggunakan Authentication app seperti Authy atau Google Authenticator

Apa yang harus dilakukan pihak terkait

Akun Instagram merupakan salah satu aset digital penting bagi pelaku bisnis. Secara teknis memang sekuriti merupakan tanggung jawab pemilik akun dan penyelenggara layanan sudah memberikan sarana melindungi dari pencurian akun. Namun penyelenggara layanan tetap harus tanggap terhadap apa yang sudah terjadi dan tidak membiarkan korban penipuan terkunci pada akunnya. Sebagai gambaran, salah satu akun komunitas yang berhasil mengkalim kembali akunnya karena masih menguasai email lama tetapi tetap terkunci dan tidak dapat mengakses akunnya karena TFAnya diaktifkan oleh pembajak akun. Hal ini harusnya menjadi perhatian pengelola platform untuk segera menyempurnakan sistemnya dan korban penipuan yang berhak bisa mengklaim kembali haknya dan tidak dihadapkan pada jalan buntu.

Pihak berwenang seperti Kominfo harus selalu mengikuti trend penipuan teranyar. Melihat maraknya pencurian akun dan korban yang terkunci pada akunnya harusnya Kominfo dapat menjalankan perannya sebagai pengawas dan meminta penyelenggara layanan memberikan solusi ketika korban pencurian akun menghadapi jalan buntu terkunci pada akunnya sendiri karena penyelenggara layanan terkesan kurang peduli pada apa yang sedang dialami korban penipuan.

Pihak kepolisian dan Kominfo sebenarnya dapat melakukan langkah pro aktif melacak pelaku penipuan seperti meminta informasi data akses penipu ke Instagram dan menelusuri alur rekening yang digunakan untuk menampung hasil penipuan. Jika rekening yang digunakan adalah rekening bodong, maka teguran keras perlu diberikan kepada Bank yang membuka rekening tersebut karena tidak menjalankan proses KYC (Know Your Customer) yang benar dalam membuka rekening bank. Sebaliknya jika rekening dibuka menggunakan KTP asli, pemilik identitas harus segera dimintai pertanggung jawabannya.


Salam,
Alfons Tanujaya

[email protected]


