Blog Post

Benang merah pembobolan dana m-Banking

Alfons Tanujaya • Dec 06, 2022

Duet maut phishing biaya transfer bank dan lacak paket J&T Express


Banyak pihak yang cukup kritis mempertanyakan: Apa hubungan rekayasa sosial (soceng) yang menyaru sebagai kurir J&T dan menjebak korbannya menjalankan aplikasi APK (Android Package Kit) dengan pencurian dana m-Banking ? (lihat gambar 1 dan 2)

Bagaimana mungkin hal ini bisa mengakibatkan pengambilalihan akun dan pencurian dana m-Banking ? Padahal untuk mengakses akun m-Banking harus mengetahui User ID, Password dan PIN transaksi. Kok hanya dengan mencuri kode OTP yang didapatkan dari SMS bisa menguras akun m-Banking tersebut ?

Gambar 1, Soceng melihat foto paket padahal mengirimkan APK
Gambar 2, Soceng melacak paket kiriman padahal instal APK pencuri SMS

Pertanyaan tersebut cukup beralasan karena memang tidak cukup hanya bermodalkan OTP curian untuk mengakses dan membobol akun m-Banking.

Lalu bagaimana caranya ?

Jawabannya adalah aktivitas soceng 6 bulan sebelum soceng APK kurir online merebak, tidak lain dan tidak bukan adalah phising kenaikan biaya administrasi transfer bank yang marak disebarkan melalui Whatsapp yang pada awalnya menyasar salah satu bank pemerintah pada pertengahan tahun 2022 (lihat gambar 3) dan kemudian juga menyasar bank swasta pada akhir tahun 2022 (lihat gambar 4).

Gambar 3, Soceng kenaikan tarif transfer Bank yang bertujuan untuk mencuri kredensial m-Banking
Gambar 4, Soceng kenaikan tarif yang diikuti phishing untuk mendapatkan Nomor kartu ATM bank, PIN m-Banking dan nomor HP pemilik akun

New Paragraph

Aktivitas phishing pada salah satu bank pemerintah yang dilakukan sejak pertengahan tahun 2022 disinyalir berhasil mendapatkan cukup banyak kredensial m-Banking bank tersebut, namun tidak dilengkapi dengan SMS OTP karena sosialisasi pengamanan OTP cukup gencar dan masyarakat tidak mudah tertipu memberikan OTP tersebut kepada penipu. Usaha mendapatkan OTP ini sebenarnya juga dilakukan pada usaha phishing tersebut (lihat gambar 5)

Gambar 5, Usaha phishing untuk mendapatkan OTP yang kurang berhasil

Namun OTP yang didapatkan tidak cukup banyak dan penipu hanya mendapatkan kredensial m-Banking yang tidak bisa digunakan untuk membobol akun m-Banking tersebut karena tidak mendapatkan kode OTP yang dibutuhkan untuk mengambil alih akun.

 

Ketika mengetahui adanya aplikasi SMS to Telegram yang dibagikan secara open source di Github, akhirnya penipu mendapatkan cara dan rekayasa sosial yang tidak terduga, canggih dan efektif untuk mendapatkan SMS OTP dari korbannya tanpa disadari. Jadi sekalipun korbannya sudah menjaga SMS OTPnya dengan sebaik-baiknya dan tidak pernah memberikan SMS OTP tersebut kepada siapapun, namun OTP tersebut tetap akan bisa didapatkan oleh penipu asalkan ia berhasil mengarahkan korbannya menjalankan aplikasi APK yang dikirimkannya.

SMS yang berisi OTP tersebut akan dicuri oleh program SMS to Telegram yang menyaru sebagai program pelacakan paket kurir online. (lihat gambar 6)

Gambar 6, Program SMS to Telegram yang akan mencuri SMS OTP dan mengirimkan ke akun Telegram yang telah dipersiapkan oleh penipu

New ParagraphDan cerdiknya, aplikasi tersebut direkayasa sedemikian rupa sebagai aplikasi pelacakan pengiriman paket kurir J&T Express. (lihat gambar 1 dan 2 di atas)

 

Akibatnya sudah jelas, akun m-Banking akan berhasil diambilalih dan dana dikuras habis oleh penipu.

 

Jika ditanyakan sebenarnya ini kesalahan siapa, kemungkinan besar telunjuk akan diarahkan kepada pemilik rekening m-Banking ini karena mereka yang tertipu memberikan kredensial User ID, Password dan PIN transaksi dan kemudian OTP untuk otorisasi transaksi atau pemindahan akun.

Namun, secara realistis perlu juga disadari bahwa dalam penggunaan produk yang memanfaatkan teknologi digital sifatnya cukup rumit dan tidak mudah dimengerti banyak orang. Sehingga seharusnya produk yang bebasiskan teknologi seperti m-Banking ini bisa dirancang sedemikian rupa sehingga bisa mengamankan nasabahnya dengan maksimal tanpa kerumitan yang tidak perlu tetapi tetap mengutamakan keamanan diatas segalaya.

Jika terjadi kebocoran kredensial User ID, password, PIN dan OTP m-Banking, sebenarnya masih ada satu lagi langkah pengamanan yang dapat dilakukan oleh bank penyedia layanan m-Banking dan pengamanan tambahan ini akan sangat efektif melindungi nasabahnya dari pengambilalihan akun. Langkah pengamanan tambahan yang dapat dilakukan adalah mengaitkan User ID, password dan PIN hanya pada 1 perangkat ponsel dan nomor ponsel yang telah di daftarkan sebelumnya. Sehingga jika terjadi pergantian Ponsel atau nomor telepon, maka User ID tersebut harus didaftarkan ulang melalui proses verifikasi ulang guna mencegah pengambilalihan akun. Verifikasi tersebut bisa disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan bank apakah cukup melalui mesin ATM menggunakan kartu ATM atau tatap muka langsung dengan Customer Service bank untuk melakukan verifikasi fisik.

Jadi jika terjadi kebocoran semua kredensial dan OTP seperti di atas, akun m-Banking tetap akan aman karena penipu tidak akan bisa mengambilalih akun m-Banking tersebut karena terhambat proses verifikasi ulang.

Penulis mengharapkan bank penyedia m-Banking mempertimbangkan dengan baik hal ini dan Otoritas Jasa Keuangan OJK sebagai regulator bisa menjadi pengayom yang baik guna melindungi masyarakat dan menjaga agar produk teknologi tidak dipandang sebagai produk yang rumit, tidak aman dan sulit dimengerti oleh masyarakat. Bukankah pemerintah ingin meningkatkan peranan sektor digital sebagai penunjang ekonomi negara. Bagaimana peranan ini ditingkatkan jika masyarakat jadi korban atas digitalisasi ini dan menganggap bahwa digitalisasi adalah hal yang rumit, tidak aman dan menakutkan.

Jika aplikasi ini berhasil terinstal, maka bot otomatis akan mengirimkan SMS yang masuk ke perangkat ke akun telegram penipu menggunakan bot SMS to Telegram (lihat gambar 7) untuk kemudian di eksploitasi oleh penerima OTP ini.

Salam,
Alfons Tanujaya

[email protected]


PT. Vaksincom
Jl. R.P. Soeroso 7AA
Cikini

Jakarta 10330
Ph : 021 3190 3800


Website : http://www.vaksin.com
Fanpage :
www.facebook.com/vaksincom
Twitter : @vaksincom

Vaksincom Security Blog

By Alfons Tanujaya 27 Mar, 2024
Eksploitasi OTP SMS dan antisipasinya Peran internet dan digitalisasi mengubah banyak aspek kehidupan dalam dunia nyata, memberikan peluang yang besar bagi siapapun yang cukup jeli memanfaatkannya, menciptakan efisiensi dan memangkas birokrasi. Namun, karena sifatnya yang universal dan anonim, tantangan besar dalam pemanfaatan internet adalah identifikasi penggunanya karena identifikasi yang dibutuhkan dalam penyediaan layanan bertentangan dengan sifat dasar internet yang anonim. Tidak dapat disangkal kalau digitalisasi memberikan banyak keuntungan penghematan biaya dan efisiensi bagi layanan finansial seperti dompet digital, mobile banking dan layanan aplikasi yang memberikan banyak manfaat dan bahkan mengubah gaya hidup dan komunikasi masyarakat terlihat dengan pola komunikasi yang memanfaatkan aplikasi digital seperti media sosial dan pesan instan. Untuk mengidentifikasi penggunanya, penyedia layanan menggunakan kredensial seperti username dan password, namun karena berkembangnya ancaman dan perlindungan kredensial tidak cukup aman, maka digunakan perlindungan tambahan OTP One Time Password yang secara teknis sangat handal jika diimplementasikan dengan baik. Dan OTP yang secara de facto paling populer digunakan untuk melindungi kredensial adalah OTP menggunakan SMS. OTP SMS merupakan OTP paling lemah OTP yang paling lemah adalah OTP SMS, tetapi OTP SMS masih lebih aman daripada perlindungan kredensial username dan password saja. OTP SMS kurang aman karena memanfaatkan protokol jadul SMS yang tidak terenkripsi sehingga OTP SMS ini bisa disadap dan dibaca ditengah jalan. Buktinya adalah APK pencuri SMS yang bisa membaca dan memforwardkan OTP SMS ke telegram penipu. Selain itu, jika kartu SIM ponsel berhasil dikuasai orang lain, baik karena SIM Swap atau pengguna kartu prabayar yang melewati masa tenggang dan nomornya dijual kembali, maka OTP SMS ini tentu akan bisa dikuasai dan dibaca oleh pemegang kartu baru dan digunakan untuk mengeksploitasi akun yang bukan haknya. Dalam kasus SIM Swap yang pernah menimpa pesohor Ilham Bintang dimana ketika yang bersangkutan keluar negeri lalu penipu menghubungi penyedia layanan seluler dan melakukan SIM Swap dengan KTP palsu. Tindakan ini termasuk nekad karena penipu harus memiliki KTP Ilham Bintang bodong dan berani tampil secara fisik ke operator. Setelah kasus ini, operator seluler belajar banyak dan sangat memperketat proses penggantian kartu SIM karena jika operator memberikan penggantian kartu SIM kepada penipu yang menggunakan KTP bodong hal ini sepenuhnya berada diluar kontrol pemilik kartu SIM dan operator bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi identitas terhadap pihak yang melakukan penggantian kartu SIM. Salah satunya adalah menggunakan scanner e KTP yang bisa didapatkan dari dukcapil. Alat ini bisa mengidentifikasi KTP bodong dan juga banyak digunakan oleh pihak perbankan untuk mendeteksi KTP bodong yang juga banyak digunakan untuk membuka akun bank bodong guna menampung hasil kejahatan. Mengapa OTP SMS termasuk yang paling lemah tetapi tetap digunakan ? Meskipun OTP SMS rentan disadap dan mudah dieksploitasi, namun kenyataannya penggunaannya paling banyak dibandingkan metode OTP lain seperti Kalkulator Token yang lebih mahal karena harus membeli kalkulator token fisik atau Aplikasi Otentikasi seperti Google Authenticator atau Authy yang gratis tetapi sedikit lebih rumit dibandingkan OTP SMS. OTP SMS paling banyak digunakan karena kemudahan penggunaannya dibandingkan OTP lain dimana layanan SMS sudah otomatis tersedia pada setiap nomor ponsel yang aktif. Sebenarnya OTP SMS dapat ditingkatkan keamanannya jika pengguna dan pengelolanya bagaimana melakukan langkah pengamanan yang baik dan menutup celah kelemahan OTP SMS seperti : Lindungi ponsel anda dari akses ilegal dengan menggunakan PIN / password yang baik atau perlindungan biometrik. Jika anda mengganti nomor ponsel, ingat harus ganti semua layanan OTP anda khususnya layanan finansial seperti mobile banking, dompet digital, akun penting seperti email utama dan akun media sosial penting yang menggunakan OTP SMS. Hindari menggunakan kartu pra bayar dan usahakan gunakan kartu pasca bayar pada nomor OTP dan jangan pernah terlambat membayar tagihan ponsel yang akan berakibat nomor dinonaktifkan. Jika terpaksa menggunakan kartu prabayar, pastikan kartu selalu dalam kekuasaan anda dan tidak pernah melewati masa tenggang. Sekalipun anda menggunakan kartu pasca bayar, ancaman APK pencuri SMS tetap berbahaya karena itu pengguna Android harus ektra hati-hati dengan APK pencuri SMS yang memalsukan dirinya sebagai APK : Kurir Online, Undangan Pernikahan, Surat Tilang atau Tagihan Pajak. Gunakan program antivirus seperti GData Mobile Security dan pastikan anda tidak pernah menginstal aplikasi dari luar play store. Nonaktifkan pilihan fitur "instal unkown apps" atau "instal dari sumber tidak dikenal" pada Android sehingga tidak ada aplikasi yang diizinkan menginstal aplikasi dari luar play store. Jika anda menggunakan iPhone, anda cukup aman dari ancaman APK pencuri SMS yang hanya bisa berjalan di platform Android. Hati-hati dengan phishing dengan berbagai macam trik "ancaman" seperti ancaman kenaikan biaya transfer, ancaman blokir akun dari pengelola layanan karena anda melanggar aturan atau ancaman lainnya yang tujuan utamanya menakuti anda sehingga anda ketakutan memasukkan data kredensial ke situs phishing. Pengguna Android dan iPhone sama rentannya dari ancaman ini. Penipu akan mengelabui korbannya memasukkan kredensial dan OTP yang jika dituruti akan berakibat eksploitasi akun medsos, email atau mobile banking korbannya. Bank menambahkan verifikasi fisik tambahan seperti mengunjungi CS, verifikasi ke mesin ATM, face recognition atau verifikasi ketat call center menghubungi dan jangan hanya bergantung pada OTP SMS "setiap kali" mobile banking berganti nomor ponsel / ponsel. Hal ini akan mencegah akun mobile banking diambilalih sekalipun kredensial dan OTP SMS berhasil dicuri. Apa yang harus dilakukan jika anda menjadi korban ? Jika kartu SIM anda di swap, cara mendeteksi SIM swap adalah ponsel anda mendadak tidak mendapatkan koneksi jaringan seluler. Jangan panik berlebihan, cek kepada rekan anda yang menggunakan operator yang sama apakah memang sedang ada masalah jaringan atau hanya anda yang mengalami masalah ini. Jika benar hanya anda yang mengalami, pastikan bahwa bukan ponsel anda yang rusak dan segera hubungi call center layanan seluler untuk melakukan antisipasi jika anda mengalami SIM Swap. Jika anda terlambat membaca artikel ini dan anda menggunakan kartu prabayar untuk menerima OTP SMS penting dan anda lupa perpanjang dan diambil alih dan OTPnya dieksploitasi oleh penipu : Segera hubungi institusi penyedia layanan finansial seperti kartu kredit, mobile banking dan dompet digital untuk segera memblokir akun anda. Jika eksploitasi masih berlangsung laporkan segera ke kantor polisi dan minta bantuan operator layanan seluler untuk menonaktifkan nomor tersebut. Apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dan operator ? Sebenarnya secara hukum posisi operator cukup kuat dan tidak bisa disalahkan jika mendaur ulang nomor kartu prabayar yang sudah melewati masa tenggang karena dilakukan sesuai peraturan pemerintah. Tetapi dalam kasus kartu prabayar yang digunakan untuk aktivitas jahat, maka operator harusnya cukup tanggap karena kartu SIMnya digunakan untuk melakukan kejahatan, baik itu kartu prabayar maupun kartu pascabayar sekalipun jika digunakan untuk melakukan tindak kejahatan operator wajib melakukan tindakan yang diperlukan. Asalkan memiliki bukti dan dasar yang cukup seperti adanya Surat Laporan Kepolisian dan verifikasi data base user yang dimiliki oleh operator. Pihak pemerintah sebagai regulator harusnya selalu tanggap dan menyesuaikan aturan yang ada. Banyaknya kejahatan memanfaatkan kartu prabayar ini sangat erat kaitannya dengan masifnya penggunaan kartu SIM prabayar dan kebocoran data kependudukan yang masif. Hanya bermodalkan kartu prabayar seharga Rp. 10.000,- rupiah penipu dengan mudah mendapatkan identitas baru untuk melakukan penipuan. Hal ini diharapkan menjadi pijakan untuk melakukan antisipasi dan menelurkan aturan yang lebih baik dan aman. Penegak hukum diharapkan untuk dapat cepat menindaklanjuti aksi penipuan memanfaatkan kartu seluler yang sudah sangat meresahkan dan banyak memakan korban. Kepolisian adalah pihak yang berhak menindaklanjuti aksi kejahatan dan memiliki hak untuk meminta data kepada operator untuk mengidentifikasi penipu yang memanfaatkan kartu seluler untuk kejahatan. Jangan sampai jika korban kejahatannya adalah pejabat penting pihak kepolisian baru bergerak cepat meringkus pelaku kejahatan tetapi ketika masyarakat umum yang menjadi korban kejahatan, layanan yang sama tidak diberikan kepada masyarakat.
Malware Indonesia Q4 - 2023
By Alfons Tanujaya 30 Dec, 2023
Statistik malware Indonesia tahun 2023 ternyata dapat diwakili oleh serangan malware di kuartal 4 2023. Kategori malware yang paling banyak berusaha menginfeksi komputer dan dihentikan oleh Webroot pada 6.900 titik di seluruh Indonesia dan melakukan pelaporan secara online pada konsol manajemen antivirus dikuasai oleh malware dengan kategori Trojan, Generic, Adware, Crack dan Infector. Kelima kategori tersebut mengerucut pada satu jenis malware yang paling ditakuti oleh seluruh admin dan pengguna komputer hari ini : Ransomware dan menguasai 82,78 % dari seluruh insiden yang terdeteksi selama kuartal 4 - 2023. Sisanya adalah malware Vintage (Jadul) seperti Sality, Ramnit, Virut dan Brontok. Disusul oleh kategori Worm, miner dan malware lain yang secara persentase tidak terlalu berarti dibandingkan dengan kategori ransomware. Ransomware meraja Mayoritas malware yang dihentikan tidak akan langsung terdeteksi sebagai ransomware karena memang ransomware sangat berhati-hati dalam menjalankan aksinya dan sekalipun ia berhasil menginfeksi komputer dan mengenkripsi data korbannya, mereka akan segera menghapus semua jejaknya dengan tujuan dapat menjalankan aksinya kembali dengan lebih mudah dan tidak terdeteksi. Sekalipun ada yang berhasil di deteksi, ransomware ini akan segera mengubah sidik jari dirinya baik dengan kompilasi yang berbeda sehingga setiap kali menjalankan aksinya, akan sangat sulit bagi definisi antivirus tradisional untuk mendeteksi dan menghentikannya. Jadi cara terbaik untuk menghentikan ransomware adalah memonitor jalur masuknya dan menghentikannya dimana ransomware ini akan menggunakan berbagai macam metode untuk masuk ke komputer korbannya seperti melalui trojan, generic malware, crack, file infector atau adware. Peringkat pertama malware yang paling banyak terdeteksi pada kuartal 4 di Indonesia adalah Trojan dengan persentase infeksi 32,45 %. Trojan yang berhasil dihentikan oleh Webroot adalah Trojan.Comroki.gen, W322.Backdoor.gen, W32.Bumat.Gen, W32.Dropper.Gen, W32.Trojan.Doublepulsar, W32.Trojan.Gen, W32.Trojan.GenKD dan W32.Trojan.Tiggre. Sama seperti kuda Troya yang berhasil menghancurkan kota Troy, trojan ini akan menyamar sebagai file yang tidak berbahaya seperti rundllexe.dll dari Microsoft, program Winrar.exe atau Patch.exe dan jika tidak dihentikan, trojan ini akan menjalankan aksi jahat dan salah satu yang paling dikhawatirkan adalah membuka jalan bagi masuknya ransomware. Menyusul di peringkat kedua dalah kategori Generic dengan persentase infeksi 19,07 % dengan anggota seperti W32.Gen.BT, W32. Malware.Gen, W32.Malware.Heur, W32.MalwareMlpe, W32.Meredrop.Gen dan W32.Rogue.Gen. Kategori generic adalah kategori malware yang sebenarnya belum terdeteksi oleh definisi antivirus sehingga tidak memiliki nama, namun berhasil dihentikan oleh Webroot dengan teknologi Evasion Shield, Script Detection, Infrared dan Rootkit Shield karena aplikasi jahat ini memiliki ciri atau menjalankan rutin berbahaya. (lihat gambar 1) 
Layanan Perbankan kok pakai SMS Premium ?
By Alfons Tanujaya 19 Dec, 2023
Layanan Perbankan kok pakai SMS Premium ?
By Alfons Tanujaya 15 Jul, 2023
Cekrekening.id Kominfo
By Alfons Tanujaya 03 Jun, 2023
Kerja Freelance buntutnya kena tipu
By Alfons Tanujaya 25 May, 2023
Mallox, pembuat ransomware juga manusia, ada hati ada rasa
Artikel Lainnya
Share by: