Emotet Mengamuk, MalSpam favorit Bu Tejo

Alfons Tanujaya • August 30, 2020

Hati-hati menerima email dengan lampiran .doc

 

Hati-hati jika anda menerim email, baik itu dari rekan bisnis ataupun dari teman dengan subjek “RE:” atau email tagihan dengan subjek “INVOICE (angka acak)”. Email ini (lihat gambar 1) tampaknya tidak berbahaya karena hanya mengandung lampiran .doc dan akan lolos dari deteksi antivirus karena dokumen .doc memang bukan file yang bisa dieksekusi dan menginfeksi computer yang membuka dokumen tersebut. Namun, rekayasa sosial yang disertakan pada dokumen tersebut kemungkinan besar akan membuat komputer korbannya bertekuk lutut dan dan mailserver perusahaan megap-megap mengirimkan malspam (malware spam) Emotet secra masif. Akibatnya seluruh kontak email akan menerima kiriman email yang dengan cerdik mengambil subjek membalas pesan email yang sudah ada dan memalsukan pengirimnya sesuai dengan kontak dalam email sehingga lolos saringan antispam dan guna mengelabui penerima email berikutnya.

 

Email master Emotet yang jika di klik akan menginfeksi komputer korban dan mengirimkan spam.

 

Emotet adalah malware yang wara wiri di dunia maya sejak tahun 2018 dan 2019 dan sempat berkolaborasi dengan ransomware Ryuk. Sejak pertengahan Juli 2020 pembuat Emotet kembali menjalankan aksinya dan kali ini Emotet melakukan diversifikasi dari bisnis ransomware dan memfokuskan pada aktivitas malspam: malware spam. Teknik yang digunakan cukup sederhana, memanfaatkan lampiran dokumen MS Word yang dikirimkan melalui broadcast email. Email yang di broadcast dengan cerdik membalas email yang sudah ada sehingga ada tambahan “RE:” diikuti subjek email yang di balas. Pengirim email juga dipalsukan dari kontak yang ada pada email tersebut sehingga dapat lolos saringan antispam dan tidak dicurigai oleh penerima email.

 

Aksi Emotet

 

Selain menggunakan subjek “Invoice” seperti pada gambar 1, Emotet dengan cerdik melakukan reply pada email yang ada dan memalsukan nama pengirim (sender) sesuai dengan nama yang didapatkan pada email terdahulu dengan tujuan mengelabui program antispam dan penerima email. (lihat gambar 2)

 

Emotet memalsukan sender dan mengirimkan ke kontak email komputer yang diinfeksinya

Lampiran yang dikirimkannya dalam bentuk lampiran dokumen MS Word langsung seperti gambar 3 di bawah ini atau dalam bentuk tautan seperti pada gambar 1 di atas.

Email Emotet mengirimkan lampiran Word Macro

Jika korbannya membuka lampiran yang dikirimkan, maka akan muncul peringatan “SECURITY WARNING” dari MS Word bahwa macro akan diaktifkan. (lihat gambar 4)Lampiran yang dikirimkannya dalam bentuk lampiran dokumen MS Word langsung seperti gambar 3 di bawah ini atau dalam bentuk tautan seperti pada gambar 1 di atas.

Lampiran yang dibuka mengandung perintah Macro tersembunyi

Namun peringatan SECURITY WARNING di atas dengan cerdik diakali oleh Emotet dengan menampilkan pesan seakan-akan datang dari Office 365 (Microsoft) dengan narasi :


THIS DOCUMENT IS PROTECTED.

Previewing is not available for protected documents.

You have to press “ENABLE EDITING” and “ENABLE CONTENT” buttong to preview this document.


Yang dalam banyak kasus sukses mengelabui korbannya sehingga mengklik tombol [Enable Content] yang otomatis akan menjalankan Macro dan mengunduh Emotet dari beberapa situs yang telah dipersiapkan guna menginfeksi komputer.

Lalu siklus infeksi akan berulang lagi dimana komputer yang terinfeksi akan membalas email yang ada dan mengirimkan email ke kontak yang ada di komputer tersebut.