PT. Vaksincom
Jl. R.P. Soeroso 7AA
Cikini

Jakarta 10330
Ph : 021 3190 3800


Website : http://www.vaksin.com
Fanpage :
www.facebook.com/vaksincom

Youtube :  https://www.youtube.com/@alfonstan3090
Twitter : @vaksincom

Vaksincom Security Blog

By Alfons Tanujaya December 25, 2024
Bulan Desember tahun 2024 ditutup dengan pengumuman Ransomware Bashe yang pada pertengahan Desember mengklaim salah satu bank BUMN yang masuk dalam jajaran 5 besar mengalami kebocoran data dan memberikan waktu sampai 23 Desember 2024 untuk membayar uang tebusan 5 bitcoin atau sekitar Rp. 7,6 milyar rupiah atau data tersebut dijual ke pihak ketiga. (lihat gambar 1)
By Alfons Tanujaya November 25, 2024
Menyambut penutupan tahun 2024, Vaksincom kembali mengadakan event akhir tahun Evaluasi Malware 2024 dan Trend 2025. Namun berbeda dengan tahun sebelumnya, event ini diadakan dalam bentuk Seminar Outing seperti yang pernah diadakan Vaksincom di tahun 2008. Seminar Outing ini akan diadakan dua hari pada awal Desember 2024 di Pengalengan Bandung dan peserta seminar yang umumnya pegiat IT dan admin yang sehari-hari melakukan aktivitasnya dari belakang meja kini akan mendapatkan lingkungan yang berbeda dalam bentuk Outing mengarungi Jeram di Pengalengan Bandung. Selain evaluasi Malware 2024, peserta seminar juga akan mendapatkan informasi tambahan bagaimana mengamankan jaringan dan data yang dikelolanya dari ancaman Ransomware dimana Vaksincom akan meluncurkan VaksinSIEM (Security Information and Event Management) dimana termasuk ke dalamnya Vaksin Protect yang akan dapat mengembalikan data sekalipun berhasil dienkripsi oleh ransomware hanya dengan 1 kali klik tanpa tergantung pada Backup. Peserta baru yang belum menggunakan layanan Vaksincom akan mendapatkan produk andalan Vaksincom Webroot Endpoint Protection untuk melindungi 50 nodes komputer (Windows Workstation / Server dan Mac OS) yang akan dapat digunakan secara full untuk 90 hari. Bonus tambahan akan diberikan kepada seluruh peserta seminar berupa training pengamanan akun digital Call Paman Onetime (True Caller, Password Manager dan aktivasi One Time Password) dimana seluruh peserta seminar akan dibantu langsung oleh teknisi Vaksincom menginstal dan mengimplementasikan aplikasi True Caller, Password Manager dan Aktivasi Two Factor Authentication untuk semua akun penting anda seperti email (Gmail, Yahoo etc) tanpa tambahan biaya apapun alias Gratis. Adapun Seminar Outing tersebut akan diadakan dengan informasi detail sebagai berikut : Seminar Outing Vaksincom 2024 Tema : Evaluasi Malware Indonesia 2024 dan Trend Malware 2025 Waktu : 6 - 7 Desember 2024 Lokasi : Bandung (Rafting Pengalengan dan penginapan hotel Meize City Center Jl. Sumbawa - Bandung) Fasilitas yang disediakan : - Transportasi PP Jakarta - Bandung - Jakarta berangkat dari dari PT. Vaksincom Jl. R. P. Soeroso 7AA, Jakarta 10330 - Penginapan di Hotel Meize City Center sharing 1 kamar 2 orang. - Konsumsi selama event. - Rafting dan peralatan pengaman rafting serta instruktur yang berpengalaman. - Dokumentasi. - Wisata di Bandung. Biaya Seminar sudah termasuk GRATIS : - Sertifikat Seminar - Lisensi Webroot Endpoint Protection Business untuk 50 Nodes selama 90 hari untuk Windows workstation / server dan Mac OS. - VaksinSIEM untuk 1 (satu) nodes beserta Security Hardening dari Vaksincom selama 90 hari. - Aplikasi Password Manager Full Version automatic sync antara Android, iOS, Windows OS, Browser dan Mac OS. Biaya : - Customer Vaksincom Rp. 1.250.000,- (tidak termasuk lisensi Webroot Endpoint Protection Business 50 nodes) - Umum Rp. 1.950.000,- (termasuk lisensi Webroot Endpoint Protection Busienss 50 nodes) Pendaftaran : Hubungi email [email protected] atau Whatsapp 0897-8696-122 dgn ibu Ami I
By Alfons Tanujaya October 29, 2024
Security is a process, itu adalah mantra yang menjadi pegangan para praktisi sekuriti. Dan proses sekuriti adalah proses tidak berkesudahan. Ibaratnya anda bermain sepakbola, maka administrator sekuriti adalah penjaga gawang yang harus menjaga data yang dikelolanya setiap saat tanpa istirahat, 1 x 24 jam dari serangan striker peretas dari seluruh dunia. Apalagi jika anda mengelola data yang kritikal dan berharga seperti mobile banking yang di incar oleh banyak peretas didunia yang tidak kalah pintar dengan anda. Masalahnya adalah mereka bisa menyerang setiap saat dan anda harus siap berjibaku menjaga data berharga yang anda kelola. Kalau yang diserang adalah server aplikasi yang anda kelola, itu saja sudah membuat pusing kepala dan kita melihat pengelolaan server data yang amburadul mengakibatkan banyaknya kebocoran data di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Dalam kasus pengelola mobile banking, skala serangannya justru lebih luas dimana ketika server dan database aplikasi sudah diamankan dengan baik dan sulit diserang, maka penyerang akan mengincar titik terlemah dalam pengamanan aplikasi .... end user alias pengguna aplikasi. Serangan terhadap end user mobile banking yang sangat efektif memanfaatkan rekayasa sosial untuk mendapatkan kepercayaan korbannya seperti mengirimkan APK pencuri SMS yang memalsukan diri sebagai APK kurir online, APK pajak, APK Undangan Pernikahan dan APK Surat Tilang yang intinya adalah mengelabui korbannya menjalankan aplikasi tersebut dan bertujuan mencuri SMS OTP yang akan digunakan oleh peretas untuk mengambil alih dan mengeksploitasi aset digital, baik akun mobile banking, Whatsapp, email