Blog Post

Aksi Phishing Mobile Banking BRI

Alfons Tanujaya • Jun 26, 2022

Aksi Phishing Mobile Banking BRI, salah siapa ?

Begini cara penipu melakukan soceng terhadap korban Mbanking BRI

<<<Awal pesan Phishing>>>


PENGUMUMAN

 

BAPAK/IBU

NASABAH YANG TERHORMAT.

 

Sehubungan Adanya pembaharuan dari layanan Bank BRI, untuk meningkatkan kualitas dan kenyaman nasabah Bertransaksi dari Bank BRI mobile/internet banking.

Mulai nanti malam ketika pergantian hari dan tanggal, Untuk seluruh biaya transaksi diubah menjadi biaya bulanan, Untuk biaya transaksi yang lama Rp. 6.500/pertransaksi, di ganti dengan Biaya yang baru

Rp 150.000/perbulan (Autodebit dari rekening tabungan), Unlimited transaksi.

Untuk perubaha skema tarif dalam tahap percobaan untuk 6 bulan kedepan. Dengan ini kepada Bpk/ibu Nasabah bank BRI untuk PERSETUJUANNYA, ataupun Konfirmasinya disini nasabah :

1. Apakah setuju dengan Tarif baru perbulan Rp 150.000, Atau

2. Jika tidak setuju, Dan tetap mau menggunakan Tarif yang lama Rp6.500/pertransaksi,

dikarekan jarang bertransaksi. Dan Untuk konfirmasi silakan isi formulir yang dikirimkan.

Pastikan semua data di isi semua dengan benar.

 

 

N.B

Jika Bapak / ibu tidak ada KONFIRMASI Maka dianggap SETUJU. Ada penagihan setiap bulannya

Rp 150.000, dari rekening tabungan BRI nya. Adanya transaksi atau tidak tetap akan di potong.

 

TERIMAH KASIH


<<<Akhir pesan Phishing>>>


Pengguna Mobile Banking, harap berhati-hati dengan penipuan Rekayasa Sosial (Social Engineering) yang mengeksploitasi posisi nasabah yang lemah karena keputusan sepihak dari bank mengenakan biaya administrasi yang tinggi terhadap rekeningnya.

Kekhawatiran nasabah dikenakan tarif administrasi yang tinggi ini dieksploitasi sedemikian rupa oleh penipu dengan mengirimkan Pengumuman palsu dengan kop surat bank yang bersangkutan dan jika nasabah tidak ingin dikenakan biaya ini maka ia diarahkan untuk mengklik tautan yang akan mengarahkannya mengisi form yang akan meminta informasi USER ID, Password dan PIN Mobile bankingnya.

Jika korbannya tertipu dan memasukkan informasi ini, maka penipu akan menggunakan 3 informasi ini bersama dengan data nasabah yang diduga sudah bocor dan informasi rekening yang bisa diakses dari kredensial yang bocor tersebut untuk mengubah nomor telepon Mobile Banking dan kemudian melakukan transfer menggunakan akun Mobile Banking yang telah diambilalih tersebut. (lihat gambar 1)


Gambar 1, Pengumuman palsu Bank BRI akan adanya pengenaan biaya admin Rp. 150.000 per bulan

Pengumuman ini akan disebarkan melalui pesan Whatsapp menunggu tanggapan korbannya. Dan jika korbannya termakan oleh pengumuman palsu ini dan menyatakan tidak setuju maka penipu akan mengarahkan ke situs phishing yang telah dipersiapkan :


Baik Bapak/Ibu, Jika (Setuju) Atau (Tidak Setuju)  Silahkan konfirmasi ulang Tarif Sesuai Kebutuhan Anda, Silahkan Klik Link Di Bawah ini,Terima Kasih

Https://bankbripenyesuaiantarif.com/-


yang jika di klik akan mengantarkan pada situs phishing yang telah dipersiapkan di :


https://penyeseuaiantariflayananbank.zyrosite.com/ (lihat gambar 2)

Gambar 2, Situs phishing yang di host di zyrosite yang dilengkapi dengan halaman berisi form pencuri kredensial Mobile Banking

Jika korbannya terperdaya dan percaya bahwa situs tersebut asli, padahal alamat situs sudah jelas bukan Bank BRI melainkan zyrosite dan memilih tarif baru atau tarif lama dan mengklik tombol [Pilih tarif] maka ia tetap akan diarahkan pada halaman berikutnya di

https://penyeseuaiantariflayananbank.zyrosite.com/pilih-tarif-bank-sesuai-kebutuhan-anda

seperti gambar 3 di bawah ini.

Gambar 3, Halaman pencuri User id, Password dan PIN Mobile Banking BRI yang telah dipersiapkan penipu.

New ParagraphJika korbannya memasukkan kredensial, maka kredensial tersebut akan langsung digunakan untuk mengaktivasi pengiriman OTP One Time Password ke nomor telepon korbannya dan layar berikutnya akan meminta OTP yang dikirimkan ke nomor HP korbannya dengan alamat situs https://penyeseuaiantariflayananbank.zyrosite.com/salin-link-yang-telah-kami-kirim-.

(lihat gambar 4)

Gambar 4, Halaman situs yang meminta OTP korban

New ParagraphJika korbannya yang menerima kode OTP di HPnya dan memasukkan nomor OTP tersebut lalu mengklik tombol biru [Benar], maka ia benar-benar akan dikerjai dan halaman terakhir akan muncul seakan-akan sedang memproses dengan pesan :


Sedang di verifikasi. Pastikan link yang anda salin sudah benar. Mohon menunggu dalam pengecekan..


(lihat gambar 5).

Gambar 5, Proses phishing terakhir adalah meminta korbannya memasukkan OTP yang akan digunakan untuk mengambilalih rekening korbannya.

New ParagraphJika korban berhasil melalui semua proses ini dan memasukkan kredensial Mobile Banking dan OTP, berarti korban sudah melalui proses phishing ini dengan sempurna dan rekening korban akan di proses oleh penipu untuk diambilalih dan dikuras dananya.


Menurut pengamatan Vaksincom, penipu ini akan menggunakan nama dan Profile Picture palsu serta mengaktifkan Business Account Whatsapp untuk mengelabui korbannya (lihat gambar 6)

Gambar 6, Penipu menggunakan Profile Picture palsu dan nama palsu di Whatsapp

Lokasi penipu ketika melakukan aksinya terdeteksi aksi ini dilakukan dari Sumatera Selatan (lihat gambar 7)

Gambar 7, Penipu melakukan aksinya memalsukan diri sebagai Bank BRI dari Sumatera Selatan

Sebenarnya dengan berbekal 3 informasi kredensial dan OTP dari aktivitas phishing yang didapatkan penipu tidak otomatis bisa mengambilalih rekening korbannya. Ada proses lanjutan yang harus melibatkan pihak Bank guna mengotorisasi proses dan transaksi sehingga rekening bisa diakses dari nomor ponsel yang berbeda. Karena itu, keterbukaan bank dan kerjasama dari pihak yang berwenang untuk mengungkapkan modus operandi penipu sangat dibutuhkan agar kedepannya dapat dibuat sistem dan prosedur yang lebih baik dan bisa mengantisipasi aksi rekayasa sosial memalsukan petugas bank ini.

Penulis mengharapkan pihak berwenang seperti kepolisian dapat menindaklanjuti pelaku dan membuka modusnya dengan jelas, apa saja informasi yang telah dimiliki oleh penipu dan apakah ini terkait informasi data kependudukan yang bocor sebelumnya. Pihak pengawas institusi finansial terkait seperti Otoritas Jasa Keuangan perlu melakukan tindakan yang cepat dan tepat menganalisa dimana letak kelemahan sistem dan prosedur yang dilakukan bank dan memperbaikinya guna mencegah aksi penipuan ini meluas karena sudah berjalan cukup lama dan banyak memakan korban.



Salam,
Alfons Tanujaya

[email protected]


PT. Vaksincom
Jl. R.P. Soeroso 7AA
Cikini

Jakarta 10330
Ph : 021 3190 3800


Website : http://www.vaksin.com
Fanpage :
www.facebook.com/vaksincom
Twitter : @vaksincom

