Ransomware juga manusia

Alfons Tanujaya • May 25, 2023

Mallox, pembuat ransomware juga manusia, ada hati ada rasa

Berdamai dengan Pembuat Ransomware? Bisa Kok... (detik.com)

Perlukah Perusahaan Membayar Uang Tebusan saat Terkena Ransomware? - Info Komputer (grid.id)


Penyebaran data BSI secara gratis oleh Lockbit sebenarnya merupakan keputusan yang bersifat emosional dan diduga karena pihak negosiator tidak memenuhi janjinya. Dalam sesi chat yang dipublikasikan (Lockbit sangat jarang mempublikasikan sesi chat dengan korbannya) oleh Lockbit terungkap bahwa pihak korban menjanjikan membayar US $ 10.000.000 jika Lockbit bisa memberikan 1 sampel username dan password dan hal itu dipenuhi oleh Lockbit. (lihat gambar 1 dan 2)

Gambar 1, Korban menyatakan akan membayar US $ 10.000.000 jika Lockbit memberikan contoh username dan password yang dicuri
Gambar 2, Lockbit memberikan bukti yang diminta dan meminta pembayaran dalam bitcoin atau monero

Namun setelah contoh yang diminta diberikan, chat tersebut didiamkan dan kemungkinan janji uang yang diberikan tidak dipenuhi sehingga Lockbit merasa korban mengingkari janjinya dan melakukan pembalasan dengan menyebarkan data yang berhasil dicurinya.

 

Bagaimana group ransomware bekerja

Ransomware sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat selama 10 tahun terakhir ini dan saat ini sudah menjadi kejahatan terorganisir dimana hanya pengelola jaringan ransomware yang memiliki kemampuan tinggi dalam pemrograman, enkripsi, sekuriti dan jaringan komputer yang mampu membuat sistem ransomware. Sistem ransomware sudah dibuat otomatis dan mudah dioperasikan dan disebarkan oleh afiliator yang umumnya tidak memiliki kemampuan teknis yang tinggi. Afiliator untuk setiap group ransomware jumlahnya bisa ratusan dan yang melakukan negosiasi dengan korban mayoritas adalah afiliator dan bukan pengelola jaringan ransomware.

Pengelola jaringan ransomware hanya bertugas mengawasi kerja afiliator dan mirip seperti kejahatan terorganisir lainnya dan menerapkan sistem bagi hasil seperti 80 % afiliator dan 20 % pengelola sistem. Bisnis ransomware juga memiliki aturan dan rambu-rambu yang harus dipatuhi seperti organisasi apa yang bisa di serang dan negara apa yang bisa diserang. Umumnya negara ex Uni Soviet akan dihindari oleh penyerang karena kemungkinan dari negara-negara inilah afiliator dan pengelola ransomware ini berdomisili dan menjalankan aksinya. Selain itu, untuk infrastruktur yang kritis seperti pembangkit listrik, pipa gas, sistem produksi minyak dan kilang minyak dihindari untuk dienkripsi namun pencurian data tetap diperbolehkan.

Pelanggaran terhadap ketentuan ini akan ditindak tegas oleh pengelola ransomware dan group ransomware ini walaupun saling bersaing mencari korbannya, secara diam-diam mereka memiliki jalur komunikasi.

Salah satu hal yang paling ditakuti oleh pengelola ransomware adalah hilangnya kepercayaan atas kondite group ransomware ketika korbannya sudah mengirimkan uang tebusan tetapi kunci dekripsi tidak diberikan oleh afiliator. Karena itu mereka sangat ketat kepercayaan ini dan jika afiliator yang mengingkari janji akan dihukum dan diserang beramai-ramai.

Secara teknis, bagi pengelola dan afiliator ransomware kunci dekripsi tidak memiliki nilai bagi mereka. Kunci dekripsi ini sangat berharga bagi pemilik data untuk mengakses datanya dan harusnya jika mereka sudah menerima uang tebusan, tidak ada alasan untuk tidak mengirimkan kunci dekripsi karena jika mereka ingkar janji mereka akan menerima konsekuensi berat dari komunitas mereka.

Jika anda dalam suatu kondisi "terpaksa" harus bernegosiasi dengan afiliator ransomware, pastikan anda melakukan capture screen semua komunikasi dan jika afiliator tidak menepati janjinya, bukti chat tersebut akan sangat efektif sebagai bukti untuk menghukum afiliator ransomware dan pengelola group ransomware yang berkepentingan dengan bisnisnya ini memiliki akses pada semua kunci dekripsi yang akan melakukan tindakan menghukum operator yang ingkar ini.

Tentunya lebih baik lagi jika server group ransomware ini berhasil diambilalih oleh penegak hukum seperti Hive yang berhasil diambilalih oleh FBI bekerjasama dengan penegak hukum di Eropa yang kemudian membagikan kunci dekripsi ini secara gratis.

 

Ransomware juga manusia

Vaksincom membagikan pengalaman bernegosiasi dengan pembuat ransomware Mallox yang berhasil mengenkripsi server organisasi nirlaba dan akhirnya Mallox memutuskan memberikan kunci dekripsi seara gratis dan bahkan memberikan nasehat agar menjaga keamanan data dan server dengan baik untuk menjaga kemungkinan serangan di masa depan.

 

Dibawah ini adalah komunikasi Vaksincom dengan ransomware Mallox :

Vaksincom menginformasikan bahwa situs yang diserang adalah situs nirlaba dan hal ini akan menyulitkan organisasi dalam menjalankan pelayanan sosialnya. (lihat gambar 3)

Gambar 3, Informasi diberikan kepada Mallox bahwa ia salah menyerang organisasi sosial

Dalam komunikasi juga korban perlu mengikuti sudut pandang penyerang dimana bagi penyerang, jika anda mengelola server di internet yang memiliki celah keamanan dan tidak ditutup atau kebijakan pengamanan server yang lemah itu adalah kesalahan administrator pengelola server (lihat gambar 4 dan 5). Serangan umumnya dilakukan oleh afiliator dan bukan dilakukan langsung oleh pengelola group ransomware.

Gambar 4, Bagi penyerang, kelemahan sistem sehingga bisa diserang adalah kesalahan korban.
Gambar 5, Komunikasi yang baik akan membuat suasana kondusif dan saling menguntungkan. penyerang meminta contoh file yang terenkripsi.

Dengan komunikasi dan negosiasi yang baik Mallox memutuskan memberikan kunci dekripsi secara gratis tanpa perlu membayar (lihat gambar 4)

Gambar 6, Mallox setuju membantu dan memberikan kunci dekripsi gratis

Bahkan Mallox sempat memberikan saran supaya sistem tidak diserang kembali :

don't use weak passwords for mssql accounts and close access to mssql service for external internet. If you will not fix it then you will be hacked again

Dengan kunci dekripsi yang diberikan, file yang tadinya di enkripsi oleh Mallox dan tidak bisa dibuka (lihat gambar 7)

Gambar 7, File yang dienkripsi Mallox dan tidak bisa dibuka

Dapat di dekrip dan dibuka kembali (lihat gambar 8)

Gambar 8, Data yang dienkripsi otomatis di dekripsi dan dapat diakses kembali.


Salam,
Alfons Tanujaya

[email protected]


PT. Vaksincom
Jl. R.P. Soeroso 7AA
Cikini

Jakarta 10330
Ph : 021 3190 3800


Website : http://www.vaksin.com
Fanpage :
www.facebook.com/vaksincom

Youtube :  https://www.youtube.com/@alfonstan3090
Twitter : @vaksincom

Vaksincom Security Blog

By Alfons Tanujaya December 25, 2024
Bulan Desember tahun 2024 ditutup dengan pengumuman Ransomware Bashe yang pada pertengahan Desember mengklaim salah satu bank BUMN yang masuk dalam jajaran 5 besar mengalami kebocoran data dan memberikan waktu sampai 23 Desember 2024 untuk membayar uang tebusan 5 bitcoin atau sekitar Rp. 7,6 milyar rupiah atau data tersebut dijual ke pihak ketiga. (lihat gambar 1)
By Alfons Tanujaya November 25, 2024
Menyambut penutupan tahun 2024, Vaksincom kembali mengadakan event akhir tahun Evaluasi Malware 2024 dan Trend 2025. Namun berbeda dengan tahun sebelumnya, event ini diadakan dalam bentuk Seminar Outing seperti yang pernah diadakan Vaksincom di tahun 2008. Seminar Outing ini akan diadakan dua hari pada awal Desember 2024 di Pengalengan Bandung dan peserta seminar yang umumnya pegiat IT dan admin yang sehari-hari melakukan aktivitasnya dari belakang meja kini akan mendapatkan lingkungan yang berbeda dalam bentuk Outing mengarungi Jeram di Pengalengan Bandung. Selain evaluasi Malware 2024, peserta seminar juga akan mendapatkan informasi tambahan bagaimana mengamankan jaringan dan data yang dikelolanya dari ancaman Ransomware dimana Vaksincom akan meluncurkan VaksinSIEM (Security Information and Event Management) dimana termasuk ke dalamnya Vaksin Protect yang akan dapat mengembalikan data sekalipun berhasil dienkripsi oleh ransomware hanya dengan 1 kali klik tanpa tergantung pada Backup. Peserta baru yang belum menggunakan layanan Vaksincom akan mendapatkan produk andalan Vaksincom Webroot Endpoint Protection untuk melindungi 50 nodes komputer (Windows Workstation / Server dan Mac OS) yang akan dapat digunakan secara full untuk 90 hari. Bonus tambahan akan diberikan kepada seluruh peserta seminar berupa training pengamanan akun digital Call Paman Onetime (True Caller, Password Manager dan aktivasi One Time Password) dimana seluruh peserta seminar akan dibantu langsung oleh teknisi Vaksincom menginstal dan mengimplementasikan aplikasi True Caller, Password Manager dan Aktivasi Two Factor Authentication untuk semua akun penting anda seperti email (Gmail, Yahoo etc) tanpa tambahan biaya apapun alias Gratis. Adapun Seminar Outing tersebut akan diadakan dengan informasi detail sebagai berikut : Seminar Outing Vaksincom 2024 Tema : Evaluasi Malware Indonesia 2024 dan Trend Malware 2025 Waktu : 6 - 7 Desember 2024 Lokasi : Bandung (Rafting Pengalengan dan penginapan hotel Meize City Center Jl. Sumbawa - Bandung) Fasilitas yang disediakan : - Transportasi PP Jakarta - Bandung - Jakarta berangkat dari dari PT. Vaksincom Jl. R. P. Soeroso 7AA, Jakarta 10330 - Penginapan di Hotel Meize City Center sharing 1 kamar 2 orang. - Konsumsi selama event. - Rafting dan peralatan pengaman rafting serta instruktur yang berpengalaman. - Dokumentasi. - Wisata di Bandung. Biaya Seminar sudah termasuk GRATIS : - Sertifikat Seminar - Lisensi Webroot Endpoint Protection Business untuk 50 Nodes selama 90 hari untuk Windows workstation / server dan Mac OS. - VaksinSIEM untuk 1 (satu) nodes beserta Security Hardening dari Vaksincom selama 90 hari. - Aplikasi Password Manager Full Version automatic sync antara Android, iOS, Windows OS, Browser dan Mac OS. Biaya : - Customer Vaksincom Rp. 1.250.000,- (tidak termasuk lisensi Webroot Endpoint Protection Business 50 nodes) - Umum Rp. 1.950.000,- (termasuk lisensi Webroot Endpoint Protection Busienss 50 nodes) Pendaftaran : Hubungi email [email protected] atau Whatsapp 0897-8696-122 dgn ibu Ami I
By Alfons Tanujaya October 29, 2024
Security is a process, itu adalah mantra yang menjadi pegangan para praktisi sekuriti. Dan proses sekuriti adalah proses tidak berkesudahan. Ibaratnya anda bermain sepakbola, maka administrator sekuriti adalah penjaga gawang yang harus menjaga data yang dikelolanya setiap saat tanpa istirahat, 1 x 24 jam dari serangan striker peretas dari seluruh dunia. Apalagi jika anda mengelola data yang kritikal dan berharga seperti mobile banking yang di incar oleh banyak peretas didunia yang tidak kalah pintar dengan anda. Masalahnya adalah mereka bisa menyerang setiap saat dan anda harus siap berjibaku menjaga data berharga yang anda kelola. Kalau yang diserang adalah server aplikasi yang anda kelola, itu saja sudah membuat pusing kepala dan kita melihat pengelolaan server data yang amburadul mengakibatkan banyaknya kebocoran data di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Dalam kasus pengelola mobile banking, skala serangannya justru lebih luas dimana ketika server dan database aplikasi sudah diamankan dengan baik dan sulit diserang, maka penyerang akan mengincar titik terlemah dalam pengamanan aplikasi .... end user alias pengguna aplikasi. Serangan terhadap end user mobile banking yang sangat efektif memanfaatkan rekayasa sosial untuk mendapatkan kepercayaan korbannya seperti mengirimkan APK pencuri SMS yang memalsukan diri sebagai APK kurir online, APK pajak, APK Undangan Pernikahan dan APK Surat Tilang yang intinya adalah mengelabui korbannya menjalankan aplikasi tersebut dan bertujuan mencuri SMS OTP yang akan digunakan oleh peretas untuk mengambil alih dan mengeksploitasi aset digital, baik akun mobile banking, Whatsapp, email atau akun lain sekalipun diproteksi dengan OTP SMS. Pada akhir tahun 2024 ini, aksi yang menggunakan APK pencuri SMS sudah menurun karena efektivitasnya menurun seiring meningkatnya kesadaran pengguna ponsel dan usaha pengamanan yang dilakukan oleh banyak pihak baik pihak bank, dari Google, pengamat sekuriti dan pemerintah yang tidak henti melakukan edukasi terhadap masyarakat atas ancaman ini. Namun sesuai mantra di atas, security is a process. Kini berkembang satu ancaman baru yang perlu diwaspadai dan sangat berpotensi mengancam pengguna aplikasi mobile banking. Dan celakanya, metode yang dipakai adalah mengeksploitasi fitur tambahan yang disediakan oleh Android untuk memudahkan pengguna dengan keterbatasan tertentu. Fitur Aksesibilitas atau Accessibility. Accessibility / Aksesibilitas Aksesibilitas adalah fitur Android untuk membantu pengguna disabilitas. Fitur seperti pembaca teks, subtitel atau tampilan kustom. Untuk mengaktifkan layanan ini di aplikasi membutuhkan akses "accessibility permission" atau "izin aksesibilitas" pada ponsel Android. Dan masalahnya izin ini memberikan hak akses penuh pada perangkat aplikasi. Hak akses penuh ini yang menjadi incaran kriminal siber yang memang selalu berusaha mencari cara untuk mengendalikan ponsel atau tablet. Ketika hak ini didapatkan, maka pengguna ponsel akan terperangkap dan perangkat ponselnya bisa diambilalih. (lihat gambar 1)
By Alfons Tanujaya June 26, 2024
Ransomware secara de facto menjadi malware yang paling ditakuti oleh pengguna komputer dan pengelola data saat ini. Dalam menjalankan aksinya, ransomware dapat menambahkan aksinya menjadi extortionware. Jika ransomware beraksi dengan mengenkripsi data dan sistem yang diserangnya, maka extortionware adalah ancaman menyebarkan data yang berhasil dicuri jika korbannya menolak membayar uang tebusan yang diminta. Serangan ransomware Brainchiper yang merupakan turunan Lockbit pada Pusat Data Nasional / PDN dibulan Juni 2024 melumpuhkan layanan pemerintah yang memanfaatkan sistem dan data yang dikelola di PDN. Salah satu layanan kritis yang terganggu adalah layanan imigrasi yang menjadi pintu gerbang Indonesia dan mencoreng muka Indonesia karena layanan keimigrasian yang mengakibatkan antrian panjang karena sistem imigrasi yang tadinya dilakukan secara elektronik harus dilakukan secara manual. Lalu institusi apa saja yang menjadi korban serangan ransomware di tahun 2024 ini ? Vaksincom akan mengadakan seminar 2 jam singkat tanggal 2 Juli 2024 mengangkat tema 10 ransomware ganas dan korbannya di Indonesia : Akibat dan mitigasinya. Korban Ransomware Sampai pertengahan tahun 2024, sudah ada 10 institusi besar yang menjadi korban ransomware, baik dari institusi swasta maupun pemerintahan dari berbagai industri seperti logistik, logistik makanan, shopping center, consumer finance, bank, finance services, IT Services, transportasi dan pialang saham. Parahnya lagi ada salah satu institusi keuangan Tbk yang sampai dua kali menjadi korban ransomware yang berbeda pada saat yang berbeda dimana pada Juli 2023 bank tersebut menjadi korban ransomware dengan total data yang berhasil dicuri dan dienkripsi sebanyak 450 GB oleh Ransomhouse (lihat gambar 1).
By Alfons Tanujaya June 26, 2024
Vaksincom akan mengadakan seminar evaluasi malware di pertengahan tahun 2024 dengan tema : 10 Korban Ransomware Indonesia 2024: Dampak dan Antisipasinya Acara akan diadakan di : Aming Coffee Shop Raffles Square Jl. Ir. H. Juanda Stasiun Kereta Api Juanda Gambir Jakarta Pusat Waktu : Selasa, 02 Juli 2024 pukul 14.00 - 16.00 Wib Biaya seminar Rp. 250.000,- sudah termasuk : ⁠Konsumsi snack dan coffee khas Pontianak dari Aming Coffe Shop. ⁠⁠Sertifikat Elektronik Materi ⁠⁠Sharing informasi dan workshop ⁠⁠Antivirus GData Endpoint Protection Business atau Webroot untuk 50 komputer dalam jaringan (30 hari). ⁠⁠Vaksin Protect yang akan melindungi komputer anda dari ransomware dan mengembalikan data terenkripsi ransomware tanpa tergantung backup. Daftar dan Resigtrasi sekarang Hubungi : 0897-8696-122 (Ami) Untuk Pembayaran ke rekening PT. Vaksincom BCA : 6540339251 Tempat terbatas hanya 50 peserta.
By Alfons Tanujaya May 16, 2024
Berubah Menjadi Targeted SMS Phishing Penipu APK pencuri SMS menggunakan metode baru dalam menjalankan aksinya. Jika selama ini APK pencuri SMS menggunakan bot SMS to Telegram untuk memforwardkan semua SMS ponsel korban termasuk SMS OTP ke akun Telegram penipu, setelah dibongkar codingnya salah satunya oleh Malvin Valerian @malvin.val lalu bot Telegram tersebut di serang oleh netizen yang marah dengan aksi jahat penipu ini. Sekarang penipu mengganti metodenya dengan langsung menggunakan layanan SMS langsung ke ponsel penipu tanpa memanfaatkan bot Telegram. Jadi setiap kali korbannya menjalankan APK pencuri SMS, setelah menipu mendapatkan korbannya menyetujui akses data dan layanan SMS maka APK penipu ini akan mengirimkan satu SMS kosong dari ponsel korban ke nomor ponsel yang telah dipersiapkan dengan tujuan untuk mengidentifikasi nomor ponsel korban. Setelah mendapatkan nomor ponsel korbannya, maka nomor tersebut dijadikan sasaran eksploitasi dan penipu mengirimkan banyak OTP dan memalsukan dirinya seakan-akan institusi yang terpercaya dengan memalsukan nama pengirim SMS. Aksi pengiriman APK APK akan datang se perti biasa memalsukan diri seperti Surat Pemberitahuan Wajib Pajak, Paket Kurir Online atau Undangan Pernikahan. (lihat gambar 1)
Artikel Lainnya