atau akun lain sekalipun diproteksi dengan OTP SMS. Pada akhir tahun 2024 ini, aksi yang menggunakan APK pencuri SMS sudah menurun karena efektivitasnya menurun seiring meningkatnya kesadaran pengguna ponsel dan usaha pengamanan yang dilakukan oleh banyak pihak baik pihak bank, dari Google, pengamat sekuriti dan pemerintah yang tidak henti melakukan edukasi terhadap masyarakat atas ancaman ini. Namun sesuai mantra di atas, security is a process. Kini berkembang satu ancaman baru yang perlu diwaspadai dan sangat berpotensi mengancam pengguna aplikasi mobile banking. Dan celakanya, metode yang dipakai adalah mengeksploitasi fitur tambahan yang disediakan oleh Android untuk memudahkan pengguna dengan keterbatasan tertentu. Fitur Aksesibilitas atau Accessibility. Accessibility / Aksesibilitas Aksesibilitas adalah fitur Android untuk membantu pengguna disabilitas. Fitur seperti pembaca teks, subtitel atau tampilan kustom. Untuk mengaktifkan layanan ini di aplikasi membutuhkan akses "accessibility permission" atau "izin aksesibilitas" pada ponsel Android. Dan masalahnya izin ini memberikan hak akses penuh pada perangkat aplikasi. Hak akses penuh ini yang menjadi incaran kriminal siber yang memang selalu berusaha mencari cara untuk mengendalikan ponsel atau tablet. Ketika hak ini didapatkan, maka pengguna ponsel akan terperangkap dan perangkat ponselnya bisa diambilalih. (lihat gambar 1)
By Alfons Tanujaya June 26, 2024
Ransomware secara de facto menjadi malware yang paling ditakuti oleh pengguna komputer dan pengelola data saat ini. Dalam menjalankan aksinya, ransomware dapat menambahkan aksinya menjadi extortionware. Jika ransomware beraksi dengan mengenkripsi data dan sistem yang diserangnya, maka extortionware adalah ancaman menyebarkan data yang berhasil dicuri jika korbannya menolak membayar uang tebusan yang diminta. Serangan ransomware Brainchiper yang merupakan turunan Lockbit pada Pusat Data Nasional / PDN dibulan Juni 2024 melumpuhkan layanan pemerintah yang memanfaatkan sistem dan data yang dikelola di PDN. Salah satu layanan kritis yang terganggu adalah layanan imigrasi yang menjadi pintu gerbang Indonesia dan mencoreng muka Indonesia karena layanan keimigrasian yang mengakibatkan antrian panjang karena sistem imigrasi yang tadinya dilakukan secara elektronik harus dilakukan secara manual. Lalu institusi apa saja yang menjadi korban serangan ransomware di tahun 2024 ini ? Vaksincom akan mengadakan seminar 2 jam singkat tanggal 2 Juli 2024 mengangkat tema 10 ransomware ganas dan korbannya di Indonesia : Akibat dan mitigasinya. Korban Ransomware Sampai pertengahan tahun 2024, sudah ada 10 institusi besar yang menjadi korban ransomware, baik dari institusi swasta maupun pemerintahan dari berbagai industri seperti logistik, logistik makanan, shopping center, consumer finance, bank, finance services, IT Services, transportasi dan pialang saham. Parahnya lagi ada salah satu institusi keuangan Tbk yang sampai dua kali menjadi korban ransomware yang berbeda pada saat yang berbeda dimana pada Juli 2023 bank tersebut menjadi korban ransomware dengan total data yang berhasil dicuri dan dienkripsi sebanyak 450 GB oleh Ransomhouse (lihat gambar 1).
By Alfons Tanujaya June 26, 2024
Vaksincom akan mengadakan seminar evaluasi malware di pertengahan tahun 2024 dengan tema : 10 Korban Ransomware Indonesia 2024: Dampak dan Antisipasinya Acara akan diadakan di : Aming Coffee Shop Raffles Square Jl. Ir. H. Juanda Stasiun Kereta Api Juanda Gambir Jakarta Pusat Waktu : Selasa, 02 Juli 2024 pukul 14.00 - 16.00 Wib Biaya seminar Rp. 250.000,- sudah termasuk : ⁠Konsumsi snack dan coffee khas Pontianak dari Aming Coffe Shop. ⁠⁠Sertifikat Elektronik Materi ⁠⁠Sharing informasi dan workshop ⁠⁠Antivirus GData Endpoint Protection Business atau Webroot untuk 50 komputer dalam jaringan (30 hari). ⁠⁠Vaksin Protect yang akan melindungi komputer anda dari ransomware dan mengembalikan data terenkripsi ransomware tanpa tergantung backup. Daftar dan Resigtrasi sekarang Hubungi : 0897-8696-122 (Ami) Untuk Pembayaran ke rekening PT. Vaksincom BCA : 6540339251 Tempat terbatas hanya 50 peserta.
By Alfons Tanujaya May 16, 2024
Berubah Menjadi Targeted SMS Phishing Penipu APK pencuri SMS menggunakan metode baru dalam menjalankan aksinya. Jika selama ini APK pencuri SMS menggunakan bot SMS to Telegram untuk memforwardkan semua SMS ponsel korban termasuk SMS OTP ke akun Telegram penipu, setelah dibongkar codingnya salah satunya oleh Malvin Valerian @malvin.val lalu bot Telegram tersebut di serang oleh netizen yang marah dengan aksi jahat penipu ini. Sekarang penipu mengganti metodenya dengan langsung menggunakan layanan SMS langsung ke ponsel penipu tanpa memanfaatkan bot Telegram. Jadi setiap kali korbannya menjalankan APK pencuri SMS, setelah menipu mendapatkan korbannya menyetujui akses data dan layanan SMS maka APK penipu ini akan mengirimkan satu SMS kosong dari ponsel korban ke nomor ponsel yang telah dipersiapkan dengan tujuan untuk mengidentifikasi nomor ponsel korban. Setelah mendapatkan nomor ponsel korbannya, maka nomor tersebut dijadikan sasaran eksploitasi dan penipu mengirimkan banyak OTP dan memalsukan dirinya seakan-akan institusi yang terpercaya dengan memalsukan nama pengirim SMS. Aksi pengiriman APK APK akan datang se perti biasa memalsukan diri seperti Surat Pemberitahuan Wajib Pajak, Paket Kurir Online atau Undangan Pernikahan. (lihat gambar 1)
Artikel Lainnya