Blog Post

BRI Mobile Banking Fraud

Alfons Tanujaya • Nov 29, 2022

Menyaru kurir J&T menguras saldo rekening anda


Dalam peperangan, tidak selalu perangkat canggih dan mahal yang dapat memenangkan pertempuran. Kelihaian pengguna senjata dan kecerdikannya mengeksploitasi kelemahan korbannya sangat menentukan dalam keberhasilan. Hal ini juga terjadi pada pengamanan Internet Banking yang celakanya ketika merambah Mobile Banking malah pengamanan OTP dengan token ditinggalkan dan beralih ke pengamanan dengan PIN dan Password transaksi saja tanpa OTP karena alasan kepraktisan dan kemudahan. Pengamanan dengan OTP hanya dilakukan ketika ingin mengganti perangkat Mobile Banking, itupun hanya mengandalkan OTP SMS yang secara teknis lebih lemah dan mudah disadap dibandingkan dengan OTP aplikasi Authenticator atau token. Celakanya, pihak penyedia layanan Mobile Banking tidak menambahkan verifikasi tambahan untuk mencegah pengambilalihan akun bank jika OTP yang lemah tersebut bocor.

Hal ini memungkinkan terjadinya pengambilalihan akun oleh kriminal yang mampu mengakses OTP SMS tadi dan kemudian menjalankan aksinya menguras akun korban yang berhasil di eksploitasinya. (lihat gambar 1)

Gambar 1, Akun salah satu Bank Pemerintah yang berhasil dikuras oleh penipu

Sebenarnya pengamanan transaksi perbankan sudah mencapai tingkat yang secara teknis sulit dieksploitasi karena menggunakan OTP One Time Password atau password sekali pakai. Tetapi bukan berarti bahwa pengamanan transaksi sudah terjamin dan tidak mungkin di bobol lagi. Ada titik lemah dari pengamanan transaksi, yaitu pengguna akhir atau end user yang awam dan pengamanannya berada di luar kendali penyedia layanan. Dan teknik yang paling umum digunakan adalah Soceng alias Social Engineering. Uniknya, keberhasilan teknik Soceng ini tidak terlalu dipengaruhi oleh faktor kecanggihan aplikasi Soceng yang digunakan, faktor yang lebih menentukan adalah pilihan jenis Soceng yang jika berhasil disesuaikan dengan kondisi korbannya maka korbannya akan mudah percaya dan termakan oleh tipuan Soceng tersebut.

Jika sebelumnya penipu menggunakan Soceng menyaru sebagai pejabat bank yang menggiring korbannya memberikan kode OTP untuk persetujuan transaksi, maka teknik terbaru yang digunakan cukup mengejutkan karena pilihan Socengnya tidak terduga dan tidak berhubungan langsung dengan layanan finansial / bank yang di incar. Namun hasil akhirnya tetap berhasil mengelabui korbannya dan berhasil menguras rekening bank korbannya sampai ratusan juta rupiah. Pilihan Soceng yang digunakan adalah memalsukan diri sebagai aplikasi pelacakan paket kurir dimana korbannya dikelabui bahwa ia mendapatkan pengiriman paket dan untuk melacak paket tersebut ia perlu menjalankan aplikasi yang dikirimkan. Padahal aplikasi yang dikirimkan tersebut jika dijalankan akan mencuri SMS OTP ponsel yang diincar.

 

Memalsukan diri sebagai kurir J&T

Tentunya anda tidak akan curiga kalau ada yang menghubungi anda dan menginformasikan anda mendapatkan kiriman paket. Dan pengirim pesan akan meminta anda mengklik tautan untuk melacak paket anda. (lihat gambar 2)

Gambar 2, Penipu yang memalsukan diri sebagai kurir yang mengirimkan paket kepada korban yang sudah di incarnya

Tujuan utama dari penipu ini adalah supaya korbannya tidak curiga dan menjalankan tautan yang di klaim sebagai aplikasi untuk mengecek detail paket. (lihat gambar 3)


Gambar 3, Penipu akan mengelabui kobannya untuk menjalankan aplikasi untuk mengecek paket kiriman

Jika korbannya menjalankan aplikasi ini, sudah jelas aplikasi ini akan meminta berbagai macam hak akses yang tidak dimengerti oleh orang awam. Padahal hak akses yang diminta sangat berbahaya seperti membaca SMS yang masuk dan kemudian dikirimkan ke platform lain milik penipu.

