Video virtex yang bukan Virtex tetapi lebih sukses dari Virtex

Alfons Tanujaya • March 11, 2023

Video virtex yang viral tetapi sebenarnya tidak mengandung Virtex

Minggu pertama Maret 2023, beredar pesan di media sosial Tiktok yang memberikan informasi untuk berhati-hati terhadap jebakan video virtex whatsapp yang bisa membuat HP restart sendiri. (lihat gambar 1)

Gambar 1, Posting viral peringatan atas video virtex

Hal ini kemudian diperparah oleh ulah iseng pengguna Whatsapp yang menjadikan video tersebut sebagai "sw" (status Whatsapp) dan ketika sw tersebut di lihat oleh temannya mengakibatkan HP lag berjam-jam sambil mengomel di Twitter.

 

Kedua posting tersebut kontan mendapatkan perhatian besar dari netizen dan langsung memviral dan mendapatkan lebih dari 38 ribu share dan retweet lebih dari 2.600. Netizen tentu khawatir dengan virus aneh yang dapat menyebabkan ponsel hang dan tidak sedikit yang mengkhawatirkan terjadi aksi jahat dari "virus" tersebut seperti merusak hardware atau mencuri data dari ponsel korbannya.

Memang benar video yang disebut dengan nama "video virtex whatsapp" tersebut akan mengakibatkan lag, hang dan restart pada sebagian kecil ponsel yang membuka pesan tersebut. Namun sebenarnya hal ini bukan disebabkan karena video tersebut mengandung kode jahat, virus atau virtex (virtual text).

Adalah netizen bernama Firman Fathoni yang berbaik hati dan melakukan analisa terhadap video tersebut dan menginformasikan bahwa sebenarnya yang terjadi adalah video tersebut dirancang sedemikian rupa dan mengakibatkan height overflow dan pada ponsel lawas dengan spesifikasi rendah akan mengakibatkan lag, hang dan atau restart

https://www.facebook.com/username.json

 

Namun informasi video virtex mengandung virus kadung tersebar dan ketakutan merebak di kalangan netizen bahwa ada virus baru dalam bentuk video sedang beredar melalui pesan Whatsapp sehingga menimbulkan kekhawatiran dalam menggunakan Whatsapp.

 

Apa itu Virtex

Virtex adalah kepanjangan dari Virus Text dan merupakan kumpulan teks (virtual teks) atau kode yang disusun sedemikian rupa dengan tujuan mengganggu kerja aplikasi Whatsapp. Adapun gangguan yang terjadi umumnya akan mengakibatkan aplikasi tersebut lag, hang atau menyebabkan ponsel restart karena tidak mampu menangani virtex yang diterima.

Virtex marak semenjak aplikasi messaging populer dan bekerja mengeksploitasi keterbatasan aplikasi messaging seperti Whatsapp, Telegram, Instagram dan Facebook Messenger. Namun seiring dengan populernya Whatsapp, maka virtex yang paling sering ditemui adalah virtex yang menyasar pengguna Whatsapp.

 

Virtex biasanya berbentuk teks dan kode yang intinya ingin membuat Whatsapp menjadi lambat, hang dan dalam kasus yang parah mengakibatkan ponsel restart, tergantung dari jenis teks yang dikirimkan. Karena berbentuk teks, maka virtex mudah disusupi iklan atau tautan yang bisa mengandung malware, situs jahat atau aplikasi jahat. Umumnya ponsel yang rentan hang menjadi korban virtex adalah ponsel dengan spesifikasi yang rendah atau ponsel lawas. Virtex bisa diselipkan ke berbagai media yang dikirimkan melalui Whatsapp seperti gambar, kontak, shareloc ataupun emoji. Namun yang menjadi catatan penting disini adalah sesuai namanya virtex pasti mengandung teks atau kode.

Pengembang Whatsapp juga tidak tinggal diam dan cukup responsif dalam menghadapi serangan virtex, ketika Vaksincom mencoba mengirimkan beberapa virtex populer, secara otomatis virtex tersebut dipecah ke dalam beberapa bagian oleh Whatsapp dan dikirimkan secara terpisah sehingga tidak sampai membebani sistem Whatsapp dan tidak menyebabkan gangguan pada Whatsapp. (lihat gambar 2) dan ketika pesan yang dikirimkan berpotensi menyebabkan crash pada Whatsapp, maka proses pengiriman pesan akan dihentikan dan pengirim diminta untuk memecahkan pesan yang di kirimnya ke dalam beberapa bagian yang lebih kecil (lihat gambar 3)

Gambar 2, Whatsapp secara otomatis mengidentifikasi memecahkan pesan virtex
Gambar 3, Pesan yang diterima ketika Vaksincom mencoba mengirimkan Virtex

Virtex yang mengandung text secara teknis bisa berbahaya karena dapat menyelipkan tautan yang biasanya berbentuk URL shortener dan bisa mengandung situs phishing atau mengarahkan pada unduhan aplikasi atau kode jahat.

 

Video Virtex yang bukan Virtex

Dalam kasus video virtex yang sedang ramai diperbincangkan, sebenarnya video tersebut tidak mengandung teks dan murni hanya video yang dirancang sedemikian rupa guna membuat Whatsapp lag, hang atau restart. Tetapi akibat yang ditimbulkan oleh video virtex tersebut sama dengan virtex (Virus Text) meskipun sebenarnya video tersebut tidak mengandung teks atau kode. Video tersebut murni hanya berbentuk file video yang tampilan layarnya akan sulit ditampilkan oleh ponsel dengan spesifikasi terbatas khususnya RAM yang relatif rendah, ataupun ada kelemahan / bug pada ponsel tersebut sehingga mengakibatkan ponsel hang atau langsung restart.

Meskipun video virtex seperti pada gambar 1 di atas dapat dikatakan bukan Virtex karena tidak mengandung virus text atau virtual text, tetapi lucunya video ini malah lebih sukses dari mayoritas virtex yang sudah teridentifikasi dan di blokir oleh Whatsapp karena murni berbentuk video dan saat ini belum terdeteksi atau di blokir oleh Whatsapp.

 

Menurut pengamatan lab Vaksincom, video virtex pada gambar 1 tersebut di atas tidak mengandung kode jahat seperti trojan, malware atau keylogger yang bersifat merusak perangkat atau mencuri data dari ponsel korbannya sehingga pengguna ponsel yang tidak sengaja menjalankan video tersebut tidak mengalami ancaman malware karena video tersebut memang tidak mengandung malware atau tautan jahat. Resiko tertinggi adalah ponselnya hang atau restart.

Dalam pengetesan beberapa ponsel di lab Vaksincom dengan RAM > 3 GB yang menjalankan video tersebut, tidak ada ponsel yang mengalami restart dan beberapa ponsel mengalami lag atau video terpatah selama beberapa detik saja.

 

Jadi menjalankan video virtex yang beredar saat ini berbeda akibatnya dibandingkan dengan anda menjalankan / menginstal aplikasi .apk kurir online atau undangan pernikahan dari penipu yang bisa menyebabkan akun mobile banking anda dibobol.

 

Jika anda menerima video virtex seperti gambar 1 di atas dan pernah menjalankannya dan mengalami hang atau lag pada ponsel anda, silahkan restart ponsel anda dan hapus kiriman video virtex tersebut. Gunakan Whatsapp web dari komputer untuk menghapus pesan tersebut.

 

PENTING !!!

Artikel ini hanya berlaku video virtex seperti pada gambar 1 di atas. Vaksincom tidak menjamin kalau video virtex yang mungkin muncul di kemudian hari akan aman dan tidak mengandung virus. Anda sebagai pengguna ponsel harus selalu berhati-hati, jangan mudah menjalankan lampiran, file, video, gambar, tautan atau kiriman yang anda terima dan tidak anda yakini keamanannya.

Salam,
Alfons Tanujaya

[email protected]


PT. Vaksincom
Jl. R.P. Soeroso 7AA
Cikini

Jakarta 10330
Ph : 021 3190 3800


Website : http://www.vaksin.com
Fanpage :
www.facebook.com/vaksincom

Youtube :  https://www.youtube.com/@alfonstan3090
Twitter : @vaksincom

Vaksincom Security Blog

By Alfons Tanujaya December 25, 2024
Bulan Desember tahun 2024 ditutup dengan pengumuman Ransomware Bashe yang pada pertengahan Desember mengklaim salah satu bank BUMN yang masuk dalam jajaran 5 besar mengalami kebocoran data dan memberikan waktu sampai 23 Desember 2024 untuk membayar uang tebusan 5 bitcoin atau sekitar Rp. 7,6 milyar rupiah atau data tersebut dijual ke pihak ketiga. (lihat gambar 1)
By Alfons Tanujaya November 25, 2024
Menyambut penutupan tahun 2024, Vaksincom kembali mengadakan event akhir tahun Evaluasi Malware 2024 dan Trend 2025. Namun berbeda dengan tahun sebelumnya, event ini diadakan dalam bentuk Seminar Outing seperti yang pernah diadakan Vaksincom di tahun 2008. Seminar Outing ini akan diadakan dua hari pada awal Desember 2024 di Pengalengan Bandung dan peserta seminar yang umumnya pegiat IT dan admin yang sehari-hari melakukan aktivitasnya dari belakang meja kini akan mendapatkan lingkungan yang berbeda dalam bentuk Outing mengarungi Jeram di Pengalengan Bandung. Selain evaluasi Malware 2024, peserta seminar juga akan mendapatkan informasi tambahan bagaimana mengamankan jaringan dan data yang dikelolanya dari ancaman Ransomware dimana Vaksincom akan meluncurkan VaksinSIEM (Security Information and Event Management) dimana termasuk ke dalamnya Vaksin Protect yang akan dapat mengembalikan data sekalipun berhasil dienkripsi oleh ransomware hanya dengan 1 kali klik tanpa tergantung pada Backup. Peserta baru yang belum menggunakan layanan Vaksincom akan mendapatkan produk andalan Vaksincom Webroot Endpoint Protection untuk melindungi 50 nodes komputer (Windows Workstation / Server dan Mac OS) yang akan dapat digunakan secara full untuk 90 hari. Bonus tambahan akan diberikan kepada seluruh peserta seminar berupa training pengamanan akun digital Call Paman Onetime (True Caller, Password Manager dan aktivasi One Time Password) dimana seluruh peserta seminar akan dibantu langsung oleh teknisi Vaksincom menginstal dan mengimplementasikan aplikasi True Caller, Password Manager dan Aktivasi Two Factor Authentication untuk semua akun penting anda seperti email (Gmail, Yahoo etc) tanpa tambahan biaya apapun alias Gratis. Adapun Seminar Outing tersebut akan diadakan dengan informasi detail sebagai berikut : Seminar Outing Vaksincom 2024 Tema : Evaluasi Malware Indonesia 2024 dan Trend Malware 2025 Waktu : 6 - 7 Desember 2024 Lokasi : Bandung (Rafting Pengalengan dan penginapan hotel Meize City Center Jl. Sumbawa - Bandung) Fasilitas yang disediakan : - Transportasi PP Jakarta - Bandung - Jakarta berangkat dari dari PT. Vaksincom Jl. R. P. Soeroso 7AA, Jakarta 10330 - Penginapan di Hotel Meize City Center sharing 1 kamar 2 orang. - Konsumsi selama event. - Rafting dan peralatan pengaman rafting serta instruktur yang berpengalaman. - Dokumentasi. - Wisata di Bandung. Biaya Seminar sudah termasuk GRATIS : - Sertifikat Seminar - Lisensi Webroot Endpoint Protection Business untuk 50 Nodes selama 90 hari untuk Windows workstation / server dan Mac OS. - VaksinSIEM untuk 1 (satu) nodes beserta Security Hardening dari Vaksincom selama 90 hari. - Aplikasi Password Manager Full Version automatic sync antara Android, iOS, Windows OS, Browser dan Mac OS. Biaya : - Customer Vaksincom Rp. 1.250.000,- (tidak termasuk lisensi Webroot Endpoint Protection Business 50 nodes) - Umum Rp. 1.950.000,- (termasuk lisensi Webroot Endpoint Protection Busienss 50 nodes) Pendaftaran : Hubungi email [email protected] atau Whatsapp 0897-8696-122 dgn ibu Ami I
By Alfons Tanujaya October 29, 2024
Security is a process, itu adalah mantra yang menjadi pegangan para praktisi sekuriti. Dan proses sekuriti adalah proses tidak berkesudahan. Ibaratnya anda bermain sepakbola, maka administrator sekuriti adalah penjaga gawang yang harus menjaga data yang dikelolanya setiap saat tanpa istirahat, 1 x 24 jam dari serangan striker peretas dari seluruh dunia. Apalagi jika anda mengelola data yang kritikal dan berharga seperti mobile banking yang di incar oleh banyak peretas didunia yang tidak kalah pintar dengan anda. Masalahnya adalah mereka bisa menyerang setiap saat dan anda harus siap berjibaku menjaga data berharga yang anda kelola. Kalau yang diserang adalah server aplikasi yang anda kelola, itu saja sudah membuat pusing kepala dan kita melihat pengelolaan server data yang amburadul mengakibatkan banyaknya kebocoran data di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Dalam kasus pengelola mobile banking, skala serangannya justru lebih luas dimana ketika server dan database aplikasi sudah diamankan dengan baik dan sulit diserang, maka penyerang akan mengincar titik terlemah dalam pengamanan aplikasi .... end user alias pengguna aplikasi. Serangan terhadap end user mobile banking yang sangat efektif memanfaatkan rekayasa sosial untuk mendapatkan kepercayaan korbannya seperti mengirimkan APK pencuri SMS yang memalsukan diri sebagai APK kurir online, APK pajak, APK Undangan Pernikahan dan APK Surat Tilang yang intinya adalah mengelabui korbannya menjalankan aplikasi tersebut dan bertujuan mencuri SMS OTP yang akan digunakan oleh peretas untuk mengambil alih dan mengeksploitasi aset digital, baik akun mobile banking, Whatsapp, email atau akun lain sekalipun diproteksi dengan OTP SMS. Pada akhir tahun 2024 ini, aksi yang menggunakan APK pencuri SMS sudah menurun karena efektivitasnya menurun seiring meningkatnya kesadaran pengguna ponsel dan usaha pengamanan yang dilakukan oleh banyak pihak baik pihak bank, dari Google, pengamat sekuriti dan pemerintah yang tidak henti melakukan edukasi terhadap masyarakat atas ancaman ini. Namun sesuai mantra di atas, security is a process. Kini berkembang satu ancaman baru yang perlu diwaspadai dan sangat berpotensi mengancam pengguna aplikasi mobile banking. Dan celakanya, metode yang dipakai adalah mengeksploitasi fitur tambahan yang disediakan oleh Android untuk memudahkan pengguna dengan keterbatasan tertentu. Fitur Aksesibilitas atau Accessibility. Accessibility / Aksesibilitas Aksesibilitas adalah fitur Android untuk membantu pengguna disabilitas. Fitur seperti pembaca teks, subtitel atau tampilan kustom. Untuk mengaktifkan layanan ini di aplikasi membutuhkan akses "accessibility permission" atau "izin aksesibilitas" pada ponsel Android. Dan masalahnya izin ini memberikan hak akses penuh pada perangkat aplikasi. Hak akses penuh ini yang menjadi incaran kriminal siber yang memang selalu berusaha mencari cara untuk mengendalikan ponsel atau tablet. Ketika hak ini didapatkan, maka pengguna ponsel akan terperangkap dan perangkat ponselnya bisa diambilalih. (lihat gambar 1)
By Alfons Tanujaya June 26, 2024
Ransomware secara de facto menjadi malware yang paling ditakuti oleh pengguna komputer dan pengelola data saat ini. Dalam menjalankan aksinya, ransomware dapat menambahkan aksinya menjadi extortionware. Jika ransomware beraksi dengan mengenkripsi data dan sistem yang diserangnya, maka extortionware adalah ancaman menyebarkan data yang berhasil dicuri jika korbannya menolak membayar uang tebusan yang diminta. Serangan ransomware Brainchiper yang merupakan turunan Lockbit pada Pusat Data Nasional / PDN dibulan Juni 2024 melumpuhkan layanan pemerintah yang memanfaatkan sistem dan data yang dikelola di PDN. Salah satu layanan kritis yang terganggu adalah layanan imigrasi yang menjadi pintu gerbang Indonesia dan mencoreng muka Indonesia karena layanan keimigrasian yang mengakibatkan antrian panjang karena sistem imigrasi yang tadinya dilakukan secara elektronik harus dilakukan secara manual. Lalu institusi apa saja yang menjadi korban serangan ransomware di tahun 2024 ini ? Vaksincom akan mengadakan seminar 2 jam singkat tanggal 2 Juli 2024 mengangkat tema 10 ransomware ganas dan korbannya di Indonesia : Akibat dan mitigasinya. Korban Ransomware Sampai pertengahan tahun 2024, sudah ada 10 institusi besar yang menjadi korban ransomware, baik dari institusi swasta maupun pemerintahan dari berbagai industri seperti logistik, logistik makanan, shopping center, consumer finance, bank, finance services, IT Services, transportasi dan pialang saham. Parahnya lagi ada salah satu institusi keuangan Tbk yang sampai dua kali menjadi korban ransomware yang berbeda pada saat yang berbeda dimana pada Juli 2023 bank tersebut menjadi korban ransomware dengan total data yang berhasil dicuri dan dienkripsi sebanyak 450 GB oleh Ransomhouse (lihat gambar 1).
By Alfons Tanujaya June 26, 2024
Vaksincom akan mengadakan seminar evaluasi malware di pertengahan tahun 2024 dengan tema : 10 Korban Ransomware Indonesia 2024: Dampak dan Antisipasinya Acara akan diadakan di : Aming Coffee Shop Raffles Square Jl. Ir. H. Juanda Stasiun Kereta Api Juanda Gambir Jakarta Pusat Waktu : Selasa, 02 Juli 2024 pukul 14.00 - 16.00 Wib Biaya seminar Rp. 250.000,- sudah termasuk : ⁠Konsumsi snack dan coffee khas Pontianak dari Aming Coffe Shop. ⁠⁠Sertifikat Elektronik Materi ⁠⁠Sharing informasi dan workshop ⁠⁠Antivirus GData Endpoint Protection Business atau Webroot untuk 50 komputer dalam jaringan (30 hari). ⁠⁠Vaksin Protect yang akan melindungi komputer anda dari ransomware dan mengembalikan data terenkripsi ransomware tanpa tergantung backup. Daftar dan Resigtrasi sekarang Hubungi : 0897-8696-122 (Ami) Untuk Pembayaran ke rekening PT. Vaksincom BCA : 6540339251 Tempat terbatas hanya 50 peserta.
By Alfons Tanujaya May 16, 2024
Berubah Menjadi Targeted SMS Phishing Penipu APK pencuri SMS menggunakan metode baru dalam menjalankan aksinya. Jika selama ini APK pencuri SMS menggunakan bot SMS to Telegram untuk memforwardkan semua SMS ponsel korban termasuk SMS OTP ke akun Telegram penipu, setelah dibongkar codingnya salah satunya oleh Malvin Valerian @malvin.val lalu bot Telegram tersebut di serang oleh netizen yang marah dengan aksi jahat penipu ini. Sekarang penipu mengganti metodenya dengan langsung menggunakan layanan SMS langsung ke ponsel penipu tanpa memanfaatkan bot Telegram. Jadi setiap kali korbannya menjalankan APK pencuri SMS, setelah menipu mendapatkan korbannya menyetujui akses data dan layanan SMS maka APK penipu ini akan mengirimkan satu SMS kosong dari ponsel korban ke nomor ponsel yang telah dipersiapkan dengan tujuan untuk mengidentifikasi nomor ponsel korban. Setelah mendapatkan nomor ponsel korbannya, maka nomor tersebut dijadikan sasaran eksploitasi dan penipu mengirimkan banyak OTP dan memalsukan dirinya seakan-akan institusi yang terpercaya dengan memalsukan nama pengirim SMS. Aksi pengiriman APK APK akan datang se perti biasa memalsukan diri seperti Surat Pemberitahuan Wajib Pajak, Paket Kurir Online atau Undangan Pernikahan. (lihat gambar 1)
Artikel Lainnya