Serangan Malware Indonesia Q4 2022

Alfons Tanujaya • December 22, 2022

Ransomware juara dunia, malware generik jadi kaki tangan


Malware yang menyerang Indonesia di kuartal 4 tahun 2022 di dominasi oleh malware generik W32.Malware.gen (24 %), W32.Trojan.gen (20 %) dan W32.File.Infector (17 %). Alasannya simpel, semua malware ini digunakan sebagai pembuka jalan untuk ancaman malware yang paling ditakuti di tahun 2022 : Ransomware. (lihat gambar 1)

Gambar 1, Serangan Malware Indonesia Q4 2022

Mengapa menggunakan malware generik ?

Jawabannya adalah karena Ransomware sudah berevolusi menjadi model bisnis cloud dengan metode RaaS Ransomware as a Services dan penyerang harus mengoptimalkan Ransomware yang digunakan agar tidak mudah di deteksi antivirus. Teknik yang digunakan adalah malware pembuka yang memiliki variasi tidak terbatas dimana setiap kali terdeteksi antivirus malware pembuka jalan ini tinggal dimodifikasi sedikit untuk dapat menghindari deteksi antivirus baik dengan teknik kompilasi yang berbeda atau mengubah bahasa pemrograman rutin malware yang sama atau melakukan perubahan minor. Selain menggunakan malware, pembuat ransomware juga aktif menggunakan script yang tidak akan terdeteksi oleh program antivirus karena memang tidak mengandung rutin jahat, tetapi dengan cerdiknya script itu akan mengunduh malware baru ke memori komputer yang lagi-lagi akan membuka jalan bagi ransomware melakukan aksinya mengenkripsi data komputer korbannya, karena itulah pembuat antivirus mengeluarkan metode deteksi baru seperti Evasion Shield yang akan mendeteksi adanya script mencurigakan yang aktif pada sistem. Program ransomware ini sendiri sangat dilindungi karena cukup sulit dibuat dan cukup rumit sehingga setiap kali berhasil menjalankan aksinya akan segera menghancurkan dirinya guna menghindari deteksi.

Pembuat ransomware yang memiliki kemampuan coding dan menguasai infrastruktur jaringan memfokuskan diri pada pembuatan coding ransomware dan bekerjasama dengan ahli infrastruktur mengelola server dan menyediakan sistem ransomware bagi siapapun yang ingin mendapatkan uang mudah dan bersedia menjalankan bisnis kotor menjadi agen penyebar ransomware. Dan agen penyebar ransomware ini tidak perlu memiliki kemampuan coding atau menguasai infrastuktur yang njelimet, mereka cukup memiliki kemampuan dasar internet, bisa menjalankan aplikasi serta bersedia menjalankan bisnis kotor ransomware yang notabene melanggar hukum. Mereka tinggal mencari korban yang ingin di incar dan sekali berhasil mendapatkan korbannya, maka sistem RaaS ini akan berjalan secara otomatis dengan keterlibatan manusia yang minimal. Sistem RaaS secara otomatis akan menampilkan pesan ransom pada komputer korbannya dan memberikan tautan yang bisa di klik untuk membuktikan kalau ia memang memiliki kunci dekripsi semua file yang terenkripsi. Kalau korbannya mengirimkan contoh file yang dienkripsi, maka secara otomatis sistem akan mendekripsi dan memberikan bukti kalau mereka memang memiliki kunci dekripsi. Keterlibatan manusia terkadang dibutuhkan pada saat negosiasi harga, namun jika harga sudah disepakati dan pembayaran sudah dilakukan ke alamat uang kripto yang sudah disiapkan, maka sistem RaaS ini akan mengirimkan tools dan kunci dekripsi secara otomatis ke alamat email korbannya.

 

Ransomware menggunakan malware generik, trojan generik dan file infector karena pembuat ransomware ingin menggunakan ransomwarenya berulang-ulang dan sekali berhasil mengenkripsi komputer korbannya, mreka akan segera menghapus jejak ransomwarenya. Program yang digunakan untuk membuka jalan masuknya ransomware adalah program malware generik, trojan generik dan file infector yang sekalipun berhasil di identifikasi antivirus, akan dengan mudah mengubah dirinya dengan berbagai macam teknik. (lihat gambar 2, 3 dan 4)

Gambar 2, Malware Generik yang berusaha menjalankan ransomware dan dihentikan Webroot
Gambar 3, Trojan Generik agen ransomware yang memalsukan diri sebagai loader.exe namun dihentikan oleh Webroot
Gambar 4, File Infector yang akan menginjeksi file sistem guna menjalankan rutin jahat

Hal ini mengkonfirmasi laporan dari Brightcloud tahun 2022 yang dikeluarkan oleh Webroot bahwa 86,3 % malware yang berhasil menginfeksi unik untuk setiap komputer.

https://www.webroot.com/us/en/lp/2022-brightcloud-threat-report/download

laporan ini dapat diakses dalam Bahasa Indonesia dari situs vaksin.com di

https://www.vaksin.com/evaluasi-ancaman-malware-2022-dan-antisipasinya

 

Pembuat virus dan ransomware sifatnya ofensif dan dalam pertandingan bola ibaratnya adalah Messi atau Mbappe yang memiliki ketajaman luar biasa memanfaatkan kelemahan pertahanan lawan yang sedikit saja sudah cukup menimbulkan bencana dan mereka akan berhasil mencetak gol. Sebaliknya, produsen antivirus akan berusaha mempertahankan sistem yang diproteksinya sebaik mungkin, ibaratnya Yassine Bounou atau Emiliano Martinez yang akan menggunakan berbagai macam cara agar gawangnya jangan sampai kebobolan dari serangan lawan. Banyak teknologi yang digunakan untuk mendeteksi malware baru dan generik seperti teknologi Heuristik yang akan memeriksa kode yang mencurigakan dipadukan dengan database kode dan rutin dalam jumlah masif mencurigakan yang tersimpan di cloud dan dianalisa secara realtime jika antivirus tersebut memiliki teknologi cloud (NGAV). (lihat gambar 5)

Gambar 5, Teknologi Heuristik yang dipadukan dengan cloud akan memberikan proteksi maksimal bagi sistem yang dilindungi

Dari 184 malware group yang terdeteksi aktif menjalankan aksinya di Indonesia pada kuartal 4 2022 terdapat 10 besar malware group yang mendominasi 82,20 % dan mayoritas malware group ini memaksimalkan teknologi generik guna menyamarkan diri mereka supaya tidak mudah di deteksi oleh program antivirus. Aksi ini menyisakan hanya 17,80 % ruang untuk 174 malware group lainnya menjalankan aksinya. (lihat tabel 6 dan gambar 7)

Tabel 6, 10 besar malware group mendominasi 82,20 % infeksi dari 184 malware group
Gambar 7, Distribusi malware group yang menyerang Indonesia di Q4, 2022

Bagaimana menghadapi serangan ransomware

Dalam menghadapi serangan ransomware, ada hal mendasar yang perlu disadari administrator yang menjaga sistem dan datanya. Sekalipun anda dilindungi kiper terbaik Bounou yang menjaga gawang dari serangan, namun gawang anda akan diserang oleh penyerang terbaik seperti Messi atau Mbappe 24 jam sehari. Maka dapat dipastikan bahwa suatu saat sistem anda akan bobol, sekuat apapun usaha anda menjaga sistem anda. Karena itu tindakan preventif mencegah dampak negatif dari serangan harus dipersiapkan mulai saat ini, saat anda belum berhasil di serang. Lakukan backup atas data penting anda dan pisahkan dari jaringan atau simpan secara offline karena dalam banyak kasus serangan ransomware backup juga ikut terenkripsi. Pertimbangkan untuk memberikan perlindungan tambahan yang dapat mengembalikan data yang terenkripsi ransomware hanya dengan satu klik seperti Vaksin Protect pada semua komputer yang anda lindungi.

 

Bagi anda yang mengelola database yang sifatnya sangat konfidensial, ada dua ancaman yang perlu anda sadari. Pertama adalah ancaman enkripsi ransomware yang bisa diredam dampak negatifnya dengan melakukan backup offline. Namun kini berkembang ancaman kedua extortionware dimana jika data anda konfidensial berhasil diakses, maka penyerang akan mengunduh dan mengancam menyebarkan data konfidensial tersebut jika anda tidak membayar uang tebusan. Karena itu ada baiknya anda mulai mempertimbangkan melindungi data konfidensial anda dengan mulai menerapkan enkripsi pada data yang anda kelola, sehingga ketika saatnya tiba dan anda menjadi korban ransomware, pelaku tidak bisa melakukan aksi extortion karena data yang berhasil mereka curi ternyata sudah terenkripsi.

Salam,
Alfons Tanujaya

[email protected]


PT. Vaksincom
Jl. R.P. Soeroso 7AA
Cikini

Jakarta 10330
Ph : 021 3190 3800


Website : http://www.vaksin.com
Fanpage :
www.facebook.com/vaksincom
Twitter : @vaksincom

Vaksincom Security Blog

By Alfons Tanujaya December 25, 2024
Bulan Desember tahun 2024 ditutup dengan pengumuman Ransomware Bashe yang pada pertengahan Desember mengklaim salah satu bank BUMN yang masuk dalam jajaran 5 besar mengalami kebocoran data dan memberikan waktu sampai 23 Desember 2024 untuk membayar uang tebusan 5 bitcoin atau sekitar Rp. 7,6 milyar rupiah atau data tersebut dijual ke pihak ketiga. (lihat gambar 1)
By Alfons Tanujaya November 25, 2024
Menyambut penutupan tahun 2024, Vaksincom kembali mengadakan event akhir tahun Evaluasi Malware 2024 dan Trend 2025. Namun berbeda dengan tahun sebelumnya, event ini diadakan dalam bentuk Seminar Outing seperti yang pernah diadakan Vaksincom di tahun 2008. Seminar Outing ini akan diadakan dua hari pada awal Desember 2024 di Pengalengan Bandung dan peserta seminar yang umumnya pegiat IT dan admin yang sehari-hari melakukan aktivitasnya dari belakang meja kini akan mendapatkan lingkungan yang berbeda dalam bentuk Outing mengarungi Jeram di Pengalengan Bandung. Selain evaluasi Malware 2024, peserta seminar juga akan mendapatkan informasi tambahan bagaimana mengamankan jaringan dan data yang dikelolanya dari ancaman Ransomware dimana Vaksincom akan meluncurkan VaksinSIEM (Security Information and Event Management) dimana termasuk ke dalamnya Vaksin Protect yang akan dapat mengembalikan data sekalipun berhasil dienkripsi oleh ransomware hanya dengan 1 kali klik tanpa tergantung pada Backup. Peserta baru yang belum menggunakan layanan Vaksincom akan mendapatkan produk andalan Vaksincom Webroot Endpoint Protection untuk melindungi 50 nodes komputer (Windows Workstation / Server dan Mac OS) yang akan dapat digunakan secara full untuk 90 hari. Bonus tambahan akan diberikan kepada seluruh peserta seminar berupa training pengamanan akun digital Call Paman Onetime (True Caller, Password Manager dan aktivasi One Time Password) dimana seluruh peserta seminar akan dibantu langsung oleh teknisi Vaksincom menginstal dan mengimplementasikan aplikasi True Caller, Password Manager dan Aktivasi Two Factor Authentication untuk semua akun penting anda seperti email (Gmail, Yahoo etc) tanpa tambahan biaya apapun alias Gratis. Adapun Seminar Outing tersebut akan diadakan dengan informasi detail sebagai berikut : Seminar Outing Vaksincom 2024 Tema : Evaluasi Malware Indonesia 2024 dan Trend Malware 2025 Waktu : 6 - 7 Desember 2024 Lokasi : Bandung (Rafting Pengalengan dan penginapan hotel Meize City Center Jl. Sumbawa - Bandung) Fasilitas yang disediakan : - Transportasi PP Jakarta - Bandung - Jakarta berangkat dari dari PT. Vaksincom Jl. R. P. Soeroso 7AA, Jakarta 10330 - Penginapan di Hotel Meize City Center sharing 1 kamar 2 orang. - Konsumsi selama event. - Rafting dan peralatan pengaman rafting serta instruktur yang berpengalaman. - Dokumentasi. - Wisata di Bandung. Biaya Seminar sudah termasuk GRATIS : - Sertifikat Seminar - Lisensi Webroot Endpoint Protection Business untuk 50 Nodes selama 90 hari untuk Windows workstation / server dan Mac OS. - VaksinSIEM untuk 1 (satu) nodes beserta Security Hardening dari Vaksincom selama 90 hari. - Aplikasi Password Manager Full Version automatic sync antara Android, iOS, Windows OS, Browser dan Mac OS. Biaya : - Customer Vaksincom Rp. 1.250.000,- (tidak termasuk lisensi Webroot Endpoint Protection Business 50 nodes) - Umum Rp. 1.950.000,- (termasuk lisensi Webroot Endpoint Protection Busienss 50 nodes) Pendaftaran : Hubungi email [email protected] atau Whatsapp 0897-8696-122 dgn ibu Ami I
By Alfons Tanujaya October 29, 2024
Security is a process, itu adalah mantra yang menjadi pegangan para praktisi sekuriti. Dan proses sekuriti adalah proses tidak berkesudahan. Ibaratnya anda bermain sepakbola, maka administrator sekuriti adalah penjaga gawang yang harus menjaga data yang dikelolanya setiap saat tanpa istirahat, 1 x 24 jam dari serangan striker peretas dari seluruh dunia. Apalagi jika anda mengelola data yang kritikal dan berharga seperti mobile banking yang di incar oleh banyak peretas didunia yang tidak kalah pintar dengan anda. Masalahnya adalah mereka bisa menyerang setiap saat dan anda harus siap berjibaku menjaga data berharga yang anda kelola. Kalau yang diserang adalah server aplikasi yang anda kelola, itu saja sudah membuat pusing kepala dan kita melihat pengelolaan server data yang amburadul mengakibatkan banyaknya kebocoran data di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Dalam kasus pengelola mobile banking, skala serangannya justru lebih luas dimana ketika server dan database aplikasi sudah diamankan dengan baik dan sulit diserang, maka penyerang akan mengincar titik terlemah dalam pengamanan aplikasi .... end user alias pengguna aplikasi. Serangan terhadap end user mobile banking yang sangat efektif memanfaatkan rekayasa sosial untuk mendapatkan kepercayaan korbannya seperti mengirimkan APK pencuri SMS yang memalsukan diri sebagai APK kurir online, APK pajak, APK Undangan Pernikahan dan APK Surat Tilang yang intinya adalah mengelabui korbannya menjalankan aplikasi tersebut dan bertujuan mencuri SMS OTP yang akan digunakan oleh peretas untuk mengambil alih dan mengeksploitasi aset digital, baik akun mobile banking, Whatsapp, email atau akun lain sekalipun diproteksi dengan OTP SMS. Pada akhir tahun 2024 ini, aksi yang menggunakan APK pencuri SMS sudah menurun karena efektivitasnya menurun seiring meningkatnya kesadaran pengguna ponsel dan usaha pengamanan yang dilakukan oleh banyak pihak baik pihak bank, dari Google, pengamat sekuriti dan pemerintah yang tidak henti melakukan edukasi terhadap masyarakat atas ancaman ini. Namun sesuai mantra di atas, security is a process. Kini berkembang satu ancaman baru yang perlu diwaspadai dan sangat berpotensi mengancam pengguna aplikasi mobile banking. Dan celakanya, metode yang dipakai adalah mengeksploitasi fitur tambahan yang disediakan oleh Android untuk memudahkan pengguna dengan keterbatasan tertentu. Fitur Aksesibilitas atau Accessibility. Accessibility / Aksesibilitas Aksesibilitas adalah fitur Android untuk membantu pengguna disabilitas. Fitur seperti pembaca teks, subtitel atau tampilan kustom. Untuk mengaktifkan layanan ini di aplikasi membutuhkan akses "accessibility permission" atau "izin aksesibilitas" pada ponsel Android. Dan masalahnya izin ini memberikan hak akses penuh pada perangkat aplikasi. Hak akses penuh ini yang menjadi incaran kriminal siber yang memang selalu berusaha mencari cara untuk mengendalikan ponsel atau tablet. Ketika hak ini didapatkan, maka pengguna ponsel akan terperangkap dan perangkat ponselnya bisa diambilalih. (lihat gambar 1)
By Alfons Tanujaya June 26, 2024
Ransomware secara de facto menjadi malware yang paling ditakuti oleh pengguna komputer dan pengelola data saat ini. Dalam menjalankan aksinya, ransomware dapat menambahkan aksinya menjadi extortionware. Jika ransomware beraksi dengan mengenkripsi data dan sistem yang diserangnya, maka extortionware adalah ancaman menyebarkan data yang berhasil dicuri jika korbannya menolak membayar uang tebusan yang diminta. Serangan ransomware Brainchiper yang merupakan turunan Lockbit pada Pusat Data Nasional / PDN dibulan Juni 2024 melumpuhkan layanan pemerintah yang memanfaatkan sistem dan data yang dikelola di PDN. Salah satu layanan kritis yang terganggu adalah layanan imigrasi yang menjadi pintu gerbang Indonesia dan mencoreng muka Indonesia karena layanan keimigrasian yang mengakibatkan antrian panjang karena sistem imigrasi yang tadinya dilakukan secara elektronik harus dilakukan secara manual. Lalu institusi apa saja yang menjadi korban serangan ransomware di tahun 2024 ini ? Vaksincom akan mengadakan seminar 2 jam singkat tanggal 2 Juli 2024 mengangkat tema 10 ransomware ganas dan korbannya di Indonesia : Akibat dan mitigasinya. Korban Ransomware Sampai pertengahan tahun 2024, sudah ada 10 institusi besar yang menjadi korban ransomware, baik dari institusi swasta maupun pemerintahan dari berbagai industri seperti logistik, logistik makanan, shopping center, consumer finance, bank, finance services, IT Services, transportasi dan pialang saham. Parahnya lagi ada salah satu institusi keuangan Tbk yang sampai dua kali menjadi korban ransomware yang berbeda pada saat yang berbeda dimana pada Juli 2023 bank tersebut menjadi korban ransomware dengan total data yang berhasil dicuri dan dienkripsi sebanyak 450 GB oleh Ransomhouse (lihat gambar 1).
By Alfons Tanujaya June 26, 2024
Vaksincom akan mengadakan seminar evaluasi malware di pertengahan tahun 2024 dengan tema : 10 Korban Ransomware Indonesia 2024: Dampak dan Antisipasinya Acara akan diadakan di : Aming Coffee Shop Raffles Square Jl. Ir. H. Juanda Stasiun Kereta Api Juanda Gambir Jakarta Pusat Waktu : Selasa, 02 Juli 2024 pukul 14.00 - 16.00 Wib Biaya seminar Rp. 250.000,- sudah termasuk : ⁠Konsumsi snack dan coffee khas Pontianak dari Aming Coffe Shop. ⁠⁠Sertifikat Elektronik Materi ⁠⁠Sharing informasi dan workshop ⁠⁠Antivirus GData Endpoint Protection Business atau Webroot untuk 50 komputer dalam jaringan (30 hari). ⁠⁠Vaksin Protect yang akan melindungi komputer anda dari ransomware dan mengembalikan data terenkripsi ransomware tanpa tergantung backup. Daftar dan Resigtrasi sekarang Hubungi : 0897-8696-122 (Ami) Untuk Pembayaran ke rekening PT. Vaksincom BCA : 6540339251 Tempat terbatas hanya 50 peserta.
By Alfons Tanujaya May 16, 2024
Berubah Menjadi Targeted SMS Phishing Penipu APK pencuri SMS menggunakan metode baru dalam menjalankan aksinya. Jika selama ini APK pencuri SMS menggunakan bot SMS to Telegram untuk memforwardkan semua SMS ponsel korban termasuk SMS OTP ke akun Telegram penipu, setelah dibongkar codingnya salah satunya oleh Malvin Valerian @malvin.val lalu bot Telegram tersebut di serang oleh netizen yang marah dengan aksi jahat penipu ini. Sekarang penipu mengganti metodenya dengan langsung menggunakan layanan SMS langsung ke ponsel penipu tanpa memanfaatkan bot Telegram. Jadi setiap kali korbannya menjalankan APK pencuri SMS, setelah menipu mendapatkan korbannya menyetujui akses data dan layanan SMS maka APK penipu ini akan mengirimkan satu SMS kosong dari ponsel korban ke nomor ponsel yang telah dipersiapkan dengan tujuan untuk mengidentifikasi nomor ponsel korban. Setelah mendapatkan nomor ponsel korbannya, maka nomor tersebut dijadikan sasaran eksploitasi dan penipu mengirimkan banyak OTP dan memalsukan dirinya seakan-akan institusi yang terpercaya dengan memalsukan nama pengirim SMS. Aksi pengiriman APK APK akan datang se perti biasa memalsukan diri seperti Surat Pemberitahuan Wajib Pajak, Paket Kurir Online atau Undangan Pernikahan. (lihat gambar 1)
Artikel Lainnya