 

Pihak J&T dalam hal ini jelas kebagian apes merupakan korban yang dicatut namanya oleh penipu dan aplikasi tersebut jelas tidak ada hubungannya dengan J&T. Malah aplikasi ini akan mengincar korban yang tidak berhubungan langsung dengan bisnis kurir, melainkan nasabah perbankan.

Celakanya, jika aplikasi ini dijalankan di perangkat yang memiliki Mobile Banking dan mengandalkan SMS sebagai sarana memindahkan akun mobile banking ke perangkat lain maka yang akan terjadi adalah sekalipun korbannya sudah waspada tidak memberikan OTP yang dikirimkan ke SMSnya kepada siapapun, namun saldo Mobile Bankingnya tetap bisa di ambilalih.

 

Mengapa ?

 

Karena kode OTP perpindahan akun Mobile Banking yang di kirimkan ke SMS perangkat korbannya yang sudah menjalankan aplikasi tadi akan secara otomatis dikirimkan ke penipu dan penipu akan dengan bebas menguras dana di rekening korbannya dan korban hanya bisa melihat dananya tersebut dikuras melalui pemberitahuan SMS tanpa bisa berbuat apa-apa. (lihat gambar 1 di atas)

 

Lalu, apa yang harus dilakukan oleh nasabah dan bank untuk mengamankan Mobile Bankingnya ?

  1. Nasabah pengguna Mobile Banking jangan pernah menginstal aplikasi apapun yang tidak diketahui keamanannya. Aplikasi dari Play Store saja yang pada awalnya aman ketika melakukan update bisa disusupi program jahat. Apalagi aplikasi di luar Play Store yang tidak diawasi oleh Google.
  2. Jika anda sering menggunakan Mobile Bnaking dan saldo di bank signifikan untuk anda, ada baiknya mempertimbangkan menggunakan telepon yang terpisah untuk Mobile Banking dimana nomor telepon yang digunakan tidak diberikan kepada umum dan ponselnya tidak sembarangan di instal aplikasi atau di instal aplikasi yang sangat terbatas.
  3. Pastikan penyedia Mobile Banking yang anda gunakan memiliki pengamanan transaksi yang mumpuni. Seharusnya jika Sistem dan Prosedur pengamanan Mobile Banking yang baik diterapkan, sekalipun Username, PIN transaksi dan OTP berhasil dikuasai oleh penipu. Akun mobile Banking masih tetap aman, karena untuk perpindahan akun Mobile Banking ke perangkat lain harus melewati verifikasi yang sangat ketat dan bisa mencegah penipu mengambil alih akun Mobile Banking.



Salam,
Alfons Tanujaya

[email protected]


PT. Vaksincom
Jl. R.P. Soeroso 7AA
Cikini

Jakarta 10330
Ph : 021 3190 3800


Website : http://www.vaksin.com
Fanpage :
www.facebook.com/vaksincom
Twitter : @vaksincom

