Ancaman Online Shop Abal Abal di e-dagang

Alfons Tanujaya • March 2, 2018

Jangan transfer, berat. Kamu ngga akan kuat, kalau ragu, biar COD saja

Belanja online itu aman, jika bagimu tidak, mungkin kamu salah pilih penjual.

Kiprah OSAL (Online Shop AbaL AbaL) yang mengusung tema Batam dan marak menjalankan aksinya di tahun 2012 – 2014 pelan tapi pasti tergerus oleh E-dagang seperti Tokopedia, Lazada, Bukalapak, JD.id dan Shopee yang memberikan jaminan keamanan kepada para pembelinya dan adanya jaminan uang penjual yang diterima akan di tahan oleh perusahaan E-dagang dan dikembalikan jika barang tidak dikirimkan oleh penjual. E-dagang ini sendiri juga umumnya merupakan perusahaan dengan modal besar yang memiliki izin usaha dan domisili yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Bahkan banyak E-dagang asal Indonesia yang berhasil menarik investasi trilyunan rupiah dari investor asing sehingga kredibilitasnya tidak diragukan.

Namun karena persaingan antar perusahaan E-dagang yang begitu ketat, dimana pada akhirnya hanya ada satu atau dua E-dagang yang akan bertahan hidup, maka perusahaan-perusahaan E-dagang ini berlomba-lomba melebarkan cakupan usahanya, meningkatkan portfolio usahanya dengan membuka pintu lebar-lebar bagi siapapun pelaku usaha yang ingin berjualan memanfaatkan sistim dan jaringan yang dimiliki oleh perusahaan E-dagang ini.

Disinilah muncul kembali para pemain OSAL yang memanfaatkan celah yang ada dan celakanya, tidak sulit untuk menemukan OSAL sebagai penjual di situs E-dagang. (lihat gambar 1 dan 2)

Seller OSAL (Online Shop AbaL-AbaL) di situs E-dagang
Seller OSAL mengiming-imingi korbannya dengan harga murah dengan diskon sampai 90 %

Trik utama OSAL untuk menarik korbannya adalah menawarkan harga yang super murah dengan diskon 80 % – 90 % dari harga resmi untuk perangkat elektronik populer seperti gawai, televisi dan komputer. Jika korbannya adalah masyarakat awam yang gaptek dan belum mengerti bagaimana cara kerja E-dagang dan mengira OSAL ini adalah perwakilan resmi dari E-dagang, besar kemungkinan akan menjadi korbannya. Meskipun perusahaan E-dagang sudah bolak balik mensosialisasikan untuk TIDAK PERNAH melakukan transfer langsung ke rekening penjual.

Ada kamu aku tertipu, ngga ada kamu kok ya aku ngga rindu

Ciri-ciri OSAL

Selain memberikan iming-iming harga dengan diskon yang tidak masuk akal, OSAL akan berusaha mengelabui korbannya untuk melakukan transfer dana atau mengirimkan uang muka guna mendapatkan barang murah tersebut. Dalam rangka mengelabui korbannya, mereka akan memanfaatkan jalur komunikasi di luar jalur yang disediakan oleh perusahaan E-dagang dimana biasanya jalur komunikasi yang akan digunakan adalah komunikasi melalui Whatsapp. Sebenarnya hal ini sudah dilarang oleh perusahaan E-dagang dengan ancaman terminasi akun bagi pelanggar. Namun tampaknya OSAL tidak khawatir dengan hal ini karena dalam bilangan jam mereka akan langsung membuat akun baru untuk kemudian berjualan dan mencari korban baru lagi.

Adapun ciri-ciri OSAL di E-dagang adalah (lihat gambar 3 dan 4) :


  1. Memberikan penawaran super murah.
  2. Berusaha untuk berkomunikasi diluar jalur yang disediakan oleh penyedia layanan E-dagang, biasanya menggunakan nomor telepon / Whatsapp supaya kativitasnya tidak terpantau.
  3. Meminta pembeli melakukan transfer dana ke rekening bank penipu dengan berbagai dalih seperti DP atau tanda jadi.
  4. Penjual baru bergabung beberapa jam / hari. Hal ini terjadi karena aktivitas membuat akun baru setiap kali akun mereka yang diblokir oleh penyedia E-dagang.
  5. Penjual tidak memiliki reputasi atau reputasi sangat rendah.

Penipu berusaha meyakinkan korbannya untuk berkomunikasi melalui telepon / WhatsApp
Harga super murah, baru bergabung beberapa jam dan reputasi toko yang rendah menjadi ciri OSAL

Jangan bilang ada yang menipumu, nanti besok orang itu akan hilang (namanya juga penipu :p)

Bagaimana mencegah OSAL ?

Dalam hal ini ada 3 pihak terkait yang harus berperan aktif guna mencegah aksi OSAL, pihak pertama adalah pembeli dan pihak kedua tentunya pemilik aplikasi E-dagang. Selain pembeli dan pemilik aplikasi, peran pihak pemangku kepentingan, pemerintah dan penegak hukum akan sangat membantu menekan aktivitas penipuan ini karena aksi ini akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap industri e-dagang yang saat ini mulai menjadi penyumbang bagi perkembangan perekonomian nasional. Turunnya kepercayaan masyarakat terhadap e-dagang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan hal ini harus disikapi secara serius.

Bagi konsumen shopping online , harap selalu ingat untuk melakukan semua transaksi keuangan HANYA di dalam sistem keuangan penyedia layanan dan tidak pernah melakukan transfer langsung ke rekening penjual dengan alasan apapun. Jika anda ingin aman, pilih opsi COD Cash On Delivery dimana anda bisa memilih untuk membayar tunai ketika barang tiba dan sudah anda terima.

Bagi pemilik e-dagang , memang menjadi pekerjaan yang tidak berkesudahan dan kucing-kucingan dengan OSAL penipu. Kemudahan membuka toko online yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi masyarakat dan berpotensi memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi mikro disalahgunakan oleh sekelompok penipu. Selain tambahan tenaga administrator dan saringan yang lebih ketat bagi penjual baru, ada baiknya di setiap halaman produk yang dijual diberikan satu tombol tambahan “Tombol Laporan” sehingga pengguna layanan yang ingin melaporkan sangat dipermudah untuk memberikan laporan dan tidak harus repot mencari-cari cara melaporkan penipu yang terkadang sangat birokratif. Secara tidak langsung hal ini akan sangat membantu tugas administrator yang mengelola puluhan ribu penjual dan jutaan halaman situs dan hampir tidak mungkin diawasi satu persatu.

Bagi pemangku kepentingan , pemerintah dan pihak berwajib harusnya memiliki akses atas sarana yang digunakan oleh penipu seperti nomor rekening bank dan nomor telepon yang digunakan dalam komunikasi. Dengan makin membaiknya pengelolaan kependudukan harusnya pemerintah bisa memutus rantai penyedia kartu identitas palsu / aspal yang digunakan untuk membuka rekening penampungan dana penipuan. Selain itu, dengan wajib daftar nomor selular yang sudah berlaku efektif, harusnya pihak yang terkait bisa dengan mudah mengidentifikasi dan melakukan tindakan hukum kepada penipu karena selain aktivitas ini melanggar hukum, dampaknya terhadap perkembangan ekonomi nasional akan menjadi sangat besar jika sampai terjadi banyak kasus penipuan dan terjadi penurunan kepercayaan terhadap E-dagang ini.

Salam,
Alfons Tanujaya

PT. Vaksincom
Jl. R.P. Soeroso 7AA
Cikini
Jakarta 10330
Ph : 021 3190 3800

Vaksincom Security Blog

By Alfons Tanujaya December 25, 2024
Bulan Desember tahun 2024 ditutup dengan pengumuman Ransomware Bashe yang pada pertengahan Desember mengklaim salah satu bank BUMN yang masuk dalam jajaran 5 besar mengalami kebocoran data dan memberikan waktu sampai 23 Desember 2024 untuk membayar uang tebusan 5 bitcoin atau sekitar Rp. 7,6 milyar rupiah atau data tersebut dijual ke pihak ketiga. (lihat gambar 1)
By Alfons Tanujaya November 25, 2024
Menyambut penutupan tahun 2024, Vaksincom kembali mengadakan event akhir tahun Evaluasi Malware 2024 dan Trend 2025. Namun berbeda dengan tahun sebelumnya, event ini diadakan dalam bentuk Seminar Outing seperti yang pernah diadakan Vaksincom di tahun 2008. Seminar Outing ini akan diadakan dua hari pada awal Desember 2024 di Pengalengan Bandung dan peserta seminar yang umumnya pegiat IT dan admin yang sehari-hari melakukan aktivitasnya dari belakang meja kini akan mendapatkan lingkungan yang berbeda dalam bentuk Outing mengarungi Jeram di Pengalengan Bandung. Selain evaluasi Malware 2024, peserta seminar juga akan mendapatkan informasi tambahan bagaimana mengamankan jaringan dan data yang dikelolanya dari ancaman Ransomware dimana Vaksincom akan meluncurkan VaksinSIEM (Security Information and Event Management) dimana termasuk ke dalamnya Vaksin Protect yang akan dapat mengembalikan data sekalipun berhasil dienkripsi oleh ransomware hanya dengan 1 kali klik tanpa tergantung pada Backup. Peserta baru yang belum menggunakan layanan Vaksincom akan mendapatkan produk andalan Vaksincom Webroot Endpoint Protection untuk melindungi 50 nodes komputer (Windows Workstation / Server dan Mac OS) yang akan dapat digunakan secara full untuk 90 hari. Bonus tambahan akan diberikan kepada seluruh peserta seminar berupa training pengamanan akun digital Call Paman Onetime (True Caller, Password Manager dan aktivasi One Time Password) dimana seluruh peserta seminar akan dibantu langsung oleh teknisi Vaksincom menginstal dan mengimplementasikan aplikasi True Caller, Password Manager dan Aktivasi Two Factor Authentication untuk semua akun penting anda seperti email (Gmail, Yahoo etc) tanpa tambahan biaya apapun alias Gratis. Adapun Seminar Outing tersebut akan diadakan dengan informasi detail sebagai berikut : Seminar Outing Vaksincom 2024 Tema : Evaluasi Malware Indonesia 2024 dan Trend Malware 2025 Waktu : 6 - 7 Desember 2024 Lokasi : Bandung (Rafting Pengalengan dan penginapan hotel Meize City Center Jl. Sumbawa - Bandung) Fasilitas yang disediakan : - Transportasi PP Jakarta - Bandung - Jakarta berangkat dari dari PT. Vaksincom Jl. R. P. Soeroso 7AA, Jakarta 10330 - Penginapan di Hotel Meize City Center sharing 1 kamar 2 orang. - Konsumsi selama event. - Rafting dan peralatan pengaman rafting serta instruktur yang berpengalaman. - Dokumentasi. - Wisata di Bandung. Biaya Seminar sudah termasuk GRATIS : - Sertifikat Seminar - Lisensi Webroot Endpoint Protection Business untuk 50 Nodes selama 90 hari untuk Windows workstation / server dan Mac OS. - VaksinSIEM untuk 1 (satu) nodes beserta Security Hardening dari Vaksincom selama 90 hari. - Aplikasi Password Manager Full Version automatic sync antara Android, iOS, Windows OS, Browser dan Mac OS. Biaya : - Customer Vaksincom Rp. 1.250.000,- (tidak termasuk lisensi Webroot Endpoint Protection Business 50 nodes) - Umum Rp. 1.950.000,- (termasuk lisensi Webroot Endpoint Protection Busienss 50 nodes) Pendaftaran : Hubungi email [email protected] atau Whatsapp 0897-8696-122 dgn ibu Ami I
By Alfons Tanujaya October 29, 2024
Security is a process, itu adalah mantra yang menjadi pegangan para praktisi sekuriti. Dan proses sekuriti adalah proses tidak berkesudahan. Ibaratnya anda bermain sepakbola, maka administrator sekuriti adalah penjaga gawang yang harus menjaga data yang dikelolanya setiap saat tanpa istirahat, 1 x 24 jam dari serangan striker peretas dari seluruh dunia. Apalagi jika anda mengelola data yang kritikal dan berharga seperti mobile banking yang di incar oleh banyak peretas didunia yang tidak kalah pintar dengan anda. Masalahnya adalah mereka bisa menyerang setiap saat dan anda harus siap berjibaku menjaga data berharga yang anda kelola. Kalau yang diserang adalah server aplikasi yang anda kelola, itu saja sudah membuat pusing kepala dan kita melihat pengelolaan server data yang amburadul mengakibatkan banyaknya kebocoran data di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Dalam kasus pengelola mobile banking, skala serangannya justru lebih luas dimana ketika server dan database aplikasi sudah diamankan dengan baik dan sulit diserang, maka penyerang akan mengincar titik terlemah dalam pengamanan aplikasi .... end user alias pengguna aplikasi. Serangan terhadap end user mobile banking yang sangat efektif memanfaatkan rekayasa sosial untuk mendapatkan kepercayaan korbannya seperti mengirimkan APK pencuri SMS yang memalsukan diri sebagai APK kurir online, APK pajak, APK Undangan Pernikahan dan APK Surat Tilang yang intinya adalah mengelabui korbannya menjalankan aplikasi tersebut dan bertujuan mencuri SMS OTP yang akan digunakan oleh peretas untuk mengambil alih dan mengeksploitasi aset digital, baik akun mobile banking, Whatsapp, email atau akun lain sekalipun diproteksi dengan OTP SMS. Pada akhir tahun 2024 ini, aksi yang menggunakan APK pencuri SMS sudah menurun karena efektivitasnya menurun seiring meningkatnya kesadaran pengguna ponsel dan usaha pengamanan yang dilakukan oleh banyak pihak baik pihak bank, dari Google, pengamat sekuriti dan pemerintah yang tidak henti melakukan edukasi terhadap masyarakat atas ancaman ini. Namun sesuai mantra di atas, security is a process. Kini berkembang satu ancaman baru yang perlu diwaspadai dan sangat berpotensi mengancam pengguna aplikasi mobile banking. Dan celakanya, metode yang dipakai adalah mengeksploitasi fitur tambahan yang disediakan oleh Android untuk memudahkan pengguna dengan keterbatasan tertentu. Fitur Aksesibilitas atau Accessibility. Accessibility / Aksesibilitas Aksesibilitas adalah fitur Android untuk membantu pengguna disabilitas. Fitur seperti pembaca teks, subtitel atau tampilan kustom. Untuk mengaktifkan layanan ini di aplikasi membutuhkan akses "accessibility permission" atau "izin aksesibilitas" pada ponsel Android. Dan masalahnya izin ini memberikan hak akses penuh pada perangkat aplikasi. Hak akses penuh ini yang menjadi incaran kriminal siber yang memang selalu berusaha mencari cara untuk mengendalikan ponsel atau tablet. Ketika hak ini didapatkan, maka pengguna ponsel akan terperangkap dan perangkat ponselnya bisa diambilalih. (lihat gambar 1)
By Alfons Tanujaya June 26, 2024
Ransomware secara de facto menjadi malware yang paling ditakuti oleh pengguna komputer dan pengelola data saat ini. Dalam menjalankan aksinya, ransomware dapat menambahkan aksinya menjadi extortionware. Jika ransomware beraksi dengan mengenkripsi data dan sistem yang diserangnya, maka extortionware adalah ancaman menyebarkan data yang berhasil dicuri jika korbannya menolak membayar uang tebusan yang diminta. Serangan ransomware Brainchiper yang merupakan turunan Lockbit pada Pusat Data Nasional / PDN dibulan Juni 2024 melumpuhkan layanan pemerintah yang memanfaatkan sistem dan data yang dikelola di PDN. Salah satu layanan kritis yang terganggu adalah layanan imigrasi yang menjadi pintu gerbang Indonesia dan mencoreng muka Indonesia karena layanan keimigrasian yang mengakibatkan antrian panjang karena sistem imigrasi yang tadinya dilakukan secara elektronik harus dilakukan secara manual. Lalu institusi apa saja yang menjadi korban serangan ransomware di tahun 2024 ini ? Vaksincom akan mengadakan seminar 2 jam singkat tanggal 2 Juli 2024 mengangkat tema 10 ransomware ganas dan korbannya di Indonesia : Akibat dan mitigasinya. Korban Ransomware Sampai pertengahan tahun 2024, sudah ada 10 institusi besar yang menjadi korban ransomware, baik dari institusi swasta maupun pemerintahan dari berbagai industri seperti logistik, logistik makanan, shopping center, consumer finance, bank, finance services, IT Services, transportasi dan pialang saham. Parahnya lagi ada salah satu institusi keuangan Tbk yang sampai dua kali menjadi korban ransomware yang berbeda pada saat yang berbeda dimana pada Juli 2023 bank tersebut menjadi korban ransomware dengan total data yang berhasil dicuri dan dienkripsi sebanyak 450 GB oleh Ransomhouse (lihat gambar 1).
By Alfons Tanujaya June 26, 2024
Vaksincom akan mengadakan seminar evaluasi malware di pertengahan tahun 2024 dengan tema : 10 Korban Ransomware Indonesia 2024: Dampak dan Antisipasinya Acara akan diadakan di : Aming Coffee Shop Raffles Square Jl. Ir. H. Juanda Stasiun Kereta Api Juanda Gambir Jakarta Pusat Waktu : Selasa, 02 Juli 2024 pukul 14.00 - 16.00 Wib Biaya seminar Rp. 250.000,- sudah termasuk : ⁠Konsumsi snack dan coffee khas Pontianak dari Aming Coffe Shop. ⁠⁠Sertifikat Elektronik Materi ⁠⁠Sharing informasi dan workshop ⁠⁠Antivirus GData Endpoint Protection Business atau Webroot untuk 50 komputer dalam jaringan (30 hari). ⁠⁠Vaksin Protect yang akan melindungi komputer anda dari ransomware dan mengembalikan data terenkripsi ransomware tanpa tergantung backup. Daftar dan Resigtrasi sekarang Hubungi : 0897-8696-122 (Ami) Untuk Pembayaran ke rekening PT. Vaksincom BCA : 6540339251 Tempat terbatas hanya 50 peserta.
By Alfons Tanujaya May 16, 2024
Berubah Menjadi Targeted SMS Phishing Penipu APK pencuri SMS menggunakan metode baru dalam menjalankan aksinya. Jika selama ini APK pencuri SMS menggunakan bot SMS to Telegram untuk memforwardkan semua SMS ponsel korban termasuk SMS OTP ke akun Telegram penipu, setelah dibongkar codingnya salah satunya oleh Malvin Valerian @malvin.val lalu bot Telegram tersebut di serang oleh netizen yang marah dengan aksi jahat penipu ini. Sekarang penipu mengganti metodenya dengan langsung menggunakan layanan SMS langsung ke ponsel penipu tanpa memanfaatkan bot Telegram. Jadi setiap kali korbannya menjalankan APK pencuri SMS, setelah menipu mendapatkan korbannya menyetujui akses data dan layanan SMS maka APK penipu ini akan mengirimkan satu SMS kosong dari ponsel korban ke nomor ponsel yang telah dipersiapkan dengan tujuan untuk mengidentifikasi nomor ponsel korban. Setelah mendapatkan nomor ponsel korbannya, maka nomor tersebut dijadikan sasaran eksploitasi dan penipu mengirimkan banyak OTP dan memalsukan dirinya seakan-akan institusi yang terpercaya dengan memalsukan nama pengirim SMS. Aksi pengiriman APK APK akan datang se perti biasa memalsukan diri seperti Surat Pemberitahuan Wajib Pajak, Paket Kurir Online atau Undangan Pernikahan. (lihat gambar 1)
Artikel Lainnya