Sebenarnya ada banyak payload Emotet lain dan dengan mudah pembuat Emotet menginjeksikan payload tambahan ke dalam Emotet karena dalam proses infeksinya Emotet akan menghubungi CC Command Centernya di internet yang dapat diupdate baik dengan varian malware baru yang tidak terdeteksi atau menambahkan rutin baru seperti menjalankan ransomware, mencuri data komputer korbannya atau melakukan DDoS kepada sasaran yang telah ditentukan.

Masalah Emotet dan Antisipasinya

Ada banyak masalah yang diakibatkan oleh Emotet. Pertama adalah Emotet akan mengakibatkan pengiriman email dalam jumlah masif dan membuat sibuk mailserver dengan mengirimkan ribuan email. Selain menguras sumber daya mailserver, Emotet jelas akan mencoreng citra perusahaan karena email spam Emotet ini dikirimkan dari mailserver perusahaan korbannya. Antispam akan kesulitan mendeteksi dan memblokir email Emotet karena ia akan memalsukan sender dan melakukan reply pada email yang ada.

Masalah kedua adalah lampiran Emotet file MS Word dengan ekstensi .doc atau .docs yang tidak masuk kategori file berbahaya dan biasanya diloloskan oleh mailserver. Sekalipun administrator memblokir lampiran, Emotet dengan cerdik juga memiliki varian yang mengirimkan lampiran dalam bentuk tautan. Jadi blokir lampiran juga tidak akan efektif membendung serangan Emotet sampai ke mailbox pengguna email.

Lalu masalah ketiga adalah karena aktif dari Macro, program antivirus tradisional akan kesulitan mendeteksi Emotet. Sehingga Emotet dengan mudah mengelabui pertahanan antivirus tradisional.

Untuk mengatasi spam dari Emotet memang cukup sulit dan pengelola mailserver sifatya hanya pasif menerima email spam yang bertubi-tubi. Untuk menekan pengiriman spam yang memalsukan sender, pengelola mailserver bisa melakukan aktivasi dan setting SPF (Sender Policy Framework), DMARC (Domain-based Message Authentication, Reporting and Conformance) dan DKIM (DomainKeys Identified Mail) dengan baik. Hubungi ISP atau administrator mailserver anda untuk mengaktifkan dan mengatur fitur ini.

Sedangkan untuk mencegah komputer terinfeksi Emotet, jika anda menggunakan antivirus tradisional yang tidak mampu menghentikan dan mendeteksi malware yang berjalan melalui script. Anda dapat mempertimbangkan untuk menonaktifkan Macro pada seluruh komputer.

Jika memungkinkan gunakan antivirus dengan teknologi Evasion Shield yang akan mampu mendeteksi malware seperti Emotet yang menjalankan script yang tidak terdeteksi antivirus konvensional. (lihat gambar 5) dan video terlampir.

Antivirus NGAV dengan teknologi Evasion Shield akan mampu menghentikan malware yang tidak terdeteksi namun dijalankan melalui script.

Video Emotet dihentikan oleh NGAV https://youtu.be/lszceD0lel4

Salam,
Alfons Tanujaya

[email protected]


PT. Vaksincom
Jl. R.P. Soeroso 7AA
Cikini

Jakarta 10330
Ph : 021 3190 3800


Website : http://www.vaksin.com
http://www.virusicu.com
Fanpage :
www.facebook.com/vaksincom
Twitter : @vaksincom