Vaksincom Security Blog

By Alfons Tanujaya 27 Mar, 2024
Eksploitasi OTP SMS dan antisipasinya Peran internet dan digitalisasi mengubah banyak aspek kehidupan dalam dunia nyata, memberikan peluang yang besar bagi siapapun yang cukup jeli memanfaatkannya, menciptakan efisiensi dan memangkas birokrasi. Namun, karena sifatnya yang universal dan anonim, tantangan besar dalam pemanfaatan internet adalah identifikasi penggunanya karena identifikasi yang dibutuhkan dalam penyediaan layanan bertentangan dengan sifat dasar internet yang anonim. Tidak dapat disangkal kalau digitalisasi memberikan banyak keuntungan penghematan biaya dan efisiensi bagi layanan finansial seperti dompet digital, mobile banking dan layanan aplikasi yang memberikan banyak manfaat dan bahkan mengubah gaya hidup dan komunikasi masyarakat terlihat dengan pola komunikasi yang memanfaatkan aplikasi digital seperti media sosial dan pesan instan. Untuk mengidentifikasi penggunanya, penyedia layanan menggunakan kredensial seperti username dan password, namun karena berkembangnya ancaman dan perlindungan kredensial tidak cukup aman, maka digunakan perlindungan tambahan OTP One Time Password yang secara teknis sangat handal jika diimplementasikan dengan baik. Dan OTP yang secara de facto paling populer digunakan untuk melindungi kredensial adalah OTP menggunakan SMS. OTP SMS merupakan OTP paling lemah OTP yang paling lemah adalah OTP SMS, tetapi OTP SMS masih lebih aman daripada perlindungan kredensial username dan password saja. OTP SMS kurang aman karena memanfaatkan protokol jadul SMS yang tidak terenkripsi sehingga OTP SMS ini bisa disadap dan dibaca ditengah jalan. Buktinya adalah APK pencuri SMS yang bisa membaca dan memforwardkan OTP SMS ke telegram penipu. Selain itu, jika kartu SIM ponsel berhasil dikuasai orang lain, baik karena SIM Swap atau pengguna kartu prabayar yang melewati masa tenggang dan nomornya dijual kembali, maka OTP SMS ini tentu akan bisa dikuasai dan dibaca oleh pemegang kartu baru dan digunakan untuk mengeksploitasi akun yang bukan haknya. Dalam kasus SIM Swap yang pernah menimpa pesohor Ilham Bintang dimana ketika yang bersangkutan keluar negeri lalu penipu menghubungi penyedia layanan seluler dan melakukan SIM Swap dengan KTP palsu. Tindakan ini termasuk nekad karena penipu harus memiliki KTP Ilham Bintang bodong dan berani tampil secara fisik ke operator. Setelah kasus ini, operator seluler belajar banyak dan sangat memperketat proses penggantian kartu SIM karena jika operator memberikan penggantian kartu SIM kepada penipu yang menggunakan KTP bodong hal ini sepenuhnya berada diluar kontrol pemilik kartu SIM dan operator bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi identitas terhadap pihak yang melakukan penggantian kartu SIM. Salah satunya adalah menggunakan scanner e KTP yang bisa didapatkan dari dukcapil. Alat ini bisa mengidentifikasi KTP bodong dan juga banyak digunakan oleh pihak perbankan untuk mendeteksi KTP bodong yang juga banyak digunakan untuk membuka akun bank bodong guna menampung hasil kejahatan. Mengapa OTP SMS termasuk yang paling lemah tetapi tetap digunakan ? Meskipun OTP SMS rentan disadap dan mudah dieksploitasi, namun kenyataannya penggunaannya paling banyak dibandingkan metode OTP lain seperti Kalkulator Token yang lebih mahal karena harus membeli kalkulator token fisik atau Aplikasi Otentikasi seperti Google Authenticator atau Authy yang gratis tetapi sedikit lebih rumit dibandingkan OTP SMS. OTP SMS paling banyak digunakan karena kemudahan penggunaannya dibandingkan OTP lain dimana layanan SMS sudah otomatis tersedia pada setiap nomor ponsel yang aktif. Sebenarnya OTP SMS dapat ditingkatkan keamanannya jika pengguna dan pengelolanya bagaimana melakukan langkah pengamanan yang baik dan menutup celah kelemahan OTP SMS seperti : Lindungi ponsel anda dari akses ilegal dengan menggunakan PIN / password yang baik atau perlindungan biometrik. Jika anda mengganti nomor ponsel, ingat harus ganti semua layanan OTP anda khususnya layanan finansial seperti mobile banking, dompet digital, akun penting seperti email utama dan akun media sosial penting yang menggunakan OTP SMS. Hindari menggunakan kartu pra bayar dan usahakan gunakan kartu pasca bayar pada nomor OTP dan jangan pernah terlambat membayar tagihan ponsel yang akan berakibat nomor dinonaktifkan. Jika terpaksa menggunakan kartu prabayar, pastikan kartu selalu dalam kekuasaan anda dan tidak pernah melewati masa tenggang. Sekalipun anda menggunakan kartu pasca bayar, ancaman APK pencuri SMS tetap berbahaya karena itu pengguna Android harus ektra hati-hati dengan APK pencuri SMS yang memalsukan dirinya sebagai APK : Kurir Online, Undangan Pernikahan, Surat Tilang atau Tagihan Pajak. Gunakan program antivirus seperti GData Mobile Security dan pastikan anda tidak pernah menginstal aplikasi dari luar play store. Nonaktifkan pilihan fitur "instal unkown apps" atau "instal dari sumber tidak dikenal" pada Android sehingga tidak ada aplikasi yang diizinkan menginstal aplikasi dari luar play store. Jika anda menggunakan iPhone, anda cukup aman dari ancaman APK pencuri SMS yang hanya bisa berjalan di platform Android. Hati-hati dengan phishing dengan berbagai macam trik "ancaman" seperti ancaman kenaikan biaya transfer, ancaman blokir akun dari pengelola layanan karena anda melanggar aturan atau ancaman lainnya yang tujuan utamanya menakuti anda sehingga anda ketakutan memasukkan data kredensial ke situs phishing. Pengguna Android dan iPhone sama rentannya dari ancaman ini. Penipu akan mengelabui korbannya memasukkan kredensial dan OTP yang jika dituruti akan berakibat eksploitasi akun medsos, email atau mobile banking korbannya. Bank menambahkan verifikasi fisik tambahan seperti mengunjungi CS, verifikasi ke mesin ATM, face recognition atau verifikasi ketat call center menghubungi dan jangan hanya bergantung pada OTP SMS "setiap kali" mobile banking berganti nomor ponsel / ponsel. Hal ini akan mencegah akun mobile banking diambilalih sekalipun kredensial dan OTP SMS berhasil dicuri. Apa yang harus dilakukan jika anda menjadi korban ? Jika kartu SIM anda di swap, cara mendeteksi SIM swap adalah ponsel anda mendadak tidak mendapatkan koneksi jaringan seluler. Jangan panik berlebihan, cek kepada rekan anda yang menggunakan operator yang sama apakah memang sedang ada masalah jaringan atau hanya anda yang mengalami masalah ini. Jika benar hanya anda yang mengalami, pastikan bahwa bukan ponsel anda yang rusak dan segera hubungi call center layanan seluler untuk melakukan antisipasi jika anda mengalami SIM Swap. Jika anda terlambat membaca artikel ini dan anda menggunakan kartu prabayar untuk menerima OTP SMS penting dan anda lupa perpanjang dan diambil alih dan OTPnya dieksploitasi oleh penipu : Segera hubungi institusi penyedia layanan finansial seperti kartu kredit, mobile banking dan dompet digital untuk segera memblokir akun anda. Jika eksploitasi masih berlangsung laporkan segera ke kantor polisi dan minta bantuan operator layanan seluler untuk menonaktifkan nomor tersebut. Apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dan operator ? Sebenarnya secara hukum posisi operator cukup kuat dan tidak bisa disalahkan jika mendaur ulang nomor kartu prabayar yang sudah melewati masa tenggang karena dilakukan sesuai peraturan pemerintah. Tetapi dalam kasus kartu prabayar yang digunakan untuk aktivitas jahat, maka operator harusnya cukup tanggap karena kartu SIMnya digunakan untuk melakukan kejahatan, baik itu kartu prabayar maupun kartu pascabayar sekalipun jika digunakan untuk melakukan tindak kejahatan operator wajib melakukan tindakan yang diperlukan. Asalkan memiliki bukti dan dasar yang cukup seperti adanya Surat Laporan Kepolisian dan verifikasi data base user yang dimiliki oleh operator. Pihak pemerintah sebagai regulator harusnya selalu tanggap dan menyesuaikan aturan yang ada. Banyaknya kejahatan memanfaatkan kartu prabayar ini sangat erat kaitannya dengan masifnya penggunaan kartu SIM prabayar dan kebocoran data kependudukan yang masif. Hanya bermodalkan kartu prabayar seharga Rp. 10.000,- rupiah penipu dengan mudah mendapatkan identitas baru untuk melakukan penipuan. Hal ini diharapkan menjadi pijakan untuk melakukan antisipasi dan menelurkan aturan yang lebih baik dan aman. Penegak hukum diharapkan untuk dapat cepat menindaklanjuti aksi penipuan memanfaatkan kartu seluler yang sudah sangat meresahkan dan banyak memakan korban. Kepolisian adalah pihak yang berhak menindaklanjuti aksi kejahatan dan memiliki hak untuk meminta data kepada operator untuk mengidentifikasi penipu yang memanfaatkan kartu seluler untuk kejahatan. Jangan sampai jika korban kejahatannya adalah pejabat penting pihak kepolisian baru bergerak cepat meringkus pelaku kejahatan tetapi ketika masyarakat umum yang menjadi korban kejahatan, layanan yang sama tidak diberikan kepada masyarakat.
Malware Indonesia Q4 - 2023
By Alfons Tanujaya 30 Dec, 2023
Statistik malware Indonesia tahun 2023 ternyata dapat diwakili oleh serangan malware di kuartal 4 2023. Kategori malware yang paling banyak berusaha menginfeksi komputer dan dihentikan oleh Webroot pada 6.900 titik di seluruh Indonesia dan melakukan pelaporan secara online pada konsol manajemen antivirus dikuasai oleh malware dengan kategori Trojan, Generic, Adware, Crack dan Infector. Kelima kategori tersebut mengerucut pada satu jenis malware yang paling ditakuti oleh seluruh admin dan pengguna komputer hari ini : Ransomware dan menguasai 82,78 % dari seluruh insiden yang terdeteksi selama kuartal 4 - 2023. Sisanya adalah malware Vintage (Jadul) seperti Sality, Ramnit, Virut dan Brontok. Disusul oleh kategori Worm, miner dan malware lain yang secara persentase tidak terlalu berarti dibandingkan dengan kategori ransomware. Ransomware meraja Mayoritas malware yang dihentikan tidak akan langsung terdeteksi sebagai ransomware karena memang ransomware sangat berhati-hati dalam menjalankan aksinya dan sekalipun ia berhasil menginfeksi komputer dan mengenkripsi data korbannya, mereka akan segera menghapus semua jejaknya dengan tujuan dapat menjalankan aksinya kembali dengan lebih mudah dan tidak terdeteksi. Sekalipun ada yang berhasil di deteksi, ransomware ini akan segera mengubah sidik jari dirinya baik dengan kompilasi yang berbeda sehingga setiap kali menjalankan aksinya, akan sangat sulit bagi definisi antivirus tradisional untuk mendeteksi dan menghentikannya. Jadi cara terbaik untuk menghentikan ransomware adalah memonitor jalur masuknya dan menghentikannya dimana ransomware ini akan menggunakan berbagai macam metode untuk masuk ke komputer korbannya seperti melalui trojan, generic malware, crack, file infector atau adware. Peringkat pertama malware yang paling banyak terdeteksi pada kuartal 4 di Indonesia adalah Trojan dengan persentase infeksi 32,45 %. Trojan yang berhasil dihentikan oleh Webroot adalah Trojan.Comroki.gen, W322.Backdoor.gen, W32.Bumat.Gen, W32.Dropper.Gen, W32.Trojan.Doublepulsar, W32.Trojan.Gen, W32.Trojan.GenKD dan W32.Trojan.Tiggre. Sama seperti kuda Troya yang berhasil menghancurkan kota Troy, trojan ini akan menyamar sebagai file yang tidak berbahaya seperti rundllexe.dll dari Microsoft, program Winrar.exe atau Patch.exe dan jika tidak dihentikan, trojan ini akan menjalankan aksi jahat dan salah satu yang paling dikhawatirkan adalah membuka jalan bagi masuknya ransomware. Menyusul di peringkat kedua dalah kategori Generic dengan persentase infeksi 19,07 % dengan anggota seperti W32.Gen.BT, W32. Malware.Gen, W32.Malware.Heur, W32.MalwareMlpe, W32.Meredrop.Gen dan W32.Rogue.Gen. Kategori generic adalah kategori malware yang sebenarnya belum terdeteksi oleh definisi antivirus sehingga tidak memiliki nama, namun berhasil dihentikan oleh Webroot dengan teknologi Evasion Shield, Script Detection, Infrared dan Rootkit Shield karena aplikasi jahat ini memiliki ciri atau menjalankan rutin berbahaya. (lihat gambar 1) 
Layanan Perbankan kok pakai SMS Premium ?
By Alfons Tanujaya 19 Dec, 2023
Layanan Perbankan kok pakai SMS Premium ?
By Alfons Tanujaya 15 Jul, 2023
Cekrekening.id Kominfo
By Alfons Tanujaya 03 Jun, 2023
Kerja Freelance buntutnya kena tipu
By Alfons Tanujaya 25 May, 2023
Mallox, pembuat ransomware juga manusia, ada hati ada rasa
Artikel Lainnya
Share by: