Bitcoin 2017
AADB Ada Apa Dengan Bitcoin 2017
Money is a root of evil, uang adalah akar kejahatan. Pepatah ini ada benarnya jika dikaitkan dengan perkembangan awal bitcoin. Pada awal perkembangan bitcoin, mata uang kripto ini banyak digunakan untuk mendukung aktivitas transaksi yang menyerempet dunia hitam dimana bitcoin banyak digunakan dalam transaksi jual beli obat terlarang. Salah satu contoh yang terkenal adalah situs Silkroad, yang selama 2,5 tahun menjadi pasar gelap jual beli obat terlarang online terbesar dan di bulan Oktober 2013 pemiliknya Ross Ulbricht yang terkenal dengan nama “The Dread Pirate Roberts” ditangkap oleh FBI dan dijebloskan ke penjara. FBI mendapatkan 144.000 bitcoin dari akun Silk Road dan menjadikan FBI sebagai salah satu pemilik bitcoin terbesar di dunia.
Selain digunakan untuk transaksi obat terlarang, bitcoin juga menjadi pilihan utuk menerima pembayaran ransomware atau program penyandera data. Dimulai oleh cryptolocker, gelombang ransomware data mulai melancarkan aksinya pada tahun 2013 mengenkripsi (mengunci dengan metode kriptografi) dimana hanya pembuat malware yang memiliki kunci membuka data yang dikunci dan meminta pembayaran tebusan untuk membuka data tersebut. Tentunya penyandera tidak bodoh dengan meminta korbannya mengirimkan uang ke rekeningnya di bank karena pemilik rekening dan aliran dananya dengan mudah bisa dilacak oleh pihak berwenang. Karena itu, kembali pilihan jatuh pada mata uang kripto bitcoin yang sifatnya anonymous atau terdesentralisasi dan tidak dikontrol oleh bank sentral atau badan pemerintahan manapun di dunia ini.
Bitcoin pada akhir 2017 menjadi headline berita di dunia karena mengalami lonjakan nilai yang luar biasa dari US $ 1.000 menjadi US $ 19.000. Semua orang bertanya-tanya, apa gerangan yang membuat mata uang kripto ini begitu perkasa. Kali ini penyebabnya bukan SilkRoad atau Ransomware tetapi Chicago.
CBOE dan CME
CBOE Chicago Board Option Exchange dan CME Chicago Mercantile Exchange adalah pasar opsi terbesar di Amerika yang menawarkan opsi dari perusahaan, indeks saham dan kontrak berjangka. Dua badan ini memutuskan untuk membuka kontrak berjangka untuk bitcoin di bulan Desember 2017 dimana CBOE akan melakukan pada tanggal 10 Desember 2017 dan CME akan membuka kontrak berjangka bitcoin pada 17 Desember 2017. Kontan hal ini akan langsung membuka jalan tol akses dana raksasa dari pasar finansial dunia terhadap bitcoin dan menjembatani uang kripto dengan uang nyata di dunia ini. Optimisme ini yang melambungkan nilai bitcoin hampi 15 kali di tahun 2017.
Blockchain, kekuatan utama bitcoin
Kalau Samson rahasia kekuatannya ada di rambutnya, maka dapat dikatakan jantung bitcoin adalah blockchain. Blockchain yang pertamakali diperkenalkan oleh Satoshi Nakamoto adalah informasi yang selalu berkembang yang dinamakan block dan saling terhubung satu sama lain membentuk rantai dan koneksi antar blok diamankan dengan kriptografi. Setiap blok mengandung informasi tautan pada blok sebelumnya, stempel waktu dan data transaksi. Blockchain dirancang untuk tahan terhadap manipulasi / modifikasi data yang tidak diinginkan.
Dalam kasus bitcoin, blockchain dapat dikatakan sebagai buku besar yang terdistribusi dan digunakan untuk mencatat transaksi antar pihak dengan metode yang terverifikasi dan bersifat tetap (tidak bisa dirubah). Karena digunakan secara terdistribusi blockchain dikelola secara kolektif. Data blockchain bersifat permanen karena sekali tercatat, data di blockchain tidak dapat dirubah tanpa mengubah data pada seluruh rantai blok yang membutuhkan kolusi pada seluruh jaringan blockchain. Sesuatu yang hampir tidak mungkin terjadi atau setidaknya sampai hari ini tidak pernah terjadi karena besarnya jaringan blockchain itu sendiri.
Dengan sistem blockchain dan ukurannya yang diperkirakan mencapai ratusan ribu komputer yang saling terhubung serta penyebaran geografis yang sangat luas, bitcoin sangat sulit / tidak bisa di kontrol oleh satu institusi atau negara karena memang dirancang untuk independen dan terdistribusi. Karena itu transaksi bitcoin bebas dari pengaruh korporasi seperti bank, perantara dan institusi finansial lain yang pada dasarnya menyebabkan adanya tambahan biaya dalam melakukan transaksi.
Namun, karena anonimitasnya yang tinggi, bitcoin banyak digunakan untuk melakukan aktivitas yang melanggar hukum supaya sulit dilacak oleh pihak yang berwenang seperti jual beli obat terlarang, senjata ilegal dan meminta uang tebusan secara anonim.
Ancaman terhadap bitcoin
Bitcoin sering di dengungkan sebagai mata uang digital dan sempat menjadi mata uang yang diterima untuk malakukan pembayaran seperti mata uang lain. Namun, popularitas bitcoin yang tinggi menyebabkan volatilitasnya tinggi dan hal ini malah berdampak buruk bagi penggunaan bitcoin sebagai mata uang. Steam, layanan online gaming yang sempat menerima bitcoin sebagai alternatif pembayaran memutuskan untuk menghentikan penerimaan bitcoin karena tingginya volatilitas yang menyebabkan biaya tidak terduga yang sangat tinggi dalam menggunakan bitcoin.
Sebagai gambaran, jika anda menjual villa di Bali deharga 1 Milyar pada tanggal 1 Desember dengan mata uang bitcoin dan keesokan harinya nilai bitcoin anjlok 30 %, maka uang yang anda terima hanya 700 juta. Hal ini tentunya sangat ditakuti oleh pebisnis sehingga selama volatilitasnya tinggi, maka fungsinya sebagai mata uang untuk pembayaran akan dihindari.
Ancaman lain adalah ancaman pencurian dan peretasan yang sangat tinggi. Salah satu bukti adalah bursa bitcoin Jepang Mt Gox yang sempat menjadi bursa bitcoin terbesar di dunia menangani 70 % transaksi bitcoin dunia, namun pada bulan Februari 2014 terpaksa harus tutup / bangkrut karena menjadi korban peretasan dan kehilangan ratusan ribu bitcoin. Seiring dengan meroketnya harga bitcoin, otomatis akan menaikkan resiko peretasan dan korban terakhir adalah Nicehash yang harus mengalami kerugian sekitar US $ 68 juta karena sistemnya berhasil di retas.
Jika perusahaan sebesar Mt Gox dan Nicehash yang notabene sudah mempersiapkan diri terhadap usaha peretasan namun tetap berhasil di retas, bagaimana dengan pengguna biasa yang terkadang gagap teknologi. Jangankan melindungi bitcoinnya, melindungi kredensial Facebook saja terkadang masih mengalami kesulitan. Kehilangan uang di bitcoin berbeda dengan kehilangan uang dibank, di bank, anda masih bisa melacak kemana uang dikirimkan dan siapa yang melakukan hal tersebut. Dalam banyak kasus peretasan, bank juga turut bertanggung jawab membantu atau memberikan ganti rugi. Sedangkan di bitcoin, sekali uang anda hilang, anda hanya bisa mengadu kepada blockchain dan tidak ada otoritas yang bisa membantu anda mengambalikan uang anda. Karena itu, saat ini mulai berlatih mengelola kredensial dengan baik, aktifkan TFA Two Factor Authentication dan jaga piranti pintar anda dari malware yang biasanya digunakan peretas untuk menjalankan aksinya.
Alfons Tanujaya
PT. Vaksincom
Jl. R.P. Soeroso 7AA
Cikini
Ph : 021 3190 3800
http://www.virusicu.com
Fanpage : www.facebook.com/vaksincom
Twitter : @vaksincom
Vaksincom Security Blog