Vaksincom Security Blog

By Alfons Tanujaya December 25, 2024
Bulan Desember tahun 2024 ditutup dengan pengumuman Ransomware Bashe yang pada pertengahan Desember mengklaim salah satu bank BUMN yang masuk dalam jajaran 5 besar mengalami kebocoran data dan memberikan waktu sampai 23 Desember 2024 untuk membayar uang tebusan 5 bitcoin atau sekitar Rp. 7,6 milyar rupiah atau data tersebut dijual ke pihak ketiga. (lihat gambar 1)
By Alfons Tanujaya November 25, 2024
Menyambut penutupan tahun 2024, Vaksincom kembali mengadakan event akhir tahun Evaluasi Malware 2024 dan Trend 2025. Namun berbeda dengan tahun sebelumnya, event ini diadakan dalam bentuk Seminar Outing seperti yang pernah diadakan Vaksincom di tahun 2008. Seminar Outing ini akan diadakan dua hari pada awal Desember 2024 di Pengalengan Bandung dan peserta seminar yang umumnya pegiat IT dan admin yang sehari-hari melakukan aktivitasnya dari belakang meja kini akan mendapatkan lingkungan yang berbeda dalam bentuk Outing mengarungi Jeram di Pengalengan Bandung. Selain evaluasi Malware 2024, peserta seminar juga akan mendapatkan informasi tambahan bagaimana mengamankan jaringan dan data yang dikelolanya dari ancaman Ransomware dimana Vaksincom akan meluncurkan VaksinSIEM (Security Information and Event Management) dimana termasuk ke dalamnya Vaksin Protect yang akan dapat mengembalikan data sekalipun berhasil dienkripsi oleh ransomware hanya dengan 1 kali klik tanpa tergantung pada Backup. Peserta baru yang belum menggunakan layanan Vaksincom akan mendapatkan produk andalan Vaksincom Webroot Endpoint Protection untuk melindungi 50 nodes komputer (Windows Workstation / Server dan Mac OS) yang akan dapat digunakan secara full untuk 90 hari. Bonus tambahan akan diberikan kepada seluruh peserta seminar berupa training pengamanan akun digital Call Paman Onetime (True Caller, Password Manager dan aktivasi One Time Password) dimana seluruh peserta seminar akan dibantu langsung oleh teknisi Vaksincom menginstal dan mengimplementasikan aplikasi True Caller, Password Manager dan Aktivasi Two Factor Authentication untuk semua akun penting anda seperti email (Gmail, Yahoo etc) tanpa tambahan biaya apapun alias Gratis. Adapun Seminar Outing tersebut akan diadakan dengan informasi detail sebagai berikut : Seminar Outing Vaksincom 2024 Tema : Evaluasi Malware Indonesia 2024 dan Trend Malware 2025 Waktu : 6 - 7 Desember 2024 Lokasi : Bandung (Rafting Pengalengan dan penginapan hotel Meize City Center Jl. Sumbawa - Bandung) Fasilitas yang disediakan : - Transportasi PP Jakarta - Bandung - Jakarta berangkat dari dari PT. Vaksincom Jl. R. P. Soeroso 7AA, Jakarta 10330 - Penginapan di Hotel Meize City Center sharing 1 kamar 2 orang. - Konsumsi selama event. - Rafting dan peralatan pengaman rafting serta instruktur yang berpengalaman. - Dokumentasi. - Wisata di Bandung. Biaya Seminar sudah termasuk GRATIS : - Sertifikat Seminar - Lisensi Webroot Endpoint Protection Business untuk 50 Nodes selama 90 hari untuk Windows workstation / server dan Mac OS. - VaksinSIEM untuk 1 (satu) nodes beserta Security Hardening dari Vaksincom selama 90 hari. - Aplikasi Password Manager Full Version automatic sync antara Android, iOS, Windows OS, Browser dan Mac OS. Biaya : - Customer Vaksincom Rp. 1.250.000,- (tidak termasuk lisensi Webroot Endpoint Protection Business 50 nodes) - Umum Rp. 1.950.000,- (termasuk lisensi Webroot Endpoint Protection Busienss 50 nodes) Pendaftaran : Hubungi email [email protected] atau Whatsapp 0897-8696-122 dgn ibu Ami I
By Alfons Tanujaya October 29, 2024
Security is a process, itu adalah mantra yang menjadi pegangan para praktisi sekuriti. Dan proses sekuriti adalah proses tidak berkesudahan. Ibaratnya anda bermain sepakbola, maka administrator sekuriti adalah penjaga gawang yang harus menjaga data yang dikelolanya setiap saat tanpa istirahat, 1 x 24 jam dari serangan striker peretas dari seluruh dunia. Apalagi jika anda mengelola data yang kritikal dan berharga seperti mobile banking yang di incar oleh banyak peretas didunia yang tidak kalah pintar dengan anda. Masalahnya adalah mereka bisa menyerang setiap saat dan anda harus siap berjibaku menjaga data berharga yang anda kelola. Kalau yang diserang adalah server aplikasi yang anda kelola, itu saja sudah membuat pusing kepala dan kita melihat pengelolaan server data yang amburadul mengakibatkan banyaknya kebocoran data di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Dalam kasus pengelola mobile banking, skala serangannya justru lebih luas dimana ketika server dan database aplikasi sudah diamankan dengan baik dan sulit diserang, maka penyerang akan mengincar titik terlemah dalam pengamanan aplikasi .... end user alias pengguna aplikasi. Serangan terhadap end user mobile banking yang sangat efektif memanfaatkan rekayasa sosial untuk mendapatkan kepercayaan korbannya seperti mengirimkan APK pencuri SMS yang memalsukan diri sebagai APK kurir online, APK pajak, APK Undangan Pernikahan dan APK Surat Tilang yang intinya adalah mengelabui korbannya menjalankan aplikasi tersebut dan bertujuan mencuri SMS OTP yang akan digunakan oleh peretas untuk mengambil alih dan mengeksploitasi aset digital, baik akun mobile banking, Whatsapp, email atau akun lain sekalipun diproteksi dengan OTP SMS. Pada akhir tahun 2024 ini, aksi yang menggunakan APK pencuri SMS sudah menurun karena efektivitasnya menurun seiring meningkatnya kesadaran pengguna ponsel dan usaha pengamanan yang dilakukan oleh banyak pihak baik pihak bank, dari Google, pengamat sekuriti dan pemerintah yang tidak henti melakukan edukasi terhadap masyarakat atas ancaman ini. Namun sesuai mantra di atas, security is a process. Kini berkembang satu ancaman baru yang perlu diwaspadai dan sangat berpotensi mengancam pengguna aplikasi mobile banking. Dan celakanya, metode yang dipakai adalah mengeksploitasi fitur tambahan yang disediakan oleh Android untuk memudahkan pengguna dengan keterbatasan tertentu. Fitur Aksesibilitas atau Accessibility. Accessibility / Aksesibilitas Aksesibilitas adalah fitur Android untuk membantu pengguna disabilitas. Fitur seperti pembaca teks, subtitel atau tampilan kustom. Untuk mengaktifkan layanan ini di aplikasi membutuhkan akses "accessibility permission" atau "izin aksesibilitas" pada ponsel Android. Dan masalahnya izin ini memberikan hak akses penuh pada perangkat aplikasi. Hak akses penuh ini yang menjadi incaran kriminal siber yang memang selalu berusaha mencari cara untuk mengendalikan ponsel atau tablet. Ketika hak ini didapatkan, maka pengguna ponsel akan terperangkap dan perangkat ponselnya bisa diambilalih. (lihat gambar 1)
By Alfons Tanujaya June 26, 2024
Ransomware secara de facto menjadi malware yang paling ditakuti oleh pengguna komputer dan pengelola data saat ini. Dalam menjalankan aksinya, ransomware dapat menambahkan aksinya menjadi extortionware. Jika ransomware beraksi dengan mengenkripsi data dan sistem yang diserangnya, maka extortionware adalah ancaman menyebarkan data yang berhasil dicuri jika korbannya menolak membayar uang tebusan yang diminta. Serangan ransomware Brainchiper yang merupakan turunan Lockbit pada Pusat Data Nasional / PDN dibulan Juni 2024 melumpuhkan layanan pemerintah yang memanfaatkan sistem dan data yang dikelola di PDN. Salah satu layanan kritis yang terganggu adalah layanan imigrasi yang menjadi pintu gerbang Indonesia dan mencoreng muka Indonesia karena layanan keimigrasian yang mengakibatkan antrian panjang karena sistem imigrasi yang tadinya dilakukan secara elektronik harus dilakukan secara manual. Lalu institusi apa saja yang menjadi korban serangan ransomware di tahun 2024 ini ? Vaksincom akan mengadakan seminar 2 jam singkat tanggal 2 Juli 2024 mengangkat tema 10 ransomware ganas dan korbannya di Indonesia : Akibat dan mitigasinya. Korban Ransomware Sampai pertengahan tahun 2024, sudah ada 10 institusi besar yang menjadi korban ransomware, baik dari institusi swasta maupun pemerintahan dari berbagai industri seperti logistik, logistik makanan, shopping center, consumer finance, bank, finance services, IT Services, transportasi dan pialang saham. Parahnya lagi ada salah satu institusi keuangan Tbk yang sampai dua kali menjadi korban ransomware yang berbeda pada saat yang berbeda dimana pada Juli 2023 bank tersebut menjadi korban ransomware dengan total data yang berhasil dicuri dan dienkripsi sebanyak 450 GB oleh Ransomhouse (lihat gambar 1).
By Alfons Tanujaya June 26, 2024
Vaksincom akan mengadakan seminar evaluasi malware di pertengahan tahun 2024 dengan tema : 10 Korban Ransomware Indonesia 2024: Dampak dan Antisipasinya Acara akan diadakan di : Aming Coffee Shop Raffles Square Jl. Ir. H. Juanda Stasiun Kereta Api Juanda Gambir Jakarta Pusat Waktu : Selasa, 02 Juli 2024 pukul 14.00 - 16.00 Wib Biaya seminar Rp. 250.000,- sudah termasuk : ⁠Konsumsi snack dan coffee khas Pontianak dari Aming Coffe Shop. ⁠⁠Sertifikat Elektronik Materi ⁠⁠Sharing informasi dan workshop ⁠⁠Antivirus GData Endpoint Protection Business atau Webroot untuk 50 komputer dalam jaringan (30 hari). ⁠⁠Vaksin Protect yang akan melindungi komputer anda dari ransomware dan mengembalikan data terenkripsi ransomware tanpa tergantung backup. Daftar dan Resigtrasi sekarang Hubungi : 0897-8696-122 (Ami) Untuk Pembayaran ke rekening PT. Vaksincom BCA : 6540339251 Tempat terbatas hanya 50 peserta.
By Alfons Tanujaya May 16, 2024
Berubah Menjadi Targeted SMS Phishing Penipu APK pencuri SMS menggunakan metode baru dalam menjalankan aksinya. Jika selama ini APK pencuri SMS menggunakan bot SMS to Telegram untuk memforwardkan semua SMS ponsel korban termasuk SMS OTP ke akun Telegram penipu, setelah dibongkar codingnya salah satunya oleh Malvin Valerian @malvin.val lalu bot Telegram tersebut di serang oleh netizen yang marah dengan aksi jahat penipu ini. Sekarang penipu mengganti metodenya dengan langsung menggunakan layanan SMS langsung ke ponsel penipu tanpa memanfaatkan bot Telegram. Jadi setiap kali korbannya menjalankan APK pencuri SMS, setelah menipu mendapatkan korbannya menyetujui akses data dan layanan SMS maka APK penipu ini akan mengirimkan satu SMS kosong dari ponsel korban ke nomor ponsel yang telah dipersiapkan dengan tujuan untuk mengidentifikasi nomor ponsel korban. Setelah mendapatkan nomor ponsel korbannya, maka nomor tersebut dijadikan sasaran eksploitasi dan penipu mengirimkan banyak OTP dan memalsukan dirinya seakan-akan institusi yang terpercaya dengan memalsukan nama pengirim SMS. Aksi pengiriman APK APK akan datang se perti biasa memalsukan diri seperti Surat Pemberitahuan Wajib Pajak, Paket Kurir Online atau Undangan Pernikahan. (lihat gambar 1)
Artikel Lainnya