GlobeImposter 2.0: file anda dienkripsi jadi.pptx your files are encrypted

Alfons Tanujaya • November 23, 2018

Ransomware peniru menyerang melalui RDP dan Crack

 Pada awalnya Toyota berdiri, mereka tidak memiliki kemampuan yang setara dengan pembuat mobil Amerika dan produk awalnya berkualitas rendah dan kalah jauh dengan produk Amerika seperti Ford dan GM. Namun seiring berjalannya waktu, ternyata ketekunan, keinginan untuk selalu berkembang dan menciptakan produk yang lebih baik, lebih efisien dan lebih murah membawa Toyota mampu menciptakan produk yang berkualitas dan bahkan hari ini mengalahkan Ford dan GM yang lebih dahulu memproduksi mobil. Hal yang mirip terjadi pada ransomware GlobeImposter, dimana sesuai namanya ransomware ini meniru ransomware Globe yang sudah pernah berhasil sebelumnya di tahun 2016. Walaupun pada awalnya menjadi peniru Globe ransomware dan varian awalnya sempat dikalahkan oleh Emsisoft dimana dekripsi untuk versi awal dari GlobeImposter ini disebarkan secara gratis di nomoreransom.org, namun kegigihan pembuat ransomware ini sangat tinggi dan ia membuat varian baru yang lebih baik setiap kali varian tersebut terdeteksi atau dikalahkan oleh antivirus. Hal ini terbukti dari banyaknya varian yang dikeluarkan dan tercermin dari banyaknya ekstensi baru yang digunakan setiap kali ia memperbaiki kode program dan melakukan serangan baru dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 yang mencapai lebih dari 100 jenis ekstensi. Adapun nama ekstensi file hasil enkripsi GlobeImposter yang pernah digunakan adalah sebagai berikut :


  1. .CRYPT
  2. .SCrypt
  3. .FIX
  4. .FIXI
  5. .nCrypt
  6. .Virginlock
  7. .keepcalm
  8. .pizdec
  9. .write_us_on_email
  10. .write_on_email
  11. .write_me_[email]
  12. .A1CRYPT
  13. .hNcyrpt
  14. .cryptall
  15. .402
  16. .4035
  17. .4090
  18. .4091
  19. 452
  20. .707
  21. .725
  22. .726
  23. .911
  24. .cryptch
  25. .ocean
  26. .nopasaran
  27. .s1crypt
  28. .scorp
  29. .sea
  30. .skunk
  31. .3ncrypt3d
  32. .707
  33. .medal
  34. .FIXI
  35. .TROY
  36. .VAPE
  37. .GRAF
  38. .GORO
  39. .MAKB
  40. .HAPP
  41. .BRT92
  42. .HAIZ
  43. .MORT
  44. .MIXI
  45. .JEEP
  46. .BONUM
  47. .GRANNY
  48. .LEGO
  49. .RECT
  50. .UNLIS
  51. .ACTUM
  52. .ASTRA
  53. .GOTHAM
  54. .PLIN
  55. .paycyka
  56. .vdul
  57. .2cXpCihgsVxB3
  58. .rumblegoodboy
  59. .needkeys
  60. .needdecrypt
  61. .bleep
  62. .help
  63. .zuzya
  64. .f1crypt
  65. .foste
  66. .clinTON
  67. .ReaGAN,
  68. Trump
  69. .BUSH
  70. .C8B089F
  71. .decoder
  72. .Uridzu
  73. .f*ck
  74. .Ipcrestore
  75. .encen
  76. .encencenc
  77. .{[email protected]}BIT
  78. .[[email protected]].arena
  79. .waiting4keys
  80. .black
  81. .txt
  82. .doc
  83. .btc
  84. .wallet
  85. .lock
  86. .FREEMAN
  87. .apk
  88. .crypted_yoshikada@cock_lu (Yoshikada Decryptor)
  89. .crypted_zerwix@airmail_cc (Zerwix Decryptor)
  90. .suddentax
  91. .XLS
  92. .Nutella
  93. .TRUE
  94. .TRUE1
  95. .SEXY
  96. .SEXY3
  97. .SKUNK+
  98. .BUNNY+
  99. .PANDA+
  100. .ihelperpc
  101. .irestorei
  102. .STG
  103. .[[email protected]]

Serangan terbaru di akhir tahun 2018 yang terdeteksi Vaksincom adalah aksi GlobeImposter yang mengenkripsi data komputer korbannya dan menambahkan ekstensi .pptx pada semua dokumen yang dienkripsi dan jika dibuka tentunya akan menjadi error karena file tersebut bukan file presentasi Powerpoint. (lihat gambar 1) melainkan file komputer yang sudah dienkripsi oleh GlobeImposter dan hanya ditambahkan ekstensi .pptx secara manual.

File yang dienkripsi GlobeImposter di akhir tahun 2018 mendapatkan ekstensi .pptx

Menurut pantau Vaksincom, aksi yang dilakukan oleh GlobeImposter menyebarkan dirinya terbagi dalam 3 fokus :


  1. Mengirimkan lampiran melalui email yang akan mengarahkan korban untuk mengunduh dan menjalankan ransomware.
  2. Mengeksploitasi komputer dengan port RDP Remote Desktop Process yang terbuka untuk kemudian dieksploitasi dan diinjeksi dengan ransomware.
  3. Menyerang melalui crack yang mengiming2i dengan program bajakan gratis. Namun dalam prosesnya malah melakukan instalasi ransomware dan mengenkripsi data komputer korban yang menginstal crack.

Jika berhasil menjalankan aksinya maka GlobeImposter akan meninggalkan pesan readme di setiap direktori yang di enkripsinya seperti gambar 2 di bawah ini :

GlobeImposter meninggalkan pesan text di setiap direktori yang filenya di enkrip

Permintaan uang tebusan sendiri dan alamat bitcoin hanya bisa diakses menggunakan TOR browser peramban khusus yang lebih sulit di lacak yang alamatnya sudah disiapkan dan ditampilkan pada file txt. Jika alamat tersebut diakses, otomatis pesan ransomware akan ditampilkan dan korban memiliki waktu 48 jam untuk membayar uang tebusan sebesar lebih kurang US $ 777 atau sekitar Rp. 11.500.000,- seperti gambar 3 di bawah ini :

Pesan permintaan tebusan yang ditampilkan GlobeImposter

Sampai saat artikel ini ditulis, enkripsi GlobeImposter 2.0 belum dapat dipecahkan sehingga tidak ada cara mendekripsi file yang dienkripsi oleh GlobeImposter 2.0.

Karena itu Vaksincom menyarankan bagi pengguna komputer baik yang menggunakan OS Windows, Mac atau menggunakan server Samba Linux untuk berhati-hati karena data anda terancam oleh aksi GlobeImposter ini. Mayoritas pengguna OS WIndows terancam secara langsung oleh program ransomware seperti GlobeImposter, sebagian pengguna Mac OS juga mulai terancam oleh GlobeImposter. Sedangkan pengguna OS Windows, Mac OS dan Samba Server (Linux) yang melakukan file sharing, apalagi yang memberikan hak "Full Sharing" atas file dan dokumen pentingnya ke jaringan juga terancam menjadi korban enkripsi sekalipun komputernya tidak terinfeksi secara langsung oleh GlobeImposter.

Terapkan kebiasaan ransomsecure seperti :


  • Tidak melakukan Full Sharing
  • Gunakan antivirus yang mampu melindungi anda dari aksi ransomware seperti Webroot yang memiliki teknologi Rollback atau GData dengan teknologi Anti Ransomware.
  • Batasi gerak ransowmare yang selalu mengeluarkan varian baru guna mengalahkan update antivirus dengan mengunci aktivitas ransowmare secara strategis dengan membatasi WSA, WPE, System Restore dan proses enkripsi (Ransom Secure). Minta vendor antivirus anda untuk mengimplementasikan hal ini di setiap komputer yang terkoneksi ke internet atau mengandung data penting.
  • Backup selalu data penting anda secara teratur dan simpan secara offline atau simpan ke layanan ke cloud yang memiliki fitur file versioning.

Salam,
Alfons Tanujaya

PT. Vaksincom
Jl. R.P. Soeroso 7AA
Cikini
Jakarta 10330
Ph : 021 3190 3800

Vaksincom Security Blog

By Alfons Tanujaya December 25, 2024
Bulan Desember tahun 2024 ditutup dengan pengumuman Ransomware Bashe yang pada pertengahan Desember mengklaim salah satu bank BUMN yang masuk dalam jajaran 5 besar mengalami kebocoran data dan memberikan waktu sampai 23 Desember 2024 untuk membayar uang tebusan 5 bitcoin atau sekitar Rp. 7,6 milyar rupiah atau data tersebut dijual ke pihak ketiga. (lihat gambar 1)
By Alfons Tanujaya November 25, 2024
Menyambut penutupan tahun 2024, Vaksincom kembali mengadakan event akhir tahun Evaluasi Malware 2024 dan Trend 2025. Namun berbeda dengan tahun sebelumnya, event ini diadakan dalam bentuk Seminar Outing seperti yang pernah diadakan Vaksincom di tahun 2008. Seminar Outing ini akan diadakan dua hari pada awal Desember 2024 di Pengalengan Bandung dan peserta seminar yang umumnya pegiat IT dan admin yang sehari-hari melakukan aktivitasnya dari belakang meja kini akan mendapatkan lingkungan yang berbeda dalam bentuk Outing mengarungi Jeram di Pengalengan Bandung. Selain evaluasi Malware 2024, peserta seminar juga akan mendapatkan informasi tambahan bagaimana mengamankan jaringan dan data yang dikelolanya dari ancaman Ransomware dimana Vaksincom akan meluncurkan VaksinSIEM (Security Information and Event Management) dimana termasuk ke dalamnya Vaksin Protect yang akan dapat mengembalikan data sekalipun berhasil dienkripsi oleh ransomware hanya dengan 1 kali klik tanpa tergantung pada Backup. Peserta baru yang belum menggunakan layanan Vaksincom akan mendapatkan produk andalan Vaksincom Webroot Endpoint Protection untuk melindungi 50 nodes komputer (Windows Workstation / Server dan Mac OS) yang akan dapat digunakan secara full untuk 90 hari. Bonus tambahan akan diberikan kepada seluruh peserta seminar berupa training pengamanan akun digital Call Paman Onetime (True Caller, Password Manager dan aktivasi One Time Password) dimana seluruh peserta seminar akan dibantu langsung oleh teknisi Vaksincom menginstal dan mengimplementasikan aplikasi True Caller, Password Manager dan Aktivasi Two Factor Authentication untuk semua akun penting anda seperti email (Gmail, Yahoo etc) tanpa tambahan biaya apapun alias Gratis. Adapun Seminar Outing tersebut akan diadakan dengan informasi detail sebagai berikut : Seminar Outing Vaksincom 2024 Tema : Evaluasi Malware Indonesia 2024 dan Trend Malware 2025 Waktu : 6 - 7 Desember 2024 Lokasi : Bandung (Rafting Pengalengan dan penginapan hotel Meize City Center Jl. Sumbawa - Bandung) Fasilitas yang disediakan : - Transportasi PP Jakarta - Bandung - Jakarta berangkat dari dari PT. Vaksincom Jl. R. P. Soeroso 7AA, Jakarta 10330 - Penginapan di Hotel Meize City Center sharing 1 kamar 2 orang. - Konsumsi selama event. - Rafting dan peralatan pengaman rafting serta instruktur yang berpengalaman. - Dokumentasi. - Wisata di Bandung. Biaya Seminar sudah termasuk GRATIS : - Sertifikat Seminar - Lisensi Webroot Endpoint Protection Business untuk 50 Nodes selama 90 hari untuk Windows workstation / server dan Mac OS. - VaksinSIEM untuk 1 (satu) nodes beserta Security Hardening dari Vaksincom selama 90 hari. - Aplikasi Password Manager Full Version automatic sync antara Android, iOS, Windows OS, Browser dan Mac OS. Biaya : - Customer Vaksincom Rp. 1.250.000,- (tidak termasuk lisensi Webroot Endpoint Protection Business 50 nodes) - Umum Rp. 1.950.000,- (termasuk lisensi Webroot Endpoint Protection Busienss 50 nodes) Pendaftaran : Hubungi email [email protected] atau Whatsapp 0897-8696-122 dgn ibu Ami I
By Alfons Tanujaya October 29, 2024
Security is a process, itu adalah mantra yang menjadi pegangan para praktisi sekuriti. Dan proses sekuriti adalah proses tidak berkesudahan. Ibaratnya anda bermain sepakbola, maka administrator sekuriti adalah penjaga gawang yang harus menjaga data yang dikelolanya setiap saat tanpa istirahat, 1 x 24 jam dari serangan striker peretas dari seluruh dunia. Apalagi jika anda mengelola data yang kritikal dan berharga seperti mobile banking yang di incar oleh banyak peretas didunia yang tidak kalah pintar dengan anda. Masalahnya adalah mereka bisa menyerang setiap saat dan anda harus siap berjibaku menjaga data berharga yang anda kelola. Kalau yang diserang adalah server aplikasi yang anda kelola, itu saja sudah membuat pusing kepala dan kita melihat pengelolaan server data yang amburadul mengakibatkan banyaknya kebocoran data di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Dalam kasus pengelola mobile banking, skala serangannya justru lebih luas dimana ketika server dan database aplikasi sudah diamankan dengan baik dan sulit diserang, maka penyerang akan mengincar titik terlemah dalam pengamanan aplikasi .... end user alias pengguna aplikasi. Serangan terhadap end user mobile banking yang sangat efektif memanfaatkan rekayasa sosial untuk mendapatkan kepercayaan korbannya seperti mengirimkan APK pencuri SMS yang memalsukan diri sebagai APK kurir online, APK pajak, APK Undangan Pernikahan dan APK Surat Tilang yang intinya adalah mengelabui korbannya menjalankan aplikasi tersebut dan bertujuan mencuri SMS OTP yang akan digunakan oleh peretas untuk mengambil alih dan mengeksploitasi aset digital, baik akun mobile banking, Whatsapp, email atau akun lain sekalipun diproteksi dengan OTP SMS. Pada akhir tahun 2024 ini, aksi yang menggunakan APK pencuri SMS sudah menurun karena efektivitasnya menurun seiring meningkatnya kesadaran pengguna ponsel dan usaha pengamanan yang dilakukan oleh banyak pihak baik pihak bank, dari Google, pengamat sekuriti dan pemerintah yang tidak henti melakukan edukasi terhadap masyarakat atas ancaman ini. Namun sesuai mantra di atas, security is a process. Kini berkembang satu ancaman baru yang perlu diwaspadai dan sangat berpotensi mengancam pengguna aplikasi mobile banking. Dan celakanya, metode yang dipakai adalah mengeksploitasi fitur tambahan yang disediakan oleh Android untuk memudahkan pengguna dengan keterbatasan tertentu. Fitur Aksesibilitas atau Accessibility. Accessibility / Aksesibilitas Aksesibilitas adalah fitur Android untuk membantu pengguna disabilitas. Fitur seperti pembaca teks, subtitel atau tampilan kustom. Untuk mengaktifkan layanan ini di aplikasi membutuhkan akses "accessibility permission" atau "izin aksesibilitas" pada ponsel Android. Dan masalahnya izin ini memberikan hak akses penuh pada perangkat aplikasi. Hak akses penuh ini yang menjadi incaran kriminal siber yang memang selalu berusaha mencari cara untuk mengendalikan ponsel atau tablet. Ketika hak ini didapatkan, maka pengguna ponsel akan terperangkap dan perangkat ponselnya bisa diambilalih. (lihat gambar 1)
By Alfons Tanujaya June 26, 2024
Ransomware secara de facto menjadi malware yang paling ditakuti oleh pengguna komputer dan pengelola data saat ini. Dalam menjalankan aksinya, ransomware dapat menambahkan aksinya menjadi extortionware. Jika ransomware beraksi dengan mengenkripsi data dan sistem yang diserangnya, maka extortionware adalah ancaman menyebarkan data yang berhasil dicuri jika korbannya menolak membayar uang tebusan yang diminta. Serangan ransomware Brainchiper yang merupakan turunan Lockbit pada Pusat Data Nasional / PDN dibulan Juni 2024 melumpuhkan layanan pemerintah yang memanfaatkan sistem dan data yang dikelola di PDN. Salah satu layanan kritis yang terganggu adalah layanan imigrasi yang menjadi pintu gerbang Indonesia dan mencoreng muka Indonesia karena layanan keimigrasian yang mengakibatkan antrian panjang karena sistem imigrasi yang tadinya dilakukan secara elektronik harus dilakukan secara manual. Lalu institusi apa saja yang menjadi korban serangan ransomware di tahun 2024 ini ? Vaksincom akan mengadakan seminar 2 jam singkat tanggal 2 Juli 2024 mengangkat tema 10 ransomware ganas dan korbannya di Indonesia : Akibat dan mitigasinya. Korban Ransomware Sampai pertengahan tahun 2024, sudah ada 10 institusi besar yang menjadi korban ransomware, baik dari institusi swasta maupun pemerintahan dari berbagai industri seperti logistik, logistik makanan, shopping center, consumer finance, bank, finance services, IT Services, transportasi dan pialang saham. Parahnya lagi ada salah satu institusi keuangan Tbk yang sampai dua kali menjadi korban ransomware yang berbeda pada saat yang berbeda dimana pada Juli 2023 bank tersebut menjadi korban ransomware dengan total data yang berhasil dicuri dan dienkripsi sebanyak 450 GB oleh Ransomhouse (lihat gambar 1).
By Alfons Tanujaya June 26, 2024
Vaksincom akan mengadakan seminar evaluasi malware di pertengahan tahun 2024 dengan tema : 10 Korban Ransomware Indonesia 2024: Dampak dan Antisipasinya Acara akan diadakan di : Aming Coffee Shop Raffles Square Jl. Ir. H. Juanda Stasiun Kereta Api Juanda Gambir Jakarta Pusat Waktu : Selasa, 02 Juli 2024 pukul 14.00 - 16.00 Wib Biaya seminar Rp. 250.000,- sudah termasuk : ⁠Konsumsi snack dan coffee khas Pontianak dari Aming Coffe Shop. ⁠⁠Sertifikat Elektronik Materi ⁠⁠Sharing informasi dan workshop ⁠⁠Antivirus GData Endpoint Protection Business atau Webroot untuk 50 komputer dalam jaringan (30 hari). ⁠⁠Vaksin Protect yang akan melindungi komputer anda dari ransomware dan mengembalikan data terenkripsi ransomware tanpa tergantung backup. Daftar dan Resigtrasi sekarang Hubungi : 0897-8696-122 (Ami) Untuk Pembayaran ke rekening PT. Vaksincom BCA : 6540339251 Tempat terbatas hanya 50 peserta.
By Alfons Tanujaya May 16, 2024
Berubah Menjadi Targeted SMS Phishing Penipu APK pencuri SMS menggunakan metode baru dalam menjalankan aksinya. Jika selama ini APK pencuri SMS menggunakan bot SMS to Telegram untuk memforwardkan semua SMS ponsel korban termasuk SMS OTP ke akun Telegram penipu, setelah dibongkar codingnya salah satunya oleh Malvin Valerian @malvin.val lalu bot Telegram tersebut di serang oleh netizen yang marah dengan aksi jahat penipu ini. Sekarang penipu mengganti metodenya dengan langsung menggunakan layanan SMS langsung ke ponsel penipu tanpa memanfaatkan bot Telegram. Jadi setiap kali korbannya menjalankan APK pencuri SMS, setelah menipu mendapatkan korbannya menyetujui akses data dan layanan SMS maka APK penipu ini akan mengirimkan satu SMS kosong dari ponsel korban ke nomor ponsel yang telah dipersiapkan dengan tujuan untuk mengidentifikasi nomor ponsel korban. Setelah mendapatkan nomor ponsel korbannya, maka nomor tersebut dijadikan sasaran eksploitasi dan penipu mengirimkan banyak OTP dan memalsukan dirinya seakan-akan institusi yang terpercaya dengan memalsukan nama pengirim SMS. Aksi pengiriman APK APK akan datang se perti biasa memalsukan diri seperti Surat Pemberitahuan Wajib Pajak, Paket Kurir Online atau Undangan Pernikahan. (lihat gambar 1)
Artikel Lainnya