Vaksincom Security Blog

By Alfons Tanujaya 27 Mar, 2024
Eksploitasi OTP SMS dan antisipasinya Peran internet dan digitalisasi mengubah banyak aspek kehidupan dalam dunia nyata, memberikan peluang yang besar bagi siapapun yang cukup jeli memanfaatkannya, menciptakan efisiensi dan memangkas birokrasi. Namun, karena sifatnya yang universal dan anonim, tantangan besar dalam pemanfaatan internet adalah identifikasi penggunanya karena identifikasi yang dibutuhkan dalam penyediaan layanan bertentangan dengan sifat dasar internet yang anonim. Tidak dapat disangkal kalau digitalisasi memberikan banyak keuntungan penghematan biaya dan efisiensi bagi layanan finansial seperti dompet digital, mobile banking dan layanan aplikasi yang memberikan banyak manfaat dan bahkan mengubah gaya hidup dan komunikasi masyarakat terlihat dengan pola komunikasi yang memanfaatkan aplikasi digital seperti media sosial dan pesan instan. Untuk mengidentifikasi penggunanya, penyedia layanan menggunakan kredensial seperti username dan password, namun karena berkembangnya ancaman dan perlindungan kredensial tidak cukup aman, maka digunakan perlindungan tambahan OTP One Time Password yang secara teknis sangat handal jika diimplementasikan dengan baik. Dan OTP yang secara de facto paling populer digunakan untuk melindungi kredensial adalah OTP menggunakan SMS. OTP SMS merupakan OTP paling lemah OTP yang paling lemah adalah OTP SMS, tetapi OTP SMS masih lebih aman daripada perlindungan kredensial username dan password saja. OTP SMS kurang aman karena memanfaatkan protokol jadul SMS yang tidak terenkripsi sehingga OTP SMS ini bisa disadap dan dibaca ditengah jalan. Buktinya adalah APK pencuri SMS yang bisa membaca dan memforwardkan OTP SMS ke telegram penipu. Selain itu, jika kartu SIM ponsel berhasil dikuasai orang lain, baik karena SIM Swap atau pengguna kartu prabayar yang melewati masa tenggang dan nomornya dijual kembali, maka OTP SMS ini tentu akan bisa dikuasai dan dibaca oleh pemegang kartu baru dan digunakan untuk mengeksploitasi akun yang bukan haknya. Dalam kasus SIM Swap yang pernah menimpa pesohor Ilham Bintang dimana ketika yang bersangkutan keluar negeri lalu penipu menghubungi penyedia layanan seluler dan melakukan SIM Swap dengan KTP palsu. Tindakan ini termasuk nekad karena penipu harus memiliki KTP Ilham Bintang bodong dan berani tampil secara fisik ke operator. Setelah kasus ini, operator seluler belajar banyak dan sangat memperketat proses penggantian kartu SIM karena jika operator memberikan penggantian kartu SIM kepada penipu yang menggunakan KTP bodong hal ini sepenuhnya berada diluar kontrol pemilik kartu SIM dan operator bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi identitas terhadap pihak yang melakukan penggantian kartu SIM. Salah satunya adalah menggunakan scanner e KTP yang bisa didapatkan dari dukcapil. Alat ini bisa mengidentifikasi KTP bodong dan juga banyak digunakan oleh pihak perbankan untuk mendeteksi KTP bodong yang juga banyak digunakan untuk membuka akun bank bodong guna menampung hasil kejahatan. Mengapa OTP SMS termasuk yang paling lemah tetapi tetap digunakan ? Meskipun OTP SMS rentan disadap dan mudah dieksploitasi, namun kenyataannya penggunaannya paling banyak dibandingkan metode OTP lain seperti Kalkulator Token yang lebih mahal karena harus membeli kalkulator token fisik atau Aplikasi Otentikasi seperti Google Authenticator atau Authy yang gratis tetapi sedikit lebih rumit dibandingkan OTP SMS. OTP SMS paling banyak digunakan karena kemudahan penggunaannya dibandingkan OTP lain dimana layanan SMS sudah otomatis tersedia pada setiap nomor ponsel yang aktif. Sebenarnya OTP SMS dapat ditingkatkan keamanannya jika pengguna dan pengelolanya bagaimana melakukan langkah pengamanan yang baik dan menutup celah kelemahan OTP SMS seperti : Lindungi ponsel anda dari akses ilegal dengan menggunakan PIN / password yang baik atau perlindungan biometrik. Jika anda mengganti nomor ponsel, ingat harus ganti semua layanan OTP anda khususnya layanan finansial seperti mobile banking, dompet digital, akun penting seperti email utama dan akun media sosial penting yang menggunakan OTP SMS. Hindari menggunakan kartu pra bayar dan usahakan gunakan kartu pasca bayar pada nomor OTP dan jangan pernah terlambat membayar tagihan ponsel yang akan berakibat nomor dinonaktifkan. Jika terpaksa menggunakan kartu prabayar, pastikan kartu selalu dalam kekuasaan anda dan tidak pernah melewati masa tenggang. Sekalipun anda menggunakan kartu pasca bayar, ancaman APK pencuri SMS tetap berbahaya karena itu pengguna Android harus ektra hati-hati dengan APK pencuri SMS yang memalsukan dirinya sebagai APK : Kurir Online, Undangan Pernikahan, Surat Tilang atau Tagihan Pajak. Gunakan program antivirus seperti GData Mobile Security dan pastikan anda tidak pernah menginstal aplikasi dari luar play store. Nonaktifkan pilihan fitur "instal unkown apps" atau "instal dari sumber tidak dikenal" pada Android sehingga tidak ada aplikasi yang diizinkan menginstal aplikasi dari luar play store. Jika anda menggunakan iPhone, anda cukup aman dari ancaman APK pencuri SMS yang hanya bisa berjalan di platform Android. Hati-hati dengan phishing dengan berbagai macam trik "ancaman" seperti ancaman kenaikan biaya transfer, ancaman blokir akun dari pengelola layanan karena anda melanggar aturan atau ancaman lainnya yang tujuan utamanya menakuti anda sehingga anda ketakutan memasukkan data kredensial ke situs phishing. Pengguna Android dan iPhone sama rentannya dari ancaman ini. Penipu akan mengelabui korbannya memasukkan kredensial dan OTP yang jika dituruti akan berakibat eksploitasi akun medsos, email atau mobile banking korbannya. Bank menambahkan verifikasi fisik tambahan seperti mengunjungi CS, verifikasi ke mesin ATM, face recognition atau verifikasi ketat call center menghubungi dan jangan hanya bergantung pada OTP SMS "setiap kali" mobile banking berganti nomor ponsel / ponsel. Hal ini akan mencegah akun mobile banking diambilalih sekalipun kredensial dan OTP SMS berhasil dicuri. Apa yang harus dilakukan jika anda menjadi korban ? Jika kartu SIM anda di swap, cara mendeteksi SIM swap adalah ponsel anda mendadak tidak mendapatkan koneksi jaringan seluler. Jangan panik berlebihan, cek kepada rekan anda yang menggunakan operator yang sama apakah memang sedang ada masalah jaringan atau hanya anda yang mengalami masalah ini. Jika benar hanya anda yang mengalami, pastikan bahwa bukan ponsel anda yang rusak dan segera hubungi call center layanan seluler untuk melakukan antisipasi jika anda mengalami SIM Swap. Jika anda terlambat membaca artikel ini dan anda menggunakan kartu prabayar untuk menerima OTP SMS penting dan anda lupa perpanjang dan diambil alih dan OTPnya dieksploitasi oleh penipu : Segera hubungi institusi penyedia layanan finansial seperti kartu kredit, mobile banking dan dompet digital untuk segera memblokir akun anda. Jika eksploitasi masih berlangsung laporkan segera ke kantor polisi dan minta bantuan operator layanan seluler untuk menonaktifkan nomor tersebut. Apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dan operator ? Sebenarnya secara hukum posisi operator cukup kuat dan tidak bisa disalahkan jika mendaur ulang nomor kartu prabayar yang sudah melewati masa tenggang karena dilakukan sesuai peraturan pemerintah. Tetapi dalam kasus kartu prabayar yang digunakan untuk aktivitas jahat, maka operator harusnya cukup tanggap karena kartu SIMnya digunakan untuk melakukan kejahatan, baik itu kartu prabayar maupun kartu pascabayar sekalipun jika digunakan untuk melakukan tindak kejahatan operator wajib melakukan tindakan yang diperlukan. Asalkan memiliki bukti dan dasar yang cukup seperti adanya Surat Laporan Kepolisian dan verifikasi data base user yang dimiliki oleh operator. Pihak pemerintah sebagai regulator harusnya selalu tanggap dan menyesuaikan aturan yang ada. Banyaknya kejahatan memanfaatkan kartu prabayar ini sangat erat kaitannya dengan masifnya penggunaan kartu SIM prabayar dan kebocoran data kependudukan yang masif. Hanya bermodalkan kartu prabayar seharga Rp. 10.000,- rupiah penipu dengan mudah mendapatkan identitas baru untuk melakukan penipuan. Hal ini diharapkan menjadi pijakan untuk melakukan antisipasi dan menelurkan aturan yang lebih baik dan aman. Penegak hukum diharapkan untuk dapat cepat menindaklanjuti aksi penipuan memanfaatkan kartu seluler yang sudah sangat meresahkan dan banyak memakan korban. Kepolisian adalah pihak yang berhak menindaklanjuti aksi kejahatan dan memiliki hak untuk meminta data kepada operator untuk mengidentifikasi penipu yang memanfaatkan kartu seluler untuk kejahatan. Jangan sampai jika korban kejahatannya adalah pejabat penting pihak kepolisian baru bergerak cepat meringkus pelaku kejahatan tetapi ketika masyarakat umum yang menjadi korban kejahatan, layanan yang sama tidak diberikan kepada masyarakat.
Malware Indonesia Q4 - 2023
By Alfons Tanujaya 30 Dec, 2023
Statistik malware Indonesia tahun 2023 ternyata dapat diwakili oleh serangan malware di kuartal 4 2023. Kategori malware yang paling banyak berusaha menginfeksi komputer dan dihentikan oleh Webroot pada 6.900 titik di seluruh Indonesia dan melakukan pelaporan secara online pada konsol manajemen antivirus dikuasai oleh malware dengan kategori Trojan, Generic, Adware, Crack dan Infector. Kelima kategori tersebut mengerucut pada satu jenis malware yang paling ditakuti oleh seluruh admin dan pengguna komputer hari ini : Ransomware dan menguasai 82,78 % dari seluruh insiden yang terdeteksi selama kuartal 4 - 2023. Sisanya adalah malware Vintage (Jadul) seperti Sality, Ramnit, Virut dan Brontok. Disusul oleh kategori Worm, miner dan malware lain yang secara persentase tidak terlalu berarti dibandingkan dengan kategori ransomware. Ransomware meraja Mayoritas malware yang dihentikan tidak akan langsung terdeteksi sebagai ransomware karena memang ransomware sangat berhati-hati dalam menjalankan aksinya dan sekalipun ia berhasil menginfeksi komputer dan mengenkripsi data korbannya, mereka akan segera menghapus semua jejaknya dengan tujuan dapat menjalankan aksinya kembali dengan lebih mudah dan tidak terdeteksi. Sekalipun ada yang berhasil di deteksi, ransomware ini akan segera mengubah sidik jari dirinya baik dengan kompilasi yang berbeda sehingga setiap kali menjalankan aksinya, akan sangat sulit bagi definisi antivirus tradisional untuk mendeteksi dan menghentikannya. Jadi cara terbaik untuk menghentikan ransomware adalah memonitor jalur masuknya dan menghentikannya dimana ransomware ini akan menggunakan berbagai macam metode untuk masuk ke komputer korbannya seperti melalui trojan, generic malware, crack, file infector atau adware. Peringkat pertama malware yang paling banyak terdeteksi pada kuartal 4 di Indonesia adalah Trojan dengan persentase infeksi 32,45 %. Trojan yang berhasil dihentikan oleh Webroot adalah Trojan.Comroki.gen, W322.Backdoor.gen, W32.Bumat.Gen, W32.Dropper.Gen, W32.Trojan.Doublepulsar, W32.Trojan.Gen, W32.Trojan.GenKD dan W32.Trojan.Tiggre. Sama seperti kuda Troya yang berhasil menghancurkan kota Troy, trojan ini akan menyamar sebagai file yang tidak berbahaya seperti rundllexe.dll dari Microsoft, program Winrar.exe atau Patch.exe dan jika tidak dihentikan, trojan ini akan menjalankan aksi jahat dan salah satu yang paling dikhawatirkan adalah membuka jalan bagi masuknya ransomware. Menyusul di peringkat kedua dalah kategori Generic dengan persentase infeksi 19,07 % dengan anggota seperti W32.Gen.BT, W32. Malware.Gen, W32.Malware.Heur, W32.MalwareMlpe, W32.Meredrop.Gen dan W32.Rogue.Gen. Kategori generic adalah kategori malware yang sebenarnya belum terdeteksi oleh definisi antivirus sehingga tidak memiliki nama, namun berhasil dihentikan oleh Webroot dengan teknologi Evasion Shield, Script Detection, Infrared dan Rootkit Shield karena aplikasi jahat ini memiliki ciri atau menjalankan rutin berbahaya. (lihat gambar 1) 
Layanan Perbankan kok pakai SMS Premium ?
By Alfons Tanujaya 19 Dec, 2023
Layanan Perbankan kok pakai SMS Premium ?
By Alfons Tanujaya 15 Jul, 2023
Cekrekening.id Kominfo
By Alfons Tanujaya 03 Jun, 2023
Kerja Freelance buntutnya kena tipu
By Alfons Tanujaya 25 May, 2023
Mallox, pembuat ransomware juga manusia, ada hati ada rasa
Artikel Lainnya
